28 • Decision

161 40 15
                                    

Taehyung masih terdiam.

Ini sudah hampir dua minggu semenjak periode bunga Snowdrop itu berakhir.

Dan juga,

dua minggu semenjak Belle mengucapkan 'Sampai bertemu lagi' padanya.

Lelaki itu menunduk, merasakan hangatnya udara yang masuk melalui jendela ruang kerjanya. Musim di Winston memang tidak bias ditebak, hal itu tergantung pada Elf cuaca yang mengaturnya.

Tanpa sengaja, maniknya menangkap beberapa Pegasus yang baru saja mendarat tepat di depan gerbang istananya. Ia kembali menunduk, namun kini dengan helaan napas panjang.

Segeralah Ia langkahkan kaki keluar dari ruangan itu. Taehyung tidak mau harus ada pelayan yang mengetuk pintu dan melihat ruang kerjanya yang sudah mirip seperti kapal pecah ini.

Langkahnya kembali terhenti ketika melihat sesosok gadis dengan gaun emasnya yang sangat elegan, sedang berbincang dengan salah satu pelayan wanita di sana.

"To the point," tegas Taehyung setelah Ia telah sepenuhnya berada di samping gadis itu.

"Anda bisa langsung memilih, Yang Mulia."

Selang beberapa detik, keduanya masih terdiam.

"A-apa perlu saya tunjukkan gaun yang dipilih ratu??" pelayan itu akhirnya kembali memulai pembicaraan.

Grace menoleh--memperhatikan tatapan sayu dari lelaki di sampingnya. Kemudian Ia mengisyaratkan agar pelayan itu pergi, dan meninggalkan mereka berdua di ruangan penuh dengan pakaian ini.

"Aku minta maaf, Taehyung-ah."

Grace menunduk, "Aku mengerti kau tidak terima akan semua ini, tapi--"

"Tidak, Grace."

"Aku bodoh. Seharusnya aku yang meminta maaf padamu."

"Aku memang tidak tau diri."

"Jangan berbicara seperti itu, Taehyung-ah. K-kau telah bekerja keras. Tidak apa-apa jika kau tidak ingin fitting hari ini. Aku mengerti," walau ragu, Grace kini meletakkan tangan kirinya tepat di pundak Taehyung.

Taehyung terdiam sesaat ketika merasakan sentuhan yang sangat lembut, sebelum akhirnya tangan kirinya mengusap balik jemari yang kini berada di pundaknya itu. "Aku rasa itu lebih baik. Terimakasih, Grace."

Kemudian gadis itu menyeret gaunnya dan meninggalkan Taehyung sendirian.

{}•{}•{}

"Eoh? Taehyung-ssi? Lama tak bertemu," sapa Jimin tanpa menoleh ketika mendengar suara lonceng dari pintunya.

"Bukankah kau ada jadwal dengan Grace?" tanyanya.

Alis Taehyung berkerut, "Darimana kau tau?"

"Tentu saja dia memberitahuku," jemari lelaki itu masih setia menari pada kertas di meja nya.

Taehyung menghela napas, "Kami membatalkannya."

Jimin hanya mengangguk. Ia tak ingin bertanya kenapa, karena Ia tau pasti Taehyung yang membatalkannya.

"Aku ingin mengembalikan ini," pribadi itu meletakkan sebuah buku bersampul kulit polos tepat di sebelah kertas dimana Jimin menulis.

Lebih tepatnya, itu buku tentang peri yang pernah Ia pinjam ketika masih sekolah dulu.

"Belle sudah sudah tidak disini."

"Dia sudah kembali."

Seketika Jimin menghentikan aktifitasnya, dan beralih menatap atensi sayu temannya itu.

Astrological SignTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang