23

279 34 1
                                    

Dari yang tadinya sedang bergelut dengan banyaknya buku dan materi yang cukup memusingkan, kini Sunghoon sedang melamun di meja belajarnya sambil menidurkan kepala di atas lipatan tangan dan tangan satunya memainkan tombol lampu meja belajar. Ujian masih terhitung lama tetapi Sunghoon sudah mulai mengulang materi jika ia memiliki waktu yang senggang.

Kini para siswa kelas akhir pun memiliki jam tambahan di sekolah yang membuat mereka tak jarang untuk sampai di rumah jam 8 malam, termasuk Sunghoon. Hal itu membuatnya ia dan Jungwon jadi sulit untuk menghabiskan waktu terlebih sepulang sekolah. Jika malam pun tidak akan sempat karena pasti Jungwon akan belajar untuk menghadapi ujian kenaikan kelas dan Sunghoon ujian kelulusan serta tes masuk perguruan tinggi.

Sunghoon merasa bosan dan pusing melihat tulisan dan kalimat yang begitu banyak berderet di atas kertas, ia merindukan Jungwon. Ingin sekali menghubunginya tetapi ragu. Seketika dirinya terpikirkan sudah berapa lama hubungan mereka terjalin hingga kini Sunghoon sudah hampir lulus, sungguh tidak terasa.

Memikirkan hubungannya, Sunghoon jadi teringat pada kejadian ia membantu Jungwon. Sejauh ini Ibu Jungwon tidak menagih apapun, tapi.. Sunghoon merasa aneh. Dirinya mengambil ponsel dan masuk ke laman pencarian yang menampilkan situs perbelanjaan online.

Senyumnya merekah perlahan, dirinya tidak bisa menahan kebahagiaan detik itu juga dan memutuskan untuk keluar dari situs tersebut. Sunghoon memikirkan semuanya, rencana-rencana yang menggelikan dan lain sebagainya untuk mencapai kebahagiannya nanti.

Lamunan penuh khayalan itu harus sirna kala suara Papanya yang memanggil dari bawah sana, Sunghoon membuang napas dan mengeluh. Itu pasti kertas-kertas memusingkan lainnya, semoga kuat Park Sunghoon.

-

"Kenapa banyak sekali video kelulusan dari tahun lalu yang seketika lewat di berandaku?"

Jungwon mengerang kesal sambil melempar ponselnya ke arah lain, kini ia terbaring sambil menatap langit-langit. Jungwon jadinya teringat pada Sunghoon yang akan lulus lebih dulu sehingga Jungwon tidak akan bisa bertemu dengannya lagi di sekolah, itu pasti sedikit menyedihkan.

Tidak akan ada yang menjemputnya lagi pergi ke kantin, mengajaknya bermain sepulang sekolah, mengantarkannya pulang, makan bersama, atau pergi bersama ke sekolah menaiki bus yang sering mereka lakukan. Bahkan kini Sunghoon dan Jungwon mulai jarang bermain karena keduanya sibuk menyiapkan ujian yang bahkan masih lama.

Jungwon yang berpesan pada Sunghoon agar fokus pada tes masuk perguruan tinggi, tetapi kini dirinya juga yang merasa menyesal dan menyimpan rindu pada si desember.

Sekarang pukul sembilan lewat malam, bagaimana jika ia menghabiskan waktu di luar rumah sendiri, ini sudah sangat lama semenjak terakhir kali ia melakukannya. Memakai jaket dan topi yang ia beli bersama Sunghoon, Jungwon keluar kamar dan menuruni tangga.

"Kau ingin kemana?"

"Keluar mencari angin."

"Lelah belajar?"

Jungwon hanya mengangguk perlahan, tidak salah juga sih, meski tujuan utamanya adalah menyegarkan otak dari perasaan gundah Jungwon memikirkan Sunghoon.

Dirinya terkejut kala usapan di kepala yang tertutup topi itu terasa, memecahkan lamunannya. Tangan ibunya berada di kepala Jungwon sampai akhirnya berakhir di bahu lebar milik Jungwon.

"Jangan memaksakan diri, ujian masih lama."

"Aku hanya ingin mendapatkan nilai yang bagus."

Trying: Just Going For ItTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang