37 • Surrender

150 32 4
                                    

udah siap buat ending?

song recommendation:
The Truth Untold by BTS

❝ but i still want you.❞

{}•{}•{}

ia menyerah.

Menyerah untuk memperjuangkan kebahagian orang lain.

Menyerah untuk mengorbankan kebahagiaannya sendiri.

Choi Taehyung kembali pada realita, menyeka bulir air mata yang menyebabkan kedua netranya memerah. Pribadi itu bangkit dengan sisa tenaganya, mencoba kembali membangun pertahanannya yang sempat runtuh dan hancur berkeping-keping.

Atensinya mengarah pada jendela, di antara menatap langit yang sudah gelap atau menatap refleksi diri yang sudah amat kacau.

Lantas detik berikutnya, Taehyung melangkah dengan gusar dan membuka pintunya kembali dengan kasar. Sama sekali tak hirau akan presensi lain yang sebenarnya telah berdiri di sana sejak tadi.

Itu adiknya, Choi Jungkook.

Ia mendengar semuanya.

Si bungsu itu menunduk, bulir air mata menetes perlahan dari maniknya. Ia merasa tak becus. Ia merasa tak berguna menjadi seorang adik. Bisa-bisanya ia tak tahu akan semua ini. Bisa-bisanya ia hanya diam dan tak punya cukup kuasa untuk membantu kakak satu-satunya. Taehyung menyimpan semua ini dengan baik hingga Jungkook sama sekali tak diberi celah untuk mengetahui.

Dan ketakutan itu kembali. Ketakutan akan hyung-nya yang tak datang untuk bermain salju dengannya lagi. Jika dulu ia masih bisa menahan Taehyung untuk pergi, maka sekarang rasanya untuk melangkah saja tak mampu. Jungkook hanya bisa mendongak dan menotalkan atensi pada siluet sang kakak bahkan hingga punggungnya tertelan pintu istana.

"Taehyungie Hyung, maafkan aku."

{}•{}•{}

Flashback, On

Belle tak sepenuhnya terlelap. Ia sengaja memejam mata agar Taehyung yang tak terlalu terbebaninya, dan akan segera pergi dari sini, meninggalkannya.

Dan Taehyung tahu akan itu. Kini ia telah berdiri di ambang pintu, menatap sang gadis dan merasakan sedih yang amat luar biasa. Dadanya sungguh sesak. Rasanya tak tega untuk mengambil bahkan hanya satu langkah lagi.

"Selamat tinggal, Ara-ya."

Maka Taehyung menutup pintu, bersamaan dengan satu tetes air mata yang jatuh dari manik indah Belle.

{}•{}•{}

Belle terbangun, masih pada posisi yang sama; di sofa ruang tamu. Gadis itu bangkit, duduk di sana dan berusaha menyesuaikan cahaya yang terpancar dari jendela ruang tamunya. Memorinya mencoba untuk mengingat apa yang terjadi padanya semalam.

Ah, iya.

Semalam adalah waktu terakhir ia bertemu dengan Choi Taehyung.

Astrological SignTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang