5

448 37 5
                                    

Jungwon sedang berada di mini market sekolah, ia sendiri karena memang tidak mengajak teman-temannya. Sudah 5 menit ia berada di dalam dan masih saja mengelilingi untuk melihat apa yang akan dibeli, sedangkan di tangannya baru ada 2 kotak susu. Kakinya melangkah menuju rak berisikan roti dan cemilan lainnya, kadang Jungwon juga akan melihat rak yang menjual alat tulis.

Akhirnya Jungwon membeli nasi kepal dan beberapa cemilan lainnya, tak lupa juga ia membelikan Sunoo. Berjalan menuju kasir yang syukurnya sangat sepi sehingga ia tidak perlu menunggu lama.

Membayarnya dengan beberapa lembar uang dan Jungwon duduk di kursi yang berada di dekat jendela. Mini market sedang sepi sehingga Jungwon memilih untuk duduk di dalam, ia membuka kemasan nasi kepal yang sudah dibeli dan memakannya. Mata Jungwon terus menatap keluar, melihat berbagai objek dan beberapa kucing liar yang berlalu lalang mencari makanan atau sekedar tempat beristirahat.

Tak lama matanya melihat Sunghoon dan begitu pun Sunghoon yang melihat Jungwon, keduanya bertukar sapa hanya dengan ekspresi yang mereka tunjukan. Sunghoon masuk dan langsung menuju rak-rak yang berisikan makanan tersebut.

Setelah beberapa menit, Jungwon mendengar suara kursi yang ditarik dari sebelahnya. Itu Sunghoon, duduk di sampingnya sambil mengunyah roti berisikan sayuran dan daging.

Keduanya makan dengan tenang tanpa membuka suara terlebih dahulu, memilih untuk menghabiskan makanan dan menikmati rasanya di setiap kunyahan. Tangan Jungwon meraih susu kotak dan meminumnya, begitu melihat Sunghoon tidak membeli minum, ia menggeser satu kotak susu ke arah Sunghoon.

Melihat itu, Sunghoon juga menggeser satu bungkus roti lapis berisikan buah ke arah Jungwon. Keduanya tengah melakukan barter.

Setelah habis, Jungwon langsung membuang bekas kemasan ke tempat sampah yang tak jauh. Ia menatap Sunghoon yang tengah minum sambil menumpu pipinya dengan satu tangan.

Mata Sunghoon melirik Jungwon dan mengangkat alisnya.

Jungwon menggelengkan kepala. "Kukira kau tidak suka susu coklat."

"Pemberianmu, masa ditolak dan menawar."

"Baiklah kalau begitu."

"Kenapa kau sendiri pergi ke sini? Tidak bersama Sunoo?" Kini Sunghoon yang bertanya.

"Dia sedang menyalin pekerjaan rumah teman yang lain, tidak mau diganggu."

"Dan itu pasti untuk Sunoo." Tunjuk Sunghoon pada salah satu bungkus biskuit.

Jungwon mengangguk. "Iya, itu kesukaannya. Kau mau?"

"Tidak usah."

Lalu sepi, hanya terdengar suara musik yang diputar oleh pegawai mini market. Jungwon bersandar pada kursi dan memainkan bungkus makanan di meja, ia tidak terpikirkan tentang topik pembicaraannya dengan Sunghoon sehingga kini sepi lebih mendominasi. Lagi-lagi pikirannya melayang ke saat kejadian Sunghoon mengaku sebagai kekasihnya, diingat-ingat lagi Jungwon merasa malu.

Malu juga akan Ibunya yang ketahuan akan menjodohkannya.

"Jungwon,"

"Hah? Iya?" Jawabnya terkejut.

"Kau sering melamun."

"Ahahaha tidak juga, hanya memiliki banyak pikiran saja belakangan ini."

"Apakah itu termasuk saat aku mengaku sebagai kekasihmu?"

Jungwon malu, ia hanya bisa melirik Sunghoon dan mengangguk samar.

"Maaf kalau begitu."

"Tidak perlu meminta maaf, kau sudah menolongku. Seharusnya aku yang meminta maaf, kau jadi terjerumus berurusan dengan Ibu."

Trying: Just Going For ItTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang