Nomor Tak Dikenal

68 5 1
                                        

-✭

"Dia siapa Na?". Fira

"Itu yang namanya kak Eren". Serena

"Ngapain dia narik-narik lo gitu?". Fira

"Panjang ceritanya, dia emang nyebelin". Serena

"Eh Na, gue denger-denger si Zaka itu friendly. Lo gapapa? Maksudnya, kan lo agak deket sama dia, waktu itu juga boncengan". Fira

"Boncengan? Kamu liat?". Serena

"Iyalah, gue punya fotonya juga". Fira

"Hapus fotonya!". Tiba-tiba saja pipi Serena memerah.

"Kenapa? Gue belum cepu ke tante Dewi". Goda fira.

"Apa?! Cepu?! Kalau ibu sampe tau  kamu ga boleh nginep lagi". Serena

"Waduh serem banget, iya deh iya maap, galak banget dah". Fira

"Makanya jangan nyebelin". Serena

"Na, gue mau cerita". Fira

"Nanti aja dirumah". Jawab Serena dengan jutek.

"Dih, dih, kenapa? Ga ada yang denger juga". Fira

"Kamu pulang dulu aja, tadi aku ga minta dijemput, mending kamu pesen gojek aja". Serena

"Loh? Tumben? Lo pulang jalan kaki gitu?". Fira

"Iya, aku juga mau pergi, ke suatu tempat. Sendirian~". Serena

"Kemana? Ikuuut". Fira

"Ga boleh, pulang sana". Serena

"Dih". Fira

"Nanti ku bawain bubble tea". Serena

"Oke gue pesen gojek sekarang". Fira

"Dasar Fira..."

-✭

"Kayaknya bener ini tokonya".

Serena membuka pintu toko itu, sepi. Serena berkeliling mencari sesuatu, tiba-tiba muncul seorang siswa yang masih menggunakan seragam sekolahnya. Bibirnya membentuk senyuman hangat.

"Serena? Cari apa?". Ya, itu Zaka.

"Kak Zaka? Kok ada disini?". Tanya Serena, pura-pura tidak tahu.

"Iya, ini toko ayahku. Ayahku lagi pergi, jadi aku yang jagain. Serena mau cari apa?". Zaka

"Ini tugas kelompok, tugasku harus cari barang ini...". Serena menunjukkan catatannya, Zaka membacanya sebentar lalu bergerak pergi untuk mengambilkan barang-barang yang ada didalam catatan itu. Serena menguntit Zaka di belakang, matanya melihat kesana kemari.

"Kak Zaka sendirian?". Tanya Serena memecahkan kesunyian

"Iya, mau temenin?". Zaka

"Engga... Aku mau langsung pulang aja". Serena mengalihkan pandanganya, berpura-pura sibuk mencari barang lain alih-alih pipinya memerah.

Pukul 17:45 Serena belum keluar dari toko kelontong itu, rupanya Serena asik berbincang dengan Zaka. Zaka pun tidak keberatan dengan kehadiran Serena, hingga seseorang masuk kedalam toko dan menghentikan pembicaraan mereka berdua.

"Ka, motor ayah mogok. Coba kamu periksa-". Rupanya itu ayah Zaka, dia menatap Serena dengan tatapan yang aneh. Seakan dia sedang mengintrogasi Serena hanya lewat tatapannya.

Plot Twist Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang