Chapter 42

284 33 2
                                    

Selamat membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca.



~ ~ ~ *** ~ ~ ~


Sesuai dengan rencana yang telah disusun matang-matang, pagi ini Tuan Min dan Taehyung berada di kantor polisi bersama pengacara mereka. Suasana di ruang tunggu terasa tegang, meskipun tidak ada banyak percakapan di antara mereka. Tuan Min duduk dengan wajah serius, sementara Taehyung sesekali memainkan ponselnya, mencoba untuk mengalihkan pikirannya. Mereka telah melakukan diskusi dengan pengacara untuk memastikan setiap langkah yang akan mereka ambil sudah tepat dan sesuai prosedur.

Yoongi tidak ikut karena tidak memungkinkan baginya untuk meninggalkan Jungkook di rumah hanya bersama Nyonya Min. Bahkan, Jungkook tidak tahu bahwa mereka berdua pergi ke kantor polisi, karena Tuan Min dan Taehyung beralasan pergi untuk mengurus surat kelulusan Taehyung, dan Jungkook mempercayainya.

Setelah semua urusan di kantor polisi selesai, dan mereka telah menerima surat perintah dari kejaksaan, Tuan Min dan Taehyung tidak membuang waktu. Mereka langsung menuju rumah Jimin bersama dengan beberapa polisi. Taehyung, yang lebih familiar dengan lokasi rumah Jimin, mengambil posisi di kursi penumpang depan untuk menunjukkan jalan kepada appanya.

Setelah beberapa waktu, mobil mereka berhenti di depan rumah Jimin, sebuah rumah yang tampak tenang dan sunyi dari luar.

'Ting Tong'

Suara bel rumah berbunyi, memecah keheningan di dalam rumah.

"Jimin-ah, coba bukakan pintunya!" Hoseok yang berteriak dari arah dapur,

Tanpa banyak bicara, Jimin berjalan menuju pintu.

"Ne," sahut Jimin singkat, lalu dengan cepat memutar kenop pintu.

'Ceklek'

Pintu terbuka perlahan, dan yang tampak di hadapan Jimin bukanlah tamu biasa. Wajahnya langsung berubah ketika melihat beberapa polisi berdiri di depan pintu.

"Apa benar ini rumah saudara Jimin?" tanya salah satu petugas dengan nada resmi.

Belum sempat Jimin menjawab, suara familiar menyela dari belakang para polisi.

"Benar, Ahjussi. Dia orangnya, dia adalah Jimin." Taehyung tiba-tiba muncul, dengan mata elangnya menatap Jimin tajam.

"T-taehyung?" Jimin tergagap, tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

Salah satu polisi kemudian mengeluarkan dokumen dan menunjukkan surat perintah di hadapan Jimin. "Kami mendapatkan surat perintah untuk menangkap Anda atas tuduhan tindak kejahatan, termasuk teror, kekerasan, dan tabrak lari. Anda berhak didampingi pengacara."

Jimin terhenyak. Kepalanya menggeleng keras, menolak kenyataan yang tiba-tiba menghantamnya. "Tidak, Taehyung! Tolong, aku mohon, jangan lakukan ini!"

Namjoon dan Hoseok datang tergesa-gesa dari arah dapur, menyadari situasi yang tidak biasa.

Sibling Moment (YoonTaeKook) | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang