Trying: Just Going For It

11

Hari demi hari berlalu, setiap waktu akan terlewati begitu saja dengan begitu banyak hal yang terjadi atau pun sama sekali tidak memiliki hal yang menarik. Setiap harinya pasti akan ada saja beberapa orang yang menemui pelabuhan hatinya di dunia ini dan orang-orang pun ada yang berlomba-lomba untuk mendapatkannya juga, atau ada orang yang tidak begitu memikirkan siapa pujaan hati mereka. Ingin tetapi tidak begitu tertarik untuk menemukan siapa orang itu.

Begitu banyak kisah romansa yang dapat dilihat dari medial sosial atau sinetron di televisi yang membuat harapan agar kisah cintanya bisa seindah kisah buatan tersebut. Padahal ada begitu banyak orang yang tidak beruntung dalam hal percintaan dan juga menjadi takut untuk mengulanginya, lalu kenapa orang-orang selalu mengharapkan cinta?

Cinta, satu kata yang bisa sangat bermakna untuk banyak orang, bukan hanya omong kosong belaka. Banyak caranya untuk mendapatkan cinta, tetapi pasti akan sangat berharga dan berkesan jika itu dari orang yang kita sayangi bukan? Dicintai itu adalah satu hal yang sangat membahagiakan entah kenapa.

Tetapi bagaimana jika hanya mengharapkan cinta dari orang tua tetapi mereka abai akan hal tersebut? Dari mana mendapatkannya jika orang yang menjadi harapan akan datangnya cinta tidak bisa memberikannya? Sirna. Lelaki februari itu contohnya, ia mengharapkan cinta dari kedua orang tuanya, tetapi itu bahkan lebih sulit dari mendapatkan nilai tinggi di mata pelajaran yang ia benci. Maka, ia kini berhenti mengharapkannya.

Napasnya terengah-engah karena lelah, tadi ia bermain bola basket bersama Sunghoon di lapangan luar ruangan. Kini Jungwon tengah beristirahat sedangkan Sunghoon masih bermain sendiri di sana, mendribble bola dan memasukannya ke dalam ring. Kebetulan hanya mereka berdua yang ada di sana. Sebenarnya tujuan awal adalah pergi ke taman yang tak jauh dari lapangan, tetapi Sunghoon mengajak Jungwon untuk bermain basket saja. Sebenarnya keduanya tidak benar-benar baik dalam bermain basket, mereka hanya menyukainya dan bermain untuk kesenangan semata.

Sunghoon nampak berhenti bermain dan berjalan mendekati Jungwon untuk ikut beristirahat.

Peluh membanjiri Sunghoon, Jungwon menyarankan untuk melepas seragam putihnya dan Sunghoon setuju saja karena tubuhnya panas sekali. Jungwon duduk, sedangkan Sunghoon berbaring di sebelahnya, dengan kepala yang berada di dekat Jungwon. Sunghoon enggan menggunakan paha Jungwon sebagai bantal kepalanya.

Sunghoon memperhatikan wajah Jungwon dari tempatnya, bahkan Jungwon dari bawah saja nampak baik-baik saja. Maksudnya, tampan dan tetap gemas. Mata Sunghoon menangkap pemandangan Jungwon meniup-niup poninya yang basah karena keringat, dengan sadar Sunghoon menyunggingkan senyuman. Ia membuang napas dan menutup mata dengan lengannya.

"Kenapa?"

Sunghoon berdehem lebih dulu, tanpa menyingkirkan lengannya ia menjawab. "Tidak kenapa-napa, hanya lelah."

"Kataku juga apa, kita langsung pergi ke taman saja. Kau keras kepala."

Sunghoon bangkit dan duduk langsung memutar tubuh untuk menghadap ke arah Jungwon. "Hmm?? Aku kakak kelasmu, mana sopan santunmu?"

Jungwon mengerlingkan kedua matanya. "Siapa peduli."

"Aku tidak tahu kau bisa menyebalkan juga."

"Kau lebih menyebalkan."

Sunghoon tertawa dan tangannya mengusak rambut basah milik Jungwon. Ia baru sadar kalau Jungwon mudah berkeringat bahkan untuk aktifitas yang tidak terlalu berat. Melihat Jungwon yang memejamkan matanya saat tangan Sunghoon mengusak kepalanya, membuatnya semakin terlihat seperti kucing di mata Sunghoon. Menggemaskan.

Setelahnya Jungwon melengguh karena tangan Sunghoon yang tidak berhenti-henti juga dan mengeluarkan ekspresi kesalnya pada Sunghoon.

Mereka menggelengkan kepala melihat semua interaksi Jungwon dan Sunghoon dari taman yang tak jauh dari lapangan, Jay dan Sunoo lah yang paling tidak menyangka jika kedua teman mereka akan menjadi sedekat itu dan interaksi tadi adalah salah satu yang mereka dapatkan, setelah beberapa kesempatan yang tak disengaja. Mereka sudah beberapa kali mendapati Jungwon dan Sunghoon hanya berdua.