Tempat makan

32 5 8
                                    

Liura menatap Yusuke datar. "Lu berbuat apa lagi, astagfirullah.." ujarnya.

"Ya maap kagak sengaja" ujar Yusuke.

"Kalau masalah ini saya tidak mau ikut-ikuttan, lebih baik anda menjauh dari saya" ujar Liura.

"Siapa juga yang mau bawa-bawa anda, saya kesini hanya untuk melapor" ujar Yusuke.

"Ya laporannya jangan ke saya, nanti saya juga kena" ujar Liura.

"Saya ingin meminta saran juga" ujar Yusuke.

"Itu juga jangan ke saya, saya tidak tau apa-apa" ujar Liura.

"Kalian berdua ngapain?" tanya Naiko tiba-tiba yang membuat dua orang yang sedang berdebat tadi terkejut.

'terkejut mak' batin mereka berdua.

"Nggak ada apa-apa kok Nai-kun, ya kan Aniki" ujar Liura yang disetujui oleh Yusuke.

"Beneran?" tanya Naiko memastikan.

"Asli, iya kan Aniki" ujar Liura yang diangguki Yusuke.

"Yaudah, oh iya kalau kalian liat Tupper*piip* punya aku bilang ya" ujar Naiko lalu berlalu dari sana.

"I--iya" ujar Liura.

Sebenarnya Tupper*piip* yang sedang dicari Naiko ada pada mereka cuman yang jadi masalah Tupper*piip* tersebut sudah terbelah menjadi dua.

"Liura nggak kenal sama yang namanya Yusuke" ujar Liura.

"Kalau di lem nempel lagi nggak?" tanya Yusuke.

"Liura nggak kenal sama yang namanya Yusuke" ujar Liura.

"Liura!!" ujar Yusuke.

"Nggak tau! Nggak tau! Pokoknya sebelum masalah ini diselesaikan Aniki jangan datang padaku dulu" ujar Liura yang kabur darisana.

"Liura!! Jangan tinggalkan aku" ujar Yusuke yang mengejar Liura.

"Nggak mau! Nggak mau! Aku nggak kenal sama yang namanya Yusuke" ujar Liura.

"Liat, ada yang gelut, ayo kita lihat!" ujar Hotoke.

"Tunggu sebentar Imu-kun! Lihat! Katanya olahraga catur dapat membuat encok" ujar Sho.

"Wah masa!? Lihat-lihat" ujar Hotoke.

"Sudah, tidak usah melihat artikelnya, coba lihat dirimu di kaca" ujar Sho.

"Eh kenapa? Ada yang aneh ya sama wajah aku?" tanya Hotoke.

"Nggak kok, biar kamu bisa tau bentuk cinta aku itu seperti apa" ujar Sho.

"Awww~ Sho-chan (´∩。• ᵕ •。∩') " ujar Hotoke.

ini siapa yang ngajarin!? ༎ຶ‿༎ຶ

"Nggak mau! Pokoknya nggak mau! Kamu jangan dulu memperlihatkan wajahmu padaku sebelum masalahnya beres" ujar Liura.

"Liura tapi tolong aku sekijap kayak masalah teplon patah waktu itu" ujar Yusuke.

"Kalau yang ini aku angkat tangan Aniki!!" ujar Liura.

"Tapi kamu sekarang nggak lagi angkat tangan" ujar Yusuke.

"Bodo am--" Liura tidak dapat melanjutkan kata-katanya karena kakinya tersandung batu yang membuatnya terjatuh ke tanah ya masa ke langit/plak, Yusuke yang mengejarnya dari belakang juga ikut terjatuh membuat Tupper*piip* yang sudah terbelah dua itu terbang menuju IF yang disuruh memanen pohon sushi yang telah berbuah.

"Aaa!! Apa itu!?" ujar IF yang berusaha menangkap Tupper*piip* yang akan terjatuh mengenainya. IF bertanya-tanya kok Tupper*piip* kebelah jadi dua?

"Maro~"

Seketika suasana disana diselimuti oleh aura mencekam.

Alamak... Batin IF.

IF berbalik menatap Naiko yang tersenyum, walau menurutnya senyuman yang diberikan Naiko itu kawaii tapi bagi Liura dan Yusuke yang berada tak jauh dari dirinya malah seram.

"Ayo Aniki kita kabur!" Liura menarik Yusuke dari sana.

"Ehehehe...." IF malah tertawa hambar.

Setelah itu hanya terdengar suara teriakkin IF dan kegaduhan di halaman belakang rumah.

"Maafkan kami Ipul" ujar Yusuke dan Liura yang bersembunyi di kamar Liura.

.
.

Omake

Beberapa hari setelah kejadian itu.

IF sibuk membawa sebuah parsel yang berisi Tupper*piip* dan peralatan masak cantik.

"Naikotan..." ujarnya memanggil partnernya tersebut.

Naiko tampak enggan menatap IF.

"Maaf..." ujar IF.

Setelah IF mengatakan itu, Naiko pun berbalik menatap IF, pandangannya teralihkan oleh sebuah parsel yang dibawa oleh IF.

"Wa!? Maro?" Naiko tidak bisa berkata-kata.

"Um! Sama ini" IF nampak mengeluarkan satu barang lagi, sushi satu porsi yang dimasukkan kedalam kotak kaca dengan hiasan sedemikian rupa.

Naiko tampak mendekati IF, IF berpikir apakah ia akan mendapatkan pelukkan dari Naiko!? Namun harapannya pupus, Naiko hanya mengambil parsel yang dia bawa.

"Huwaaa!!! Tupper*piip* baru! Panci baru! Teplon baru! Ntah siapa yang memberikan terima kasih!! Ada sushi juga!" ujar Naiko yang senang.

"Naikotan..." IF terduduk lemas menghadapi kenyataan.

Dan tamad-

Chapter ini dibuat setelah penulis tidak sengaja mematahkan tutup Tupper*piip* milik emak, tapi yang kena malah bapak 🗿/plak

Sssttt (><)

Dadu StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang