part 9

500 30 1
                                    

Skip.

Seperti biasa sekarang Alvi  sedang berkerja di cafe.

Saat Alvi sedang duduk istirahat tiba-tiba ada orang yang memanggil nya. 

"Vi ada yang nyariin kamu tuh di luar"

" Eh sya,siapa yang nyariin aku sya"

" Gak tahu tadi ada 11 orang yang berbadan kekar dan sangat tampan." Hayal sya.

"Kira-kira mereka mau apa ya nyariin aku.aku jadi takut."

" Sudah sudah Jangan banyak berpikir cepat temui mereka."

"Ya.ya udah kalau gitu aku kedepan dulu mau nemuin mereka."

" Yak semoga kau selamat "

" Apa sih kok malah nakut-nakutin sih" kesal Alvi.

" Udah sana "

Saat ini  Alvi sedang berjalan menuju ke meja dimana yang di beritahukan oleh sya.

Saat sudah sampai di sana Alvi pun langsung, berbicara walaupun agak sedikit gugup.

" Aa..daaa,apa yang om cari aku" ucap Alvi gugup.

Orang yang mendengar suara Alvi pun langsung menoleh ke arah Alvi, saat orang itu menoleh, mata mereka tidak sengaja bertatapan.

Alvi yang melihat tatapan itupun menjadi takut dan hampir ngompol di celana.

Setelah itu orang itu pun langsung memalingkan wajahnya." Silahkan duduk" ucap orang itu, untuk memecahkan keheningan.

" Aa..pa om" ucap Alvi gugup.

"Silahkan duduk"ucap orang itu dengan nada dingin. Alvi yang sudah mendengar nada dingin dari orang itu langsung saja menduduki kursi yang berada di depan orang itu.

" Ada apa ya om mencari saya" ucap Alvi dengan sedikit rasa takut.

" Jangan panggil saya om panggil saya Daddy" ucap orang itu.

Alvi yang terkejut pun langsung berbicara " kenapa Alvi harus memanggil om dengan sebutan Daddy." Ucap Alvi polos.

Orang yang melihat kepolosan Alvi pun mengigit bibirnya untuk menahan rasa gemasnya.

" Karena kamu anak saya."

" Maaf om ayah Alvi sudah lama meninggal" menahan air matanya ucap Alvi.

" Tapi itu benar kau adalah anak saya yang sudah lama saya cari kalau kau tidak percaya lihat ini" orang itu pun langsung memberikan map kepada Alvi. Alvi pun langsung membuka map itu dan membaca nya.


" Ti...dak, mungkin ayah Alvi sudah lama meninggal" ucap Alvi menahan tangisannya.

" Tapi itu benar kau adalah anak saya yang sudah lama menghilang, kau pun sudah membaca berkas itu, disana juga ada amplop tes DNA yang membuktikan kalau kamu adalah anak saya Alvi,saya ini Daddy kamu" ucap orang itu.

" Kalau memang om adalah Daddy Alvi kenapa om gak mencari Alvi, dari dulu Alvi capek selalu di siksa oleh ibu, dan berarti ibu yang selama ini mengurus Alvi bukan ibu kadung Alvi,dan kemana ibu kandung Alvi om" ucap Alvi.

Saat mendengar ucapan Alvi yang kedua alka langsung mengepalkan lengannya hingga kuku kukunya memutih menahan amarahnya.

"Daddy selalu mencari Alvi,dan bahkan para Abang, dan Kaka mu juga ikut mencari mu yang mehilang, Karena di culik oleh musuh Daddy, maafkan Daddy na Daddy terlambat menemui mu, ya dia bukan ibu mu nak dia adalah orang suruhan musuh Daddy untuk menculik mu, dan ibu kadung mu na di telah meninggal."

Alvi yang Sendari tadi hayang mendengarkan alka langsung saja, menangis.

" Pantas saja ibu selalu memukul dan menyiksa ku ternyata aku bukan anak kandung nya"gumam Alvi.

"Alka yang mendengar gumaman Alvi pun lantas langsung mengepalkan tangannya dengan erat hingga kuku tangan nya menancap di kulit tangan hingga berdarah.

Alvi yang memangnya melihat kebawah tak sengaja melihat tangan alka yang berdarah.

"Oom kenapa tangan om" ucap Alvi.

Alka yang sendari tadi diam langsung saja menoleh kearah Alvi " tidak apa apa" ucap alka.

" Kalau gak ke napa Napa kenapa tangan om berdarah " ucap Alvi kesal

" Sini aku obatin om"

" Tidak usah ini tidak apa apa" ucap alka.

Alvi yang kesel pun langsung pergi untuk mengambil kotak pt3k.

Setelah beberapa menit Alvi pun datang kembali dengan kotak pt3k di tangannya.

"Sini tangan om biar aku obati"

"Tidak papa tidak perlu di obati ini hanya luka kecil"

" Apanya yang tidak papa, walaupun ini luka kecil tapi tetep harus di obatin nanti infeksi, om ini gimana sih" setelah mengucapkan itu Alvi pun langsung mengobati tangan alka dengan hati.²

"Sakit gak om"

Alka pun hanya menggeleng tanda di tidak merasakan sakit pada tangan nya.ini hanya luka kecil biasanya juga dia kena luka tembak. Ucap alka dalam hati.

Setelah beberapa menit alvi pun sudah menyelesaikan acara mengobati.


Balik lagi ke topik ye.

" Saya ingin kamu tinggal di rumah Daddy nak" ucap alka.

" Tapi saya belum percaya kalau anda adalah ayah kandung saya"

" Daddy akan menceritakan semua ke kamu asal kamu mau tinggal di mansion Daddy, Daddy juga punya surat tes DNA"

" Beri aku waktu dulu om untuk memikirkan nya"

" Baiklah nak jika itu kemauan mu, Daddy beri waktu kamu satu Minggu"

" Tapi satu Minggu itu terlalu cepat"

" Daddy tidak suka di bantah, kalau kau keberatan  dengan waktu yang Daddy berikan maka sekarang juga kau harus ikut Daddy ke mansion "

" Iya om"

" Dan satu lagi jangan panggil saya dengan sebutan om tapi panggil saya dengan, Daddy karena saya ini Daddy kamu nak"

" Bai...k om... Eh dad...dy" ucap Alvi terbata bata.

" Bagus kalau gitu Daddy pamit dulu, setelah satu Minggu Daddy akan kembali bersama Abang dan Kaka mu untuk menjemput mu, nak"

" Baik Daddy"





Sekian terimakasih. Bay



Bay makasih jangan lupa voteandkomen.

Minal aidzin Wafaizin mohon maaf lahir dan batin, untuk semuanya.

Assalamualaikum.

A "Hiatus"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang