25 • Nightmare

149 45 2
                                    

"Aku tidak menyangka kau sangat pintar, Belle," ucap Jungkook pada gadis di sebelahnya itu.

"Tentu! This is Arabelle~" balas Belle sambil mengibaskan rambutnya.

"Ini musim dingin. Seharusnya orang itu tidak melanjutkan kejahatannya," Taehyung justru mengalihkan pembicaraan.

"Aku sarankan, kita tunggu saja sampai dia menjalankan rencana berikutnya. Mungkin akan ada bukti," balas Belle ketika melihat wajah Taehyung yang amat serius.

Lelaki itu mengangguk, "Aku harap perkiraanmu benar."

Kemudian Ia masuk ke ruang kerjanya, meninggalkan Jungkook dan Belle yang tadinya berjalan beriringan.

"Kurasa ini kasus yang berat," ucap Jungkook.

Belle mengangguk, "Ngomong-ngomong, kapan periode Snowdrop berakhir?"

Jungkook menghentikan langkahnya, kemudian Ia berbalik dan menatap dalam manik biru Belle.

"Dua bulan lagi," ucapnya penuh penekanan.

Belle terdiam.

Kemudian Ia tersenyum pahit, "O-Oh, baguslah! K-kalua begitu--"

"Kau baik-baik saja, Belle?" potong Jungkook.

"Eum, Oh, tentu! Aku baik! Ah.. aku akan ke kamar sekarang," kemudian gadis itu pergi meninggalkan Jungkook yang sedang menatapnya sedih.

Belle menutup pintu kamarnya perlahan. Ia duduk di tepi kasurnya sambil melihat langit melalui pintu kaca menuju balkonnya.

Kemudian gadis itu mengambil buku diary-nya di meja, dan mulai menulis sesuatu disana.

Tak terasa, sudah hampir setahun aku disini.

Dua bulan lagi aku akan kembali tinggal bersama orang tuaku.

Dan dia,

Akan segera menikah dan naik tahta.

Kurasa... hal yang terbaik saat ini adalah mengikhlaskan.

Kau akan segera bahagia, Taehyung.

{}{}{}

Kali ini Belle sedang berada di suatu ruangan sempit yang sangat gelap. Tangan dan kakinya diikat oleh seutas tali yang amat kuat. Ruangan yang lebih seperti gubuk tua itu dipenuhi sarang laba-laba dan benda-benda yang belum pernah Belle temui sebelumnya, seperti patung, jubah biru yang aneh, beberapa tumbuhan rambat, dan lain lain.

Dan sekarang, tiba-tiba seorang wanita berambut pirang muncul di hadapan Belle. Maniknya yang berwarna keemasan mengalihkan fokus Belle. Gaun ungu itu semakin membuatnya terlihat cantik. Sayap coklatnya menjelaskan bahwa Ia adalah seorang Elf. Namun sayang, aura wanita itu sangat jahat. Belle bisa merasakannya.

Rasanya Belle ingin bertanya siapa dia, dan dimana Belle berada sekarang. Namun entah mengapa, mulutnya serasa dikunci. Ia tak bisa berbicara apapun sekarang.

"Maaf aku mengganggu waktu tidurmu, Yang Mu-li-a," vocal wanita itu terdengar menyeramkan, ditambah penekanannya di kata 'Yang Mulia'.

"Jangan khawatir. Aku tidak seperti Jaehoon yang terobsesi dengan peri sepertimu," lanjutnya.

Entah kenapa, Belle sama sekali tidak merasa takut atau terancam. Ia bahkan sangat tenang sekarang.

"Aku hanya ingin menjelaskan sesuatu padamu."

Kemudian wanita itu berbalik badan, dan melangkah ke arah jubah biru yang tergantung di salah satu sisi ruangan. Jemarinya mengusap lembut jubah itu.

Astrological SignTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang