12 • The Royal Palace

193 54 24
                                    


Beberapa Minggu kemudian~

"Selamat, Belle!"

"Waahh, lulusan terbaik!"

"Selamat!"

Sekarang ucapan-ucapan itu datang ke pada Belle. Banyak sekali murid yang mendatangi Belle hanya untuk sekedar berjabat tangan dan mengucapkan selamat. Tidak hanya para gadis, lelaki pun banyak. Belle sendiri hanya bisa tersenyum dan mengucapkan terimakasih ke mereka. Memang selama beberapa bulan terakhir ini Belle menjadi orang yang lebih terbuka, ketimbang saat masih kelas dua.

"Lin, dimana Taehyung?" tanya Belle pada gadis yang sedang berfoto-foto di sebelahnya itu.

"Entahlah, mungkin dia tidak hadir," jawab Elina tanpa menoleh.

"Memangnya kenapa?" tanya Elina, kali ini dia menoleh ke lawan bicaranya itu.

"Ada hal penting yang harus ku bicarakan," jawab Belle.

"Apa yang ingin kau bicarakan?" Taehyung tiba-tiba saja sudah berada di depan mereka.

Elina membulatkan matanya terkejut, "Sejak kapan kau di situ?! Aku tidak melihatmu sejak ta--"

"Kita akan berangkat nanti. Kutunggu kau di rumahku. Jangan membawa barang-barang aneh," potong Taehyung, lalu Ia pergi meninggalkan mereka.

"Kalian mau kemana?! Kenapa membawa barang-barang aneh?!" tanya Elina heran.

"Ti, tidak. A, Aku hanya berkunjung kerumahnya. Tenang saja, Lin," jawab Belle terbata-bata

"Hmm," Elina menyipitkan matanya tanda curiga.

"Kuharap kau tidak akan melupakanku, Elina," ucap Belle untuk mengalihkan pembicaraan.

"Tentu tidak! Kau bisa berkunjung kapanpun! Rumahku tidak akan berpindah!" Balas Elina antusias.

"Hm, Terimakasih, Elina. Kau adalah teman terbaik."

{}•{}•{}

Kali ini Belle sudah berada di depan pintu rumah Taehyung. Dan sesaat sebelum tangannya mengetuk, pintu itu sudah terbuka dengan sendirinya. Ia mendapati seorang lelaki yang sedang duduk santai di sofanya.

Belle menghela napas, lalu masuk dengan perlahan dan menghampiri lelaki itu.

"Duduk," pintanya.

Belle menurut. Ia pun duduk di sofa yang kosong.

"Apa yang kau bawa?" Pandangan Taehyung tertuju pada tas kecil yang dibawa Belle.

"Buku," Belle hanya membawa tas kecil itu karena sebelumnya memang Taehyung menyuruhnya untuk tidak membawa apapun. Dia bilang, semua barang keperluan Belle telah tersedia di Istana. Walaupun Belle agak ragu, tapi Ia tetap mengikuti perintah lelaki itu.

"Buku? Untuk apa?" tanya Taehyung lagi.

"Buku Diary. Aku selalu membawanya ketika bepergian jauh," jawab Belle.

Lelaki dengan kemeja putih dan bagian lengan yang ditekuk itu terdiam menatap Belle. Beberapa menit kemudian, Ia menghela napas dan berdiri meninggalkan Belle.

"Ayo," pintanya.

Belle menurut, dengan ragu Ia pun mengikuti Taehyung dari belakang.

Dan mereka berhenti tepat di depan pintu kayu dengan ukiran tumbuh-tumbuhan itu lagi. Jemari Taehyung menyentuh gagang pintu, lalu Ia menoleh sebentar.

Astrological SignTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang