Tujuan kedatangan mereka pun berjalan lancar. Berkat kemurahan hati kaisar, mereka bahkan diberikan tempat menginap di bangunan barat yang dekat dengan ballroom pesta.
Awalnya baik Emine maupun Caspian menolak karena merasa terbebani, tetapi kaisar kemudian berkata,
"Aku perintahkan secara resmi kalian berdua, Earl Caspian Wycliff dengan Emine untuk tinggal di bangunan barat selama beberapa hari sebelum pesta. Jika kalian tidak mematuhi perintah ini, maka kalian akan mendapatkan hukuman dan tidak bisa pulang kembali ke Bellatrix."
Benar, mereka dipaksa.
Sebenarnya Kaisar melakukan hal tersebut bukan tanpa alasan, ia hanya ingin memantau Emine dari dekat, karena bisa saja gadis itu akan berguna untuk Kaisar Evander suatu saat nanti.
Tujuan terselubung lainnya ialah Kaisar ingin membalas jasa anak yang telah menolongnya beberapa tahun lalu.
Karena sudah begitu, pada akhirnya mereka memutuskan untuk menurut saja, tapi Emine ternyata sebenarnya sangat menikmati perintah kaisar yang ini karena mereka pun dilayani oleh dayang dan diberikan kamar yang bagus, bahkan makanannya pun sangat mewah.
Awalnya gadis itu memang terlihat segan, namun ia juga tidak akan menyia-nyiakan pengalaman memiliki kehidupan mewah tepat di depan matanya, walau hanya sebentar tapi tak ada salahnya menikmati hal tersebut untuk saat ini.
Gadis pemilik mata hazel itu saat ini sibuk mendatangi tempat-tempat yang menjual kain, ia ingin membuat baju pesta untuknya karena baju yang saat ini ia bawa tidak ada yang pantas dipakai untuk pergi ke acara bangsawan seperti itu.
Caspian juga membelikan Emine beberapa perhiasan untuk ditambahkan ke bajunya. Tentu saja baju yang akan ia buat bukanlah gaun melainkan kemeja tetapi bukan kemeja biasa.
Emine berencana membuat kemeja french court berwarna putih yang saat ini banyak dikenakan bangsawan, untuk membuatnya unik dan berbeda dari pakaian bangsawan yang lain Emine memadukan kemejanya ala bangsawan itu dengan blazer hitam panjang berbahan curduroy yang mirip dengan beludru, blazer itu nantinya tidak akan dipakai melainkan disampirkan ke pundak saja.
Semuanya sudah hampir selesai, namun masih ada satu hiasan yang kurang untuk bajunya yakni dasi. Emine masih bingung antara cravat dan ascot karena ia tidak ingin terlihat terlalu mewah di acara bangsawan.
Alasannya tentu saja karena itu sebenarnya bukanlah tempatnya, Emine kan hanya datang ke sana sebagai 'pelayan' Caspian yang beruntung mendapat undangan Kaisar untuk menghadiri pesta, disana dia hanya akan mempromosikan pakaiannya saja, makanya ia akan berpenampilan unik tetapi cukup tidak melewati batas sebagai rakyat jelata.
Saat sedang sibuk memikirkan dasinya, terdengar suara ketukan dari pintunya. Emine panik, ia baru saja membuka balutan dadanya karena tadi merasa sesak.
Tidak ada waktu, akhirnya dengan cepat ia mengenakan pakaiannya dan mengambil jubah yang dipakai untuk keluar tadi. Emine hanya berharap seseorang di depan sana tidak akan sadar dengan identitasnya.
Saat membuka pintu, mata hazel itu mendapati seorang lelaki tampan dengan pakaian khas seorang Duke. Kenyataan bahwa orang yang tadi mengetuk pintu adalah Grand Duke Marvin entah kenapa membuat Emine sedikit tenang.
"Apakah ini karena debaran yang kurasakan?" Tentu saja ia bertanya-tanya, padahal mereka hanya bertemu beberapa kali, tetapi perasaan nyaman itu sedikit menganggu Emine.
Theodor menyodorkan sebuah kotak yang tampak seperti kotak perhiasan kemudian dengan malu-malu berkata, "Tidak ada yang spesial, terima saja ini sebagai ucapan terima kasih."
KAMU SEDANG MEMBACA
Emine Ilona
Fantasy[SUDAH TERBIT] Karina Bellanova, desainer terkenal yang baru saja mendapatkan ketenarannya. Hobinya membaca buku fantasi bertemakan isekai dimana sang pemeran utama meninggal dan bertransmigrasi ke dunia lain. Tapi siapa sangka gadis itu malah meng...