"Tapi aku dan beberapa anak di sana tidak terdaftar dalam panti."
Mendengar jawaban Emine, Karla dan Edwin saling tatap.
"Sepertinya aku harus melaporkan perbudakan."
Karla mengangguk dan membalas, "Pastikan semua anak panti yang ada di sana juga aman."
Akhirnya keesokan harinya Emine di daftarkan sebagai anak dari Edwin dan Karla. Seperti yang dikatakan Edwin, lelaki itu juga melaporkan tindakan ilegal yang telah dilakukan panti asuhan dimana Emine tinggal.
Karena menurut hukum kekaisaran, membawa anak ke panti tanpa mendaftarkannya sama saja dengan menjadikan anak tersebut budak yang dapat dibunuh kapan saja karena ia tidak terdaftar.
Hal tersebut merupakan tindakan ilegal dan hukumannya adalah panti asuhan tersebut akan digeledah dan diambil alih oleh kekaisaran.
Emine akan sepenuhnya menjadi anak Edwin dan Karla setelah badan pengurus masyarakat meresmikan dirinya ke dalam silsilah keluarga itu Minggu depan.
Anak-anak panti yang tidak terdaftar dan tidak segera di daftarkan sebagai anggota keluarga biasanya akan di pindahkan ke kuil suci sebagai hamba tuhan yang dilindungi.
Mengetahui semua itu, Emine sedikit tenang. Ia mungkin dapat kembali bertemu dengan Gabie dan Alster.
Tapi untuk saat ini Emine harus fokus mengasah kemampuannya yang mungkin saja sudah ia lupakan. Dirinya juga harus membiasakan diri dengan tubuh kecil ini.
Ia berniat membuat beberapa desain untuk diperkenalkan kepada Caspian. Walau awalnya Caspian lah yang menawarkan pekerjaan, tapi Emine harus memastikan bahwa Caspian tidak salah memilih dirinya.
Karena kemarin terlalu lelah hingga ketiduran dan hari ini mereka sibuk mengurusi laporan pembudakan. Emine baru sempat mengerjakan desain pakaiannya saat sore hari, waktunya terlalu mepet sehingga mau tak mau ia harus bergadang malam ini.
"Kau tidak akan tidur?" Karla memasuki kamar tempat Emine akan tidur seterusnya. Wanita itu membawa susu hangat dan meletakkannya di meja.
"Saya akan menyelesaikan desainnya terlebih dahulu, nyonya."
Karla tertawa kecil mendengar jawaban Emine.
"Tidak perlu menggunakan panggilan nyonya, panggil saja aku ibu karena sebentar lagi kita akan menjadi keluarga, tidak perlu juga menggunakan bahasa formal kepada keluarga," pinta Karla.
"Baiklah ib-u?"
Tangan wanita berkepala tiga itu mengusap surai Emine dengan sayang, tak lupa senyuman hangat terukir di bibirnya.
"Ya, kau bisa membiasakannya sedikit demi sedikit. Ibu akan kembali ke kamar, jadi jangan tidur terlalu malam."
"Baiklah, terima kasih susunya, ibu."
"Sama-sama."
Pintu kamar tertutup, bersamaan dengan itu Emine merebahkan kepalanya di atas meja. Dipandangnya susu yang masih mengepulkan uap tanda bahwa susu itu masih sangat baru.
Matanya menahan tangis dengan bibir yang bergetar sambil tersenyum.
Jadi seperti ini rasanya disayangi. Baru kali ini Emine merasakan kehangatan dari sebuah keluarga. Rasanya sangat nyaman, ia berharap waktu seperti ini akan terus berjalan selamanya.
"Mari selesaikan desainnya terlebih dahulu agar aku bisa cepat tidur."
🪡🧵
Sudah lewat 3 hari sejak ia mendapat tawaran dari Caspian. Saat ini Emine dan Edwin tengah berada di ruang kerja sang pemilik butik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Emine Ilona
Fantasy[SUDAH TERBIT] Karina Bellanova, desainer terkenal yang baru saja mendapatkan ketenarannya. Hobinya membaca buku fantasi bertemakan isekai dimana sang pemeran utama meninggal dan bertransmigrasi ke dunia lain. Tapi siapa sangka gadis itu malah meng...