17

314 31 5
                                    

Jungwon menghela napas bahkan saat membuka pintu dan mempersilahkan masuk teman-temannya, iya, semua temannya kini sedang berkunjung di rumahnya. Ini semua karena Sunoo, anak itu yang lebih dulu mengajak yang lain untuk main ke rumah Jungwon dan akhirnya semuanya memutuskan untuk ikut dengan sogokan dari Jay dan Jake yang membawa camilan agar Jungwon ingin membukakan pintu untuk mereka.

Suasana hati Jungwon berbanding jauh dengan yang lain. Ketika mereka semua sudah masuk dan duduk di sofa, Jungwon menyenderkan kepalanya ke pintu dengan lemas karena pasti rumahnya akan berantakan. Tiba-tiba ada jari yang menusuk pipinya, membuat Jungwon melirik dan akhirnya menemukan Sunghoon sedang tersenyum. Jungwon menegakan tubuhnya sontak tersenyum karena ulah kecil dari Sunghoon, mungkin ada baiknya juga teman-temannya pergi ke rumahnya. Mereka membawa Sunghoon.

Jungwon membantu Sunghoon membawa kantung belanjaan dan menaruhnya di ruangan tamu. Seketika ruangan menjadi terang karena tirai jendela dibuka oleh Sunoo juga Riki, Jungwon sedikit tidak terbiasa dengan cahaya yang masuk ke ruangan rumahnya.

"Kalian semua ada perlu apa sih berkunjung kemari?"

"Hei kami hanya ingin bermain, kenapa mukamu kusut begitu." Ujar Sunoo.

"Rumahku pasti akan berantakan setelah ini karena kalian."

"Kasarnya." Ucap Riki dan lanjut memakan camilannya.

"Terserah, kalian lakukan saja apa yang ingin kalian lakukan, aku akan tidur."

Jake mencekal pergelangan tangan Jungwon agar tidak pergi ke kamar dan benar-benar tidur di sana. Rengekan samar terdengar dari mulut Jungwon bahwa dirinya benar-benar sedang malas, tetapi yang kini mencekalnya adalah Jake, orang yang Jungwon sedikit sulit untuk mengatakan tidak.

Luluh dengan Jake, suasana hati Jungwon kembali tidak enak karena mendengar ucapan Jay dan Sunoo.

"Kalau kau mau tidur, tolong buatkan kami mie instan lebih dulu, lapar nih."

"Benar, aku lapar."

Mata Jungwon terpejam dan hembusan napasnya terdengar begitu jelas, emosinya benar-benar sedang diuji oleh teman-temannya. Dengan kasar tangannya mengambil kantong belanjaan yang beriskan beberapa bungkus mie instan dan berjalan menuju dapur untuk memasak, setidaknya di dapur Jungwon bisa sendirian.

Melihat teman-temannya asik di depan sana sambil memakan camilan juga menonton film romansa yang sebenarnya sebagian besar dari mereka tidak menyukainya, tetapi tetap mereka nikmati, dengan mulut yang terus mengoceh mengomentari para pemeran di film sampai-sampai Sunoo meledak dan membungkam mereka dengan makanan di tangannya, membuat Jungwon terhibur.

Kalau dipikir kembali, lebih baik rumahnya kedatangan teman-temannya dari pada Ibunya.

Jungwon kembali memfokuskan diri untuk memasak mie, di saat air sudah mendidih maka ia masukan beberapa bungkus mie instan dan mengaduknya agar cepat matang. Api sedikit dikecilkan dan Jungwon beralih memainkan ponsel.

"Jangan memainkan ponsel saat memasak."

Senyum Jungwon merekah begitu mengetahui Sunghoon menghampirinya di dapur. Berdiri di depannya sambil melemparkan senyuman.

"Kenapa tadi cemberut?"

"Sebal, karena mereka memaksa untuk main di rumah."

Sunghoon menganggukan kepalanya. "Tetapi bagus bukan? Aku jadi bisa berada di sini."

"Terlalu percaya diri, tanpa mereka juga kau selalu berkunjung." Jawabnya remeh.

"Kau benar."

Sunghoon memperhatikan Jungwon yang sedang memasak, menuangkan bumbu satu persatu dan mengaduknya perlahan juga penuh hati-hati. Lagi-lagi hanya senyuman tipis yang Sunghoon tampilkan, entah kenapa semua hal yang berkaitan dengan Jungwon akan membuatnya selalu senang. Agar sedikit berguna, Sunghoon membuang semua sampah dan membantu membawakan alas juga alat makan untuk dibawa ke ruangan tengah.

Trying: Just Going For ItTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang