Chapter 11: Evander Lagertha von Tetha

600 55 0
                                    

Setiap tahun Kota Delft yang merupakan ibukota Kekaisaran Tetha selalu melakukan perayaan untuk para kesatria yang berhasil pulang setelah penaklukan monster.

Oleh karena itu, saat ini semua orang tengah sibuk menyiapkan pesta penyambutan, tak terkecuali sang Kaisar sendiri.

Kaisar saat ini bernama Evander Lagertha von Tetha. Beliau adalah Pangeran terkahir Kekaisaran Theta yang baru diangkat menjadi Kaisar setahun yang lalu dan merupakan Kaisar termuda dalam sejarah.

Dua tahun lalu Evander memberantas seluruh keluarga kerajaan setelah dikabarkan menghilang selama tiga tahun.

Rumor mengatakan Pangeran bungsu itu dulunya adalah Putra tunggal pewaris tahta karena Kaisar Noah dan Permaisuri Ariana saat itu hanya bisa memiliki satu anak.

Tetapi saat Pangeran Evander berumur 15 tahun, seorang pelayan wanita mengaku telah memiliki anak bersama Kaisar.

Dikatakan bahwa anak pelayan itu adalah anak laki-laki yang berumur tiga tahun lebih tua dari sang Pangeran.

Sejak kemunculan anak itu, Kaisar mengubah pernyataannya dengan mengatakan akan menobatkan anak sang pelayan yang ternyata adalah selingkuhannya menjadi Putra Mahkota dan akan mewariskan tahta.

Beberapa tahun setelah pernyataan itu, Kaisar Noah meninggal dunia meninggalkan istri, selir, dan kedua anaknya.

Disitulah perebutan tahta dimulai, pihak bangsawan terbagi menjadi dua kubu yaitu pihak Putra Mahkota yang mayoritas merupakan bangsawan baru dan pihak Pangeran terakhir terdiri dari para bangsawan lama yang masih setia kepada Pangeran Evander.

Entah menggunakan trik apa, selama Pangeran belajar di akademi, Putra Mahkota mendominasi pasar dan mempengaruhi para bangsawan untuk ikut mendukung kenaikan tahtanya.

Saat Pangeran Evander baru saja lulus dari akademi di umur 19 tahun, Permaisuri Ariana difitnah sebagai pemberontak dan dihukum mati di depan semua orang, Pangeran Evander yang merupakan keturunan langsung Permaisuri diusir dari Kekaisaran.

Selama dua tahun beliau menghilang, kemudian dua tahun kemudian kembali ke Kekaisaran Tetha membawa banyak pasukan prajurit bayaran dan membunuh seluruh keluarga kerajaan.

Pangeran Evander juga memberantas semua bangsawan yang setia dengan Putra Mahkota dan bangsawan yang menentang.

Setelah menjadi Kaisar, Evander menstabilkan kekaisaran yang saat itu diambang batas akibat tindak korupsi para bangsawan, ia juga menetapkan peraturan untuk para kesatria agar melakukan pemberantasan monster setiap harinya.

Hanya dalam waktu satu tahun akhirnya Kekaisaran Tetha menjadi Kekaisaran yang makmur dan tentram, perekonomiannya bahkan meningkat berkat kepemimpinan Pangeran Evander. Orang- orang memanggil dirinya sebagai pahlawan kekaisaran hingga saat ini.

"Pahlawan kekaisaran apanya, aku hanya membunuh kaisar dan ibu jalangnya yang mengambil tempatku kemudian mengobrak-abrik fraksi putra mahkota. Sisanya dilakukan oleh para bangsawan pendukung ibu," oceh lelaki yang merupakan Kaisar saat ini.

"Tapi yang mulia, anda memang berperan besar sebagai kaisar negara ini," jawab Madam Cale yang merupakan kepala pelayan istana kerajaan sekaligus ibu asuh Evander.

"Aku hanya menyetujui semua ide Theodor untuk memperbaiki perekonomian dan lain sebagainya agar dapat hidup tentram sebagai pangeran kaya." Evander mengoceh sambil menandatangani dokumen yang seperti tidak ada habisnya.

"JIKA TAHU AKAN BEGINI JADINYA, AKU TIDAK AKAN MENYETUJUI PERKATAAN SI THEODOR LAKI-LAKI BERENGSEK ITU!"

"Apakah anda membicarakan saya yang mulia?" tanpa diduga Grand Duke Theodor yang berada di depan pintu mendengar teriakan Kaisar barunya.

Emine IlonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang