Yang semangat dong! Yang semangat dong!

7 3 0
                                    

Siang hari yang cerah, Yusuke sedang merebahkan dirinya di sofa rasanya nyaman, damai, tentram dan tenang namun hal itu dipatahkan karena tiba-tiba ada kain lap yang mendarat di wajahnya. Ntah siapa pelakunya.

Niat hati mau marah tapi nggak jadi karena ada Naiko yang menatapnya jengkel. Salah apa lagi dia, perasaan dia rutin anterin Naiko ke pasar walau harus nahan malu 🗿.

"Rebahan terus! Kagak ada gunanya lu!" Ujar Naiko dengan nada kesal.

'Alamak' resah hati Yusuke.

"Ada apa boss besar, apakah ada yang mau dibanting eh dibantu?" tawar Yusuke.

"Bantuin beres-beres kek! Masa semuanya sama aku terus! Mana ini para penghuni rumah!? sepi bener! Nggak ngerti apa ni rumah juga harus diberesin!" ujar Naiko masih dengan nada kesal.

'ampun yang mulia' resah hati Yusuke.

"Dah tuh bantuin aku lap lantai, sama sekalian lap lemari sama kursi meja" ujar Naiko yang meninggalkan Yusuke yang masih bengong.

'kenapa kalau masalah beginian aku lagi dah yang kenak.. Liura kemana sih nggak keliattan tu bocah batang hidungnya, kedua bocah itu juga kemana lagi, terus si Ipul pasti lagi mancing!' keluh kesah hati Yusuke. Yang sabar bang emang begitu beratnya jadi yang lebih tua.

Karena tidak mau membuat (Nyai)Naiko(kidul) tantrum lagi, Yusuke pun melaksanakan tugas yang diberikan oleh Naiko.

'perasaan kemaren Ipul dah ngasih sesajen sushi dah ke dia, kok sekarang ngamok lagi' batin Yusuke tertekan.

"HAH ANAK NAKAL! SINI KAMU!" Naiko sepertinya sedang mengejar seseorang.

"AAAAAMMMPUNNN!!! MAK!" teriak Liura.

Ternyata Liura yang dikejar namun sayangnya dia tertangkap.

"Kemana aja kamu hah!? Nggak ngerti apa rumah ini juga harus dibersihin!?" ujar Naiko dengan nada kesal.

"Siap baginda, ampuni hamba" ujar Liura.

"Dah sana kamu bantuin lap lantai! Yusuke kamu lap lemari sama meja kursi aja" ujar Naiko.

"Baik baginda" ujar Yusuke.

'alamak dia panggil nama aku... Beneran marah dia... Alamak...' resah hati Yusuke.

Liura dan Yusuke saling menatap.

'semangat' telepati mereka.

"Ngepelnya mundur bukan maju! Itu juga sela-sela nya jangan lupa di bersihin!" ujar Naiko.

"Baik baginda" ujar mereka berdua.

"Kalau airnya udah keruh dibuang! Terus diganti sama yang baru jangan lupa dikasih pewangi juga!" ujar Naiko.

"Siap baginda!" ujar mereka berdua.

Dirasa mungkin aman Naiko pun meninggalkan mereka berdua, Liura kembali menatap Yusuke, merasa sedang ditatap Yusuke pun balik menatapnya.

"Yang semangat dong! Yang semangat dong!" ujar Liura.

"Maneh weh sendiri! aing mah capek! Pengen sare, naha maneh nyuruh aing semangat?" ujar Yusuke.

"Sho-chan! Sho-chan! Ayo! Ayo!" tiba-tiba muncul bocah kepala biru muda alias Hotoke.

"Tunggu aku Imu-kun!! Bisa-bisanya kamu lebih cepat!!" kalau ada Hotoke pasti ada Sho, kalau ada Sho pasti ada Hotoke ya gitu terus 🗿.

Liura menatap lantai yang sudah dia pel kembali menjadi lusuh eh menjadi kotor karena diinjaki oleh kedua bocah itu pun kesal.

"Heh kalian! Itu udah di pel tauk! Terus itu kenapa baju kalian penuh lumpur begitu! Darimana kalian!?" ujar Liura dengan nada kesal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dadu StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang