Yusuke menatap judul yang terpampang besar di chapter ini.
"Kek mau tamat aja" ujarnya.
"Sembarangan!" ujar Liura.
.
.Terdengar suara seseorang yang membacakan buku di ruang tamu.
"Dan adik beradik kelinci masih tetap mencari keberadaan ibunya yang ntah pergi kemana, tamat" Sho mengakhiri bacaan bukunya.
Hotoke yang daritadi menyimak, tiba-tiba menangis. Sho yang melihat hal tersebut merautkan wajah bingung nya. 'lah kok nangis?' itu yang dipikirannya.
"Hiks... Huwaaaa!!! Nai-chan!!!" tiba-tiba Hotoke beranjak pergi dari sana menuju dapur.
Sho masih terdiam disana, memangnya apa hubungannya buku cerita ini dengan Nai-chan?, Ia nampak masih berpikir. tak berselang lama sepertinya Sho sudah mendapatkan jawabannya.
Sama seperti Hotoke tadi Sho pergi ke dapur sambil menangis, mana lebih besar pula seperti ada rasa tertekan tertekannya(?) Apaan dah ini.
"HUWAAAA!!! NAI-CHAN!!!"
Di dapur Naiko tengah sibuk membuat sushi, namun tiba-tiba seseorang memeluknya dari belakang.
"Ada apa Hotokechi?" tanyanya.
"Nai-chan! Huwaaaa!!" tangis Hotoke.
"Lah kok nangis!? Kenapa!? Kenapa!? Maro gangguin kamu lagi? Mana!? Mana orangnya!?" ujar Naiko.
Hotoke menggelengkan kepalanya. "Nai-chan" ujarnya.
Naiko mengusap surai milik Hotoke. "Kamu abis baca buku apa lagi hm?" tanyanya.
Tiba-tiba seseorang datang memeluknya lagi.
"Huweee!! Nai-chan! Jangan kau bebankan apa-apa padaku! Huweeee!!!" ujar Sho.
"Yoshi yoshi" Naiko mengusap surai milik Sho.
"Uwaaaa!!! Kalian selalu curang!" IF tiba-tiba muncul ntah darimana lalu ikut-ikuttan memeluk Naiko.
"Maro... Lepaskan aku" sepertinya Naiko menolak.
Daripada melihat orang yang tertolak lagi lebih baik kita lihat keadaan halaman belakang.
Di halaman belakang nampaklah Yusuke dan juga Liura yang tengah sama-sama membersihkan kandang ayam, jangan tanya kenapa Yusuke mau, ada kerupuk disebalik toples eh ada udang disebalik kerupuk eh apa sih!?
"Ini yang warna biru muda siapa namanya?" tanya Yusuke yang menunjuk ayam piyik berwarna biru muda.
"Ahmad Toke" jawab Liura.
"Kalau yang ungu?" tanya Yusuke lagi.
"Shomad" jawab Liura.
"Kalau yang pink?" tanya Yusuke lagi.
"Nayla" jawab Liura.
"Kalau yang biru tua?" tanya Yusuke lagi.
"Syaiful" jawab Liura.
"Kalau yang item campur kuning?" tanya Yusuke lagi.
"Ucup Tatang" jawab Liura.
Yusuke yang mendengar jawaban terakhir Liura merasa terhina, tapi kenapa ia merasa terhina?
"Aniki! Aku mau ambil makanannya Piyomaru and friends dulu ya, jangan kangen cuman sebentar kok" ujar Liura yang hanya dibalas acungan jempol oleh Yusuke.
Setelah Liura pergi Yusuke gabut, lagian beresin apa lagi di kandang udah beres juga, pandangannya teralihkan dengan buku berwarna merah yang tersimpan diatas jerami tempat Piyomaru and friends bersarang, Yusuke mengambil buku merah tersebut, lagian ngapain dah nyimpen buku di kandang ayam, kek nggak ada tempat lain lagi napa, melihat dari sampulnya sepertinya ini buku harian milik Liura.
'Ah! Udah di spill kali isi nya waktu itu sama ImuSho' pikirnya. Tapi itu kan udah lama pasti isinya ada yang baru, jangan, jangan Yusuke kan anak baik mana mungkin begitu emangnya ImuSho, tapi kelihatannya buku ini terlihat baru. Dengan keisengan hqq Yusuke pun mulai membuka halaman pertama.
'Liura sayang Aniki'
Itu isi dari halaman pertama, Yusuke menangis haru membacanya sepertinya ia tidak tertolak(?) seperti manusia kepala biru tua yang ada disana. Anak ayam yang bernama Ucup Tatang datang menghampiri Yusuke.
"Piyik!" ujarnya.
Lalu Yusuke membawa ayam dan buku berwarna merah tersebut kedalam pelukkannya dan berjanji akan terus membahagiakan Liura.
Liura kembali sambil membawa pakan untuk Piyomaru and friends, Yusuke yang menyadari itu langsung membantu Liura, sadar dengan hal tersebut Liura memicingkan matanya kearah Yusuke, wah mau apa dia? Mau cari korban buat dijadiin sate lagi kah sama dia? Ish ish ish padahal ayam-ayamnya masih piyik begini tak patut tak patut.
"Aku tidak berjanji akan menyate Piyomaru dan kawan kawan suatu hari nanti" ujar Yusuke bangga dengan Ucup Tatang yang berada di pundaknya.
Liura menatap Yusuke datar, lalu meninggalkan dia disana.
"Liura!! Aku hanya bercanda!! Ayo kita beli anak ayam yang banyak di pasar dan kita rawat bersama seperti anak sendiri!" ujar Yusuke tapi tidak digubris oleh Liura.
Okeh...
Yusuke pun mojok ditemani Ucup Tatang tentunya.
"Piyik!" ujar Ucup Tatang pada Yusuke namun hanya dibalas elusan di kepalanya.
Dan chapter ini ditutup dengan IF dan juga Yusuke yang patah hati (lah 🗿)
Dan tamat-
Makin kesini makin kesana 🗿
Naiko :"maksudnya?"
Tupper*piip* punya Naiko-san ilang hanyut disungai sama Ipul *nunjuk IF
IF :"astagfirullah.... Jangan cepu"
Awokwowowow!!! *Kardus kabur
KAMU SEDANG MEMBACA
Dadu Story
FanfictionBuka aja kalau penasaran ( ◜‿◝ )♡ Cerita ini hanya fiksi belaka, tidak ada sangkut pautnya sama yang asli Mengandung OOC Kadang nyampur ama yang lain