Chapter 4

455 21 0
                                    

Selamat membaca.

~ ~ ~ *** ~ ~ ~

At Seoul, Korea Selatan

Setelah menginjakkan kaki di tanah kelahirannya Yoongi langsung disibukkan dengan kegiatan kampusnya sebagai mahasiswa baru di jurusan Music Business and Art Management, Seoul University. Saat ini, ia berjalan dengan memasang wajah datar di koridor kampusnya mengenakan celana jeans hitam dipadukan kaos putih dan outer jeans hitam dengan menenteng tas ransel di pundaknya dan earphone bertengger di kedua telinganya. Banyak pasang mata mahasiswi di sana yang melihatnya dengan ekspresi kagum akan ketampanannya, yang sayangnya tidak dipedulikan oleh Yoongi. Ia langsung saja menuju kelasnya.

Setelah masuk kelas ia langsung duduk pada tempatnya dan segera mengeluarkan notebook nya segera menulis lirik lagu yang tiba-tiba terlintas di pikirannya. Beberapa saat setelah ia selesai menulis lirik nya, tiba-tiba saja ada orang yang duduk di depan Yoongi mengetuk mejanya, lantas Yoongi menoleh pada orang itu dan melepas earphone nya dengan ekspresi yang tetap datar seolah bertanya 'ada apa?'.

"E-eemm.. ha-hai sedang apa?". Tanya seseorang itu canggung karena melihat Yoongi yang tetap menampilkan wajah datar, sedangkan Yoongi tetap diam menatap seseorang itu tanpa membalas pertanyaannya. Tak kunjung mendapat jawaban dari Yoongi, akhirnya orang itu terpaksa melanjutkan perkataannya dengan memperkenalkan dirinya.

"A-aku Namjoon dan dia Hoseok, kami kembar tak identik makanya wajah kami tidak sama. Kalau boleh tahu siapa namamu?". Tambah Namjoon memperkenalkan dirinya dan kembarannya.

Namjoon POV

Setelah aku mendudukkan diri di bangku kosong yang ada dikelas diikuti dengan Hoseok hyung, tak lama kemudian teman kelas kami yang duduk di belakang kami masuk dan langsung menuju kursi di belakang kami tanpa memperhatikan sekitar dengan wajah datarnya.

"Joon, kamu sapa kek itu orang yang di belakang kita, ajak kenalan, kasihan kayaknya dia pendiam jadi ga punya teman". Tiba-tiba saja Hoseok hyung berbisik seperti itu. Sebenarnya dua hari ini aku sempat memperhatikannya, ia selalu sendiri dan tidak mau bergabung dengan teman lainnya dan juga sepertinya tidak ada yang mau mendekatinya terlebih dahulu, mungkin teman-teman nya takut karena ia selalu menampakkan wajah datarnya, tidak ada senyum sedikit pun.

"Kau saja hyung, aku takut wajahnya seram". Memang benar kan wajahnya seram.

"Ish kau ini, nanti kalau kau sudah menyapanya aku akan membantumu, tenang saja". Bisik kembaranku lagi. Aku tahu kembaranku ini mau menjadikanku umpan, tapi ya sudah lah aku coba dulu.

Aku membalikkan tubuhku ke belakang dan memanggilnya 'hei' berulang kali tapi tidak ada respon darinya, dan aku melihat earphone ditelinganya, pantas saja ia tidak mendengarku. Lalu aku mengetuk mejanya sedikit keras berharap orang itu mendengarnya, karena ia sedang menulis sesuatu, aku yakin setidaknya ia akan melihat tanganku mengetuk mejanya.

Dan benar saja ia langsung menoleh ke arahku dan melepas earphone nya, ia tetap diam dengan ekspresi yang menyeramkan bagiku, wajahnya memandangku seolah bertanya 'ada apa', aku yang paham maksudnya langsung bertanya padanya.

"E-eemm.. ha-hai sedang apa?". tanyaku takut-takut, tapi tidak juga mendapat jawaban darinya. Aku melirik Hoseok hyung sekilas berniat meminta bantuan, dia malah seolah-olah melakukan kegiatan lain, tidak membantuku sama sekali dan membiarkanku terjebak dalam situasi mengerikan ini huft. Akhirnya aku memberanikan diri untuk melanjutkan perkataanku.

"A-aku Namjoon dan dia Hoseok, kami kembar tak identik makanya wajah kami tidak sama. Kalau boleh tahu siapa namamu?". Aku mengenalkan diri dan bertanya padanya dengan jantung yang berdegup kencang takut-takut tidak mendapat respon lagi darinya. Dan aku melihat Hoseok hyung sedikit berbalik ke belakang saat aku juga memperkenalkan dirinya, huft dasar kembaran lucknut.

Sibling Moment (YoonTaeKook) | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang