Chapter 25

308 28 2
                                    

Selamat membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca.

~ ~ ~ *** ~ ~ ~

Saat ini, Hoseok dan Namjoon sedang duduk di meja makan dengan makanan yang sudah tersaji di depan mereka, tetapi mereka tidak segera memakannya.

"Kenapa Jimin lama sekali?" gumam Namjoon.

"Entahlah, padahal kita sudah minta maid untuk memasak makanan kesukaannya. Sayang kalau makanannya sampai dingin," ucap Hoseok.

"Hmm, yasudahlah kita tunggu sebentar lagi saja," putus Namjoon, disetujui oleh Hoseok.

Mereka memang sedang menunggu Jimin untuk makan bersama. Bahkan, mereka meminta maid untuk memasak makanan kesukaan Jimin, hal yang sangat jarang mereka lakukan.

Biasanya, mereka akan makan lebih dulu meskipun anggota keluarga belum lengkap, kecuali jika Seokjin yang meminta untuk makan bersama.

Setelah pembicaraan mereka dengan Yoongi tempo hari, mereka memutuskan untuk mencoba dekat dengan adik mereka lagi, meskipun butuh beberapa hari, bahkan sampai dua minggu, untuk akhirnya memberanikan diri.

"Coba kau panggil saja, Joon," ucap Hoseok setelah menunggu beberapa menit.

"Tidak, kau saja, Hyung," tolak Namjoon, ia merasa sedikit takut dan masih canggung dengan Jimin.

Hoseok menghela napas panjang, lalu beranjak menuju kamar Jimin. Ia juga merasa canggung, tetapi mau bagaimana lagi.

Setelah sampai di depan pintu kamar Jimin, Hoseok hanya diam, bingung harus memanggil Jimin atau tidak. Setelah bergelut dengan pikirannya, ia memutuskan mengetuk pintu sambil memanggil Jimin dari luar kamar.

Tidak lama setelah itu, Jimin membuka pintu dan menatap Hoseok dengan heran.

"Ada apa, Hyung?" tanya Jimin.

Hoseok bingung sendiri, merasa secanggung itu dengan adiknya. "Em, anu, em," ucap Hoseok kebingungan.

"Kenapa, Hyung?" tanya Jimin lagi.

"Em, kenapa kau tidak turun untuk makan?" tanya Hoseok akhirnya.

Jimin mengerut heran, merasa heran dengan tindakan Hyungnya yang jarang terjadi. "Aku makan nanti saja, Hyung."

"Kenapa tidak sekarang? Sayang jika makanannya dingin."

"Tidak apa-apa, nanti aku bisa memanaskannya. Aku harus belajar dulu karena satu minggu lagi akan ujian akhir."

Hoseok terkejut. "Benarkah?" katanya, merasa tidak tahu kalau Jimin sudah mau ujian akhir. "Apakah waktu memang secepat itu?"

"Iya, makanya aku makannya nanti saja."

"Baiklah, jika begitu," ucap Hoseok, lalu hendak melangkahkan kaki untuk meninggalkan Jimin. Namun, ia berbalik lagi. "Jimin-ah, fighting!" ucap Hoseok dengan senyuman merekah sebelum segera pergi menuju ruang makan.

Sibling Moment (YoonTaeKook) | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang