Met baca ges 🐬
Suara deburan ombak mengisi rungu ketika pertama kali membuka mata. Udara Bali malam itu menyapa Juan sebab sejak dalam perjalanan dirinya terlelap lumayan lama, padahal siang tadi ia merasa masih ikut meeting di gedung tinggi perusahaan milik Wonwoo namun lihat lah tepat pukul 6 sore menuju malam kakinya sudah menginjak tanah Bali dengan selamat.
Akhirnya...
Perjalanan yang bisa dikatakan cukup mendadak ini tentu saja membuat Juan sedikit besarnya merasa senang walaupun esok malam ia harus segera pulang karena senin sudah masuk sekolah. Yaaa setidaknya ia menikmati angin segar dulu di sini walaupun tidak lama.
Kedua orang tuanya benar-benar tidak bercanda bahwa mereka akan mengajak Juan untuk jalan-jalan selepas meeting.
Juan yang sudah berganti baju dengan kaos berwarna hitam serta celana pendek selutut berwarna putih kini tengah bersantai di balkon menikmati pemandangan pantai yang tiada henti menimbulkan suara dari ombak di bawah sana. Matahari sudah tenggelam langit mulai meredup dan gelap, namun cahaya yang ada disekitar pantai tidak membuat sekitar terasa gelap membuat beberapa orang mulai bermunculan untuk sekedar menikmati angin atau mengobrol santai.
Tanpa disadari Sana tengah berdiri di belakang Juan tanpa sepengetahuan anak itu, menelisik Juan yang terdiam tengah menatap laut tanpa bersuara, tumben sekali. Tanpa ingin membuat terkejut Sana berdehem lalu memeluk Juan dari belakang melingkarkan tangannya di leher anak itu.
Cup
Ia cium pipi bulat tersebut lalu menoleh untuk menatap wajah Juan sambil tersenyum manis.
"Diem-diem aja nih awas nanti di culik angin pantai." Ucap Sana dengan nada bercanda.
Juan hanya tersenyum mendengar itu. "Tadi lagi liat matahari yang mau tenggelam, bagus banget jadi terpana tapi malah keasikan sampe gak mau beranjak."
"Sebagus apa?" Tanya Sana.
Juan menoleh hingga hidung mereka bertemu. "Secantik Mommy hehehehe."
Wanita itu mengerutkan hidungnya lalu mengusap pipi Juan dan beranjak untuk duduk di samping anaknya. "Gak lebih indah dari Juan."
"Tapi Mommy indah, cantik juga." Ujar Juan.
Hangat sekali hatinya mendengar penuturan Juan. Sesuai keinginannya sejak dulu saat masih gadis Sana selalu berandai-andai ingin memiliki anak yang sangat menyayangi dirinya dan itu semua kini terbukti dengan kehadiran Juan yang sangat mencintainya sepenuh hati.
"Thank you sayang." Sana mengusap tangan Juan.
"Ngomong-ngomong Juan udah tau semua cerita tentang Mommy sama Daddy, yang kata Tante Anne itu lho." Ungkap Juan.
Sana menaruh perhatianya kepada Juan, sambil bertopang dagu ia berkata, "Oh iya? Daddy udah ceritain semuanya ya?"
Juan mengangguk hingga rambut bergerak tuing tuing. "Keren."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE CAPTAIN 2 : Wonwoo Sana
FanficSatu persatu keajaiban itu datang hingga memberikan petunjuk tentang suatu hal besar yang sangat berharga.