Chapter 18

335 29 2
                                    

Selamat membaca.



~ ~ ~ *** ~ ~ ~


Pagi ini, Taehyung dan Jungkook sedang melakukan video call dengan kedua orang tua mereka di kamar Jungkook. Orang tua mereka menyempatkan diri untuk menelepon anak-anaknya karena baru mendapat kabar tentang kemenangan pertandingan basket kedua putranya. Walaupun di tempat mereka sudah larut malam, mereka tidak keberatan.

"Wah, anak-anak Appa ini memang benar-benar hebat. Selamat ya, Nak," ucap sang Appa dari seberang telepon.

"Pastinya, dong. Anak-anak Eomma gitu, loh," tambah sang Eomma dengan bangga.

Taehyung dan Jungkook hanya tertawa kecil menanggapi.

"Eh, iya sayang, kalian tidak mau minta hadiah pada Appa? Minta saja yang paling mahal juga tidak apa-apa, sayang," ucap sang Eomma, sedangkan sang Appa hanya memutar matanya lalu melirik Nyonya Min yang terlihat mengejeknya.

"Tentunya dong, Eomma. Kita pasti akan minta hadiah yang paaaaling mahal, iya kan, Hyung?" ucap Jungkook.

Taehyung terkekeh. "Tentu saja, Kookie. Kita harus menguras dompet Appa sampai habis."

Setelahnya, mereka tertawa keras.

"Hmm, baiklah. Kalian bebas meminta apa pun pada Appa. Memangnya kalian mau apa?"

Jungkook terlihat berpikir. "Hmm, Lamborghini Veneno Roadster?"

Nyonya Min tertawa puas mendengar permintaan si bungsu.

"Astaga, Kookie. Kookie kan masih sekolah nak. Kenapa minta itu sih? Tidak ada yang lain?" tanya Tuan Min penuh harap.

Jungkook terlihat berpikir lagi, kemudian ia menghela napas. "Hmm, sayangnya tidak ada, Appa."

Tuan Min hanya bisa pasrah. Sebenarnya, hal itu bukan masalah baginya, mengingat dirinya adalah pengusaha sukses di Berlin yang memiliki kekayaan cukup banyak. Tapi masalahnya anaknya itu masih sekolah, ia tidak bisa membiarkan anaknya mengemudi di bawah umur. Bahkan Jungkook sendiri memang belum bisa mengemudi mobil. Berbeda dengan Taehyung yang sudah sempat belajar mengemudi, sehingga anak keduanya itu sudah bisa dikatakan bisa mengemudi walaupun belum ia izinkan untuk mengemudi sendiri.

"Baiklah, tapi Kookie tidak boleh menggunakannya sekarang ya. Nanti kalau Kookie sudah lulus sekolah baru boleh menggunakannya," ucap Tuan Min memberi pengertian.

Jungkook mengangguk paham karena ia tahu, dulu Yoongi juga seperti itu, tidak diizinkan mengemudi saat masih sekolah.

"Ne, Appa," ucap Jungkook tersenyum senang.

"Kalau Taehyung, ingin minta apa dengan Appa?" tanya Tuan Min.

"Minta yang lebih mahal lagi, sayang," ucap Nyonya Min mengompori anak keduanya itu, Tuan Min hanya bisa pasrah dengan kelakuan istrinya.

Taehyung terlihat berpikir. "Hmm, Tae masih bingung, Appa."

Tuan Min terlihat sedikit lega, setidaknya ia bisa istirahat sejenak dari keterkejutan yang dibuat oleh anak-anaknya.

"Tae bingung, mau helikopter atau pesawat jet pribadi ya, Appa?" ucap Taehyung sambil mengetuk-ngetuk dagunya seakan ia sedang berpikir.

Tuan Min menjatuhkan rahangnya. Baru saja ia merasa lega, tapi tidak jadi karena mendengar permintaan anak keduanya yang di luar nurul ini.

"MWO!" ucap Tuan Min.

Sedangkan Nyonya Min dan Jungkook hanya tertawa terbahak-bahak.

Taehyung juga tertawa puas, senang mengerjai Appanya itu.

Sibling Moment (YoonTaeKook) | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang