Lim Yerim x Shim Eunjeong (EUNRIM)
Apa-apaan game sialan ini?
Jangankan bermain game, kisah cinta ini saja bagaikan benang kusut.
Tidak bisa terurai karena saling terikat, dan tidak bisa dihentikan meski mungkin tak berbalas.
AU. Fanfic only. Semua nama tokoh dan lokasi yang tercantum di cerita ini mengambil referensi dari serial Pyramid Game, lalu dikembangkan secara fiktif oleh penulis.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PART 2 : Lim Yerim
"Ayah dan ibu akan berada di Jerman selama beberapa minggu," pria bertubuh tegap itu sedang mengenakan dasi dan jas, lalu melengkapinya dengan jam tangan mewah, "Uang jajan dan semua kebutuhan rumah ini sudah ditransfer. Kamu tidak lupa membawa kartunya, kan?"
"Iya, Appa..." gadis dengan ponytail ini melirik pelan, "tapi kalian baru saja kembali ke Korea, apa secepat ini harus pergi lagi?"
"Bisnis keluarga kita sedang melaju pesat, Nak. Investor dari Jerman juga sangat menjanjikan. Jadi bersekolah yang baik, jangan membuat onar. Mengerti?" Sang ibu memperbaiki kerah suaminya agar sejajar dengan dasi, "Ketika kami pulang, akan kami belikan hadiah. Jaga kesehatanmu."
"Baiklah. Hati-hati di jalan."
Lim Yerim mengangguk, lalu membalikkan badan ke arah pintu keluar.
"Seandainya saja kita punya anak laki-laki, kelak dia bisa meneruskan usaha keluarga kita." Decak ayahnya pelan, namun sayangnya masih terdengar oleh sang anak.
"Sssst... Jangan bicara seperti itu, Suamiku. Nanti Yerim dengar..."
Lim Yerim hanya bisa menghela napas panjang.
***
Sejak kecil, ia terbiasa hidup tanpa figur ayah dan ibu. Menurut neneknya, kedua orang tuanya bersikeras memiliki seorang anak laki-laki, namun lahirlah Lim Yerim. Anak tunggal satu-satunya.
Mereka sudah mengusahakan segala cara untuk mempunyai anak kedua, namun semuanya berujung pada kegagalan.
Lim Yerim hidup sendiri di dalam rumah yang begitu megah, dengan langit-langit yang tinggi dan lampu gantung kristal yang cantik.
Di sekelilingnya terdapat banyak pekerja yang melayani, mulai dari asisten rumah tangga hingga sang kepala pengurus rumah, sekaligus orang kepercayaan ayahnya.
Kehidupan sekolah Yerim pun tergolong baik. Dia anak yang populer, akademisnya cukup pintar, dan sangat menonjol di bidang seni, khususnya menyanyi dan menari. Tentunya banyak sekali anak-anak cowok seusianya yang menyatakan cinta, tapi ia tidak pernah tertarik.
