Lim Yerim x Shim Eunjeong (EUNRIM)
Apa-apaan game sialan ini?
Jangankan bermain game, kisah cinta ini saja bagaikan benang kusut.
Tidak bisa terurai karena saling terikat, dan tidak bisa dihentikan meski mungkin tak berbalas.
AU. Fanfic only. Semua nama tokoh dan lokasi yang tercantum di cerita ini mengambil referensi dan alur dari serial Pyramid Game, lalu dikembangkan secara fiktif oleh penulis.
Meninggalkan Eunjeong yang masih tertidur pulas di sofa, sore itu Yerim tetap harus pergi untuk latihan di Mega Hit. Sebentar lagi akan ada penilaian tahap lanjut, dan kabarnya mereka akan segera memastikan fix member yang masuk dalam line debut.
Pemberitaan di media juga sudah dicabut sepenuhnya, pihak Mega Hit bahkan sudah memberi klarifikasi resmi bahwa artikel tersebut merupakan berita hoax.
Seharusnya Lim Yerim bisa fokus pada latihannya hari ini ... jika saja ia tidak membaca pesan ancaman dari Baek Harin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Malam itu, latihannya di Mega Hit berantakan. Dia sudah berusaha mengulang beberapa kali, tapi tetap saja melakukan kesalahan. Otaknya tidak fokus, sibuk memikirkan hal lain.
Di satu sisi, Eunjeong adalah seseorang yang sangat berarti baginya. Baik ketika mereka masih bersahabat, dan hingga kini perasaannya semakin tumbuh, ketertarikannya pada Shim Eunjeong melebihi pertemanannya dengan murid lain.
Tapi di sisi lain, berkat kerja kerasnya bertahun-tahun, karir renang Shim Eunjeong pun sudah terbuka lebar. Dia bisa terpilih menjadi anggota Timnas Korea, prestasi yang ingin dicapai oleh seluruh atlet untuk mengharumkan nama bangsa. Jangan sampai karena foto jebakan dari Harin, karir dan mimpinya terhenti di tengah jalan.
Terakhir, keinginannya untuk menghancurkan Pyramid Game juga sama-sama penting. Hati nuraninya sudah tidak bisa membenarkan perundungan yang dilegalkan dari permainan itu.
Apa yang harus ia lakukan?
PART 21 : Jalan yang Berbeda
"Meski pun ini cuma mimpi ... jangan pergi, ya..."
Ketika alarm berbunyi pukul lima pagi, Shim Eunjeong ikut terbangun. Ia menggeliat, merenggangkan seluruh tubuhnya hingga hampir terjatuh dari sofa. Kepalanya masih terasa pusing, namun ia lebih terheran-heran dengan keberadaannya di sofa.
"Hah, kenapa aku tidur di sofa?"
Terakhir kali ia ingat, Harin menyuruh Da Yeon dan Seol Ha mencekoki nya dengan minuman keras. Samar-samar ia juga mengingat tubuhnya dipapah oleh Seo Do Ah ... lalu setelahnya? Dia tidak ingat, kenapa dia bisa tidur di sini?
