12

315 36 1
                                    

"Sudah siap?"

"Sudah."

Sunghoon ikut tersenyum kala melihat Jungwon tersenyum dan nampak sangat senang, lesung pipinya tak luntur bahkan saat keduanya berjalan meninggalkan kawasan rumah Jungwon. Di pikiran Sunghoon, bagaimana jika ia menggenggam tangan Jungwon? Setelah itu Sunghoon hanya menggeleng pelan karena tersadar bahwa itu bukan ide yang bagus menurutnya.

Kali ini Sunghoon dengan Jungwon akan pergi untuk menghabiskan waktu di akhir pekan, rencananya Jungwon ingin membeli beberapa peralatan sekolah dan mungkin keduanya akan berkeliling di pusat perbelanjaan lebih dulu. Setelah sampai di halte, keduanya duduk di bangku yang ada dan melihat sekitar. Hari ini entah kenapa banyak sekali orang yang berlalu lalang dan cuaca terlihat sangat bagus, membuat suasana hati Jungwon merasa baik.

Jungwon menoleh saat ia merasa Sunghoon tengah menatapnya dan melemparkan senyuman lagi.

"Kenapa?"

"Sepertinya suasana hatimu sedang baik?"

Jungwon mengangguk membuat rambutnya bergerak-gerak, "iya, hari ini aku merasa sangat senang."

"Sini kubawa ranselmu."

"Eh tidak perlu."

Sunghoon tentu bersikap seolah tidak mendengarnya dan mengambil alih ransel milik Jungwon, membuat pemiliknya mendengus tetapi setelahnya dengan cepat bersikap seperti biasa lagi dengan memandangi sekitar.

Begitu bus datang dan orang-orang berbondong-bondong masuk, Jungwon juga Sunghoon ikut masuk ke dalam bus dan menempati tempat duduk yang berada di paling belakang saat melihat tempat itu masih kosong, keduanya terkekeh begitu mendapat kursinya. Jungwon bersandar lalu tangannya membuka jendela yang tak jauh dari jangkauannya, membuat angin berhembus ke dalam.

Jungwon beralih menatap Sunghoon yang sedang diam sambil bermain ponsel, menyenggolnya perlahan dengan siku untuk mengambil perhatian pemuda desember itu.

"Tumben sekali mengajakku keluar."

"Bosan berada di rumah, Sooji selalu memancing perkelahian dan aku lelah."

"Sooji? Adikmu?"

Sunghoon mengangguk dan memperhatikan raut antusias yang tak begitu terlihat dari Jungwon, ia tersenyum. "Adikku, apakah aku sudah bilang tentang beberapa hal mengenai dia?"

"Belum, maka dari itu aku ingin menagihnya sekarang."

"Dia tiga tahun lebih muda darimu, anaknya sangat jahil tetapi juga kadang pendiam dan tidak mau diusik."

"Aku penasaran dengan wajahnya."

"Dia tidak mirip denganku."

"Benarkah?"

Sunghoon mengulum bibirnya dan membenarkan posisi ransel. "Iya. Sudah sampai, ayo turun."

Jungwon mundur sedikit saat Sunghoon menekan bel yang tak jauh darinya, padahal Sunghoon bisa memberi tahunya untuk menekan bel. Setelah menunggu beberapa saat untuk bus benar-benar berhenti, Jungwon dan Sunghoon langsung turun dari bus.

Hanya tinggal beberapa meter lagi dan berjalan beberapa menit maka keduanya akan sampai di pusat perbelanjaan.

****

Kini Sunghoon sedang berada di depan rak yang berisikan tempat pensil, ia membeli bukan untuk dirinya sendiri melainkan untuk Sooji yang tiba-tiba memaksanya untuk melakukan panggilan video, lalu Sooji langsung meminta dibelikan tempat pensil. Sunghoon sebenarnya jengkel karena Sooji memaksa, tetapi ia tetap membelikannya karena sangat jarang Sooji meminta sesuatu pada Sunghoon.

Trying: Just Going For ItTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang