bab 4

98 6 0
                                    

Happy reading ❤️
.
.
.
.
.

Setelah selesai melaksanakan sholat isya,
Salwa memberanikan diri mendatangi papa nya yang sedang duduk santai di ruang tamu sambil menonton tv bersama mama tiri nya.
Salwa duduk di depan bangku yang duduki oleh papanya dan langsung saja berkata,
"pa Salwa minta uang dong buat uang sekolah" ujarnya

"apa²an sih kamu kerja nya minta duit mulu.bisa nya cuma nyusahin orang aja" bukan nya sang empu yang menjawab, melainkan ibu tirinya itu.

"buk aku hanya minta uang uang sekolah.bukan minta untuk jalan-jalan dan jajan"jawab nya

"berapa??" tanya si papa

"7 juta pah karna udah nunggak 7 bulan" kata nya

karna uang sekolah di sekolah Salwa 1 bulan 1 juta.

"kamu pikir uang 7 juta itu gak banyak?,enak aja kamu"ucapnya dengan sangat perhitungan dengan putrinya itu,pdahal uang tujuh juta bisa saja sangat mudah dia dapat kan.

"tapi kan pah itu untuk uang sekolah.kalo Salwa gak bayar Salwa bakalan di keluarin dari sklh pah" ujarnya lagi

"saya gak peduli jika kamu di keluarin dari sklh,sekalipun kamu jadi gembel saya gak peduli" katanya

"akuu cuma.."tidak sempat melanjut kan ucapan nya terdengarlah suara dari Manda sang adik tiri.

"pahhh mahhh aku pengen beli yang ini,beliin ya"ujar nya sambil memegang tangan mama nya supaya secepatnya di beli kan.

"yang mana sayang??" tanya sang mama

" yang ini mahh harga nya cuma 10 juta kok.beli ya mahh" ujar nya dengan sedikit memohon.

"ya udah beliin aja lah mas cuma 10 juta kok" ujar ny kepada sang suami

"ya udah besok beli" jawab sang papah
Amanda pun bersorak riang karna keinginan nya terpenuhi.

tanpa mereka sadari Salwa menatap kecewa sang papa dengan  mata yang sudah berkaca kaca

"pah aku cuma minta tujuh juta loh untuk bayar bayar sekolah,papah gk kasih giliran Manda minta untuk beli barang yg dia mau seharga 10 juta langsung papa kasih.aku juga anak papah lohh kenapa sekarang papa sangat membeda bedakan Salwa dengan Manda?" kata nya dengan suara serak, menahan tangis.

"ya beda lah Amanda itu anak kesayangan saya,sedangkan kamu cuma anak yang bisa nyusahin"bukan sang papa yang menjawab melain kan ibu tirinya.

dia menatap papa nya.tapi sang empu yang dia tatap hanya cuek tanpa merasa bersalah.
Langsung saja dia berdiri dari tempat duduk nya,pergi ke kamar,dan dia menumpah kan semua air mata nya yg sedari di tahan dari tadi.

"kok papah bisa setega itu ya sma aku,padahal aku anak kandung nya" ujar nya dalam tangis nya

"mamah kok ninggali aku,papah berubah ma,papa udah gak sayang lagi sma akuu" ujarnya seolah olah dia berkata kepada sang ibunda.
karna sudah lelah menangis dia tertidur dalam keadaan mata yang sembab dan sambil memeluk foto dirinya bersama ibunda tercinta nya.

Mencintai Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang