27 • Blastry (Part 2)

22 2 0
                                    

Sampai akhirnya—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sampai akhirnya—

"Belle? Belle! Sadar!"

--Belle mendongak. Sebuah sentuhan di wajahnya membuat gadis itu kembali ke realita. Maniknya yang tadinya hijau kini telah berubah menjadi biru sempurna. Ia dihadapkan oleh sosok yang baru beberapa menit lalu ia lihat telah terkapar di lantai istana.

"T-Taehyung? Is it really you?" Belle masih menangis. Ia berusaha mencerna apa yang terjadi barusan. Arabelle benar-benar menelisik dua manik indah yang kini berada tepat di depan wajahnya, dua manik indah yang sangat Belle inginkan kehadirannya.

"Hey, hey. Tenanglah. Ini aku. Semua yang kau lihat tadi hanyalah ilusi. Tenangkan dirimu," Taehyung menggenggam erat jemari Belle, tangan kirinya membelai lembut pipi sang gadis. Ia tahu, semua ini adalah rencana Brianna. Ia menghipnotis seisi istana agar wanita jahat itu bisa masuk ke dalam dengan mudah.

Tangis si gadis semakin pecah. Ia menunduk. Ia menggenggam erat jemari Taehyung. "Taehyung, please. A-Aku tak tahu apa yang terjadi. A-Aku melihatmu, aku melihatmu di sana. Aku melihatmu, Taehyung. Aku melihat Jungkook menangis. A-Aku takut, Taehyung, please..."

"I saw you die, Taehyung."

Taehyung tertegun. Ia menatap Belle yang masih terguncang dan menangis. Sebuah fakta bahwa ilusi yang diciptakan Brianna adalah ilusi di mana orang itu akan melihat ketakutan terbesarnya. Dan kini, Taehyung tahu ketakutan terbesar Belle adalah kehilangan dirinya.

"Ara-ya, its okay. Itu hanya ilusi. Brianna menciptakan semuanya agar ia bisa masuk dengan mudah," Taehyung menangkup pipi gadis itu, mengusap air matanya perlahan. Ia tersenyum lembut, berusaha meyakinkan Arabelle bahwa semuanya baik-baik saja.

Belle mendongak dan kembali menatap dua netra indah di depannya. Ketulusannya terpancar, jemarinya begitu lembut kala mengusap air matanya. Belle masih berusaha mencerna semuanya.

"Tenanglah, okay? Sekarang, masuk ke kamarmu dan kunci pintunya. Jangan...," Taehyung menjeda kalimatnya sebentar kala kembali merasakan déjà vu. Situasi ini persis sama ketika ia dulu menenangkan Jungkook dikala perang antara elf dan peri terjadi. "Jangan lepas kunci pintunya, oke? Tunggu aku kembali."

Taehyung menyadari akan situasi yang semakin genting. Ia harus buru-buru mencari wanita jahat itu sebelum ia merusak semuanya. Maka, sedetik setelah Taehyung berdiri, tiba-tiba tubuhnya terhenti oleh genggaman tangan sang gadis.

"Aku ikut, Taehyung. J-Jangan pergi sendirian," masih dengan kondisi yang terguncang, Belle berusaha menegapkan tubuhnya. Belle tak mau sendiri. Ia harus memastikan Taehyung baik-baik saja. Ia harus bersama Taehyung. Dengan Taehyung ia merasa aman.

"Belle---,"

"Kumohon, Taehyung. Don't leave me alone."

Taehyung tak sanggup menolak kala melihat tatapan Belle yang begitu melas. Hanya dengan sentuhan lembut itu, seolah sekujur tubuh Taehyung luluh hingga ia mengangguk dan menggenggam jemari si gadis sampai mereka berlari menuju ke ruang snowdrop.

Astrological SignTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang