Lim Yerim x Shim Eunjeong (EUNRIM)
Apa-apaan game sialan ini?
Jangankan bermain game, kisah cinta ini saja bagaikan benang kusut.
Tidak bisa terurai karena saling terikat, dan tidak bisa dihentikan meski mungkin tak berbalas.
AU. Fanfic only. Semua nama tokoh dan lokasi yang tercantum di cerita ini mengambil referensi dan alur dari serial Pyramid Game, lalu dikembangkan secara fiktif oleh penulis.
NOTE : CHAPTER INI CUKUP PANJANG YAA!!
PART 23 : IRIDESCENT
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Shim Eunjeong ... Kenapa kamu cuma diam?" Harin menoleh ke belakang, "Cepat kemari."
Tanpa protes, gadis bersurai pendek itu hanya bisa menghela napas, lalu maju mendekati arah tuannya berada.
Saat ini, mereka tiba di Ananti Cove dan ditugaskan wali kelas untuk memilih teman sekamar.
Karena berjumlah dua puluh lima orang, maka masing-masing penthouse akan diperuntukkan untuk lima orang. Tim Harin sudah beranggotakan Seo Do Ah, Eunbyeol, dan Da Yeon. Tinggal satu orang tersisa, dan Harin tanpa ragu memilih Eunjeong dibandingkan Seol Ha atau Woo Yi.
Di sisi lain, Yerim yang sudah membuat satu kelompok bersama Soo Ji, hanya bisa melirik saat Eunjeong membawa tasnya mendekat ke sisi Harin.
Dia memang sudah menduga hal ini akan terjadi. Tapi tetap saja, saat mendengar Harin memanggil nama itu, hatinya kembali berkecamuk.
Jika bisa, Yerim ingin tahu ... bagaimana cara untuk meminta gelombang otaknya berhenti mengirimkan sinyal nyeri pada hatinya?
Karyawisata yang seharusnya menyenangkan, kini justru terasa menyiksa. Dia ingin berhenti memikirkan Shim Eunjeong, tapi tentu saja itu mustahil.
***
Sore harinya, kelima kelompok diminta berkumpul di taman untuk mengerjakan tugas membuat lentera. Mereka bisa menghias dan menuliskan harapan di lentera itu, yang nanti akan diterbangkan bersama-sama pada malam hari.
Shim Eunjeong yang sejak tadi duduk bersila, mulai merasa tidak nyaman akibat nyeri. Ia berkali-kali mengubah posisi duduknya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
