Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi sekali Juan berlari menuju kelasnya dengan tergopoh-gopoh. Tanpa mengindahkan teriakan dari Sunoo anak itu malah semakin mempercepat langkahnya karena ingin menemui seseorang karena sebuah hal.
"Halo Jungwon." Sapa seorang siswi entah siapa namun Juan sempat menoleh dan membalas.
"Halo juga selamat pagi!" Pekiknya tak lupa dengan senyuman.
Begitu sampai tangga menuju kelas, dengan nafas yang tidak beraturan Juan menumpukan tangannya di atas lutut sembari menyeka peluh yang ada di dahi.
Lumayan juga lari dari lantai satu ke lantai empat bikin ngos-ngosan.
Sambil mengedarkan pandangannya ia melirik ke berbagai arah lorong kanan, lorong kiri, lorong depan dan lorong belakang. Ternyata masih sepi hanya ada beberapa murid saja yang baru datang, namun Juan yakin bahwa seseorang yang namanya terus berputar di dalam kepala sejak kemarin selalu menjadi murid teladan yang datang lebih pagi setiap hari.
Brak!
Ketika pintu terbuka ia langsung merasa lebih lega sebab benar saja dugaannya gadis itu tengah membaca buku di bangku mereka berdua.
Selly si gadis agak pendiam yang memiliki wajah cantik seperti boneka.
"Selly!" Panggil Juan dengan nada ceria.
Gadis yang awalnya menunduk kini mendongak menatap kedatangan teman sebangkunya tersebut, sambil menutup buku miliknya Selly tersenyum melambaikan tangan ke arah Juan.
"Eh halo Jungwon selamat pagi." Sapa Selly.
"Pagi juga Sel emm anu..." Ucap Juan tanpa basa basi.
Selly memiringkan kepalanya menatap pemuda tersebut. "Anu? Anu apa?"
Juan berdehem sebentar lalu menaruh tasnya dan duduk sambil menatap Selly dengan tatapan canggung.
"Soal kemarin yang di gereja itu tolong keep sendiri ya? Maksud gue emm... biar jadi rahasia kita berdua aja jangan sampe temen-temen yang lain tau soal orang tua gue karena ya lo pasti ngerti kan?" Jelas Juan dengan gelagat kikuk.
