Ketika Naya tersadar dari pingsannya, yang ia dapati pertama kali adalah langit-langit ruangan UKS. Tampaknya ia langsung dibawa ke UKS ketika pingsan. Naya segera menyapu pandangannya ke seluruh ruangan, terlihat jam dinding UKS telah menunjukkan pukul setengah dua siang. Sudah masuk pelajaran yang terakhir. Setiap hari Rabu dan Jumat, mereka memiliki kelas hingga pukul dua siang. Kebetulan, hari ini hari Jumat.
Naya memegangi kepalanya. Ia bangkit perlahan dari tidurnya dan duduk bersandar. Gadis itu berpikir untuk kembali ke kelas, tetapi ia juga ingin istirahat lebih lama karena tidak bisa tidur semalaman. Hanya tinggal waktu setengah jam sebelum kelas dibubarkan dan waktunya pulang, apakah ia tetap di UKS dan beristirahat saja? Jika kembali ke kelas, ia juga tidak yakin mampu menyerap materi yang disampaikan oleh gurunya.
"Ah ... kamu sudah bangun rupanya?" Ketika terdengar suara lembut seseorang, Naya lekas memalingkan wajahnya. Didapatinya seorang guru berpakaian jas putih berlengan panjang masuk ke dalam ruangan dan mendekatinya.
"Sudah merasa membaik?"
Naya hanya mengangguk. Ia tidak merasa pusing lagi.
"Pacarmu tadi terlihat cemas sekali. Ia langsung meminta Ibu segera memeriksa keadaanmu setelah membaringkanmu di sini."
"Pacar?" ulang Naya untuk memastikan pendengarannya.
"Iya, laki-laki yang tadi gendong kamu ke UKS. Bukan pacar, ya?"
"Saya belum ada pacar, Bu."
"Ah, begitu. Ibu pikir dia pacarmu."
Naya hanya tersenyum kaku. Tidak ada lelaki selain Edrick yang terbersit di pikirannya, karena ia dipasangkan dengan lelaki itu saat sit up.
"Coba berbaring lagi, biar Ibu periksa keadaanmu."
Naya hanya mengangguk dan menuruti apa yang diminta Bu Elena, guru yang bertugas di UKS saat itu.
"Kamu belum makan siang, kan? Cepat makan ya, jangan sampai masuk angin. Cukupkan tidur dan makan vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh."
"Baik, Bu."
Bu Elena pun meninggalkan UKS dan membiarkan Naya untuk beristirahat lagi. Tinggal beberapa menit lagi sebelum bel berbunyi. Sembari menunggu waktu pulang, Naya pun memejamkan matanya.
Ternyata dibalik sikap Edrick yang menyebalkan, dia peduli juga, ya.
***
Naya tidak menyadari bahwa ia telah tertidur sampai ia dibangunkan oleh Teresa. Sahabatnya itu terlihat membawa tas dan botol minumannya. Tampaknya, sudah waktunya untuk pulang.
"Gimana keadaan kamu, Nay?" tanya Teresa sambil membantu Naya bangkit dan duduk di tepi ranjang.
"Aku baik. Chloe dan Mitha mana? Udah pulang duluan, ya?" Naya melontarkan tanya saat dilihatnya hanya Teresa yang datang menemuinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[SUDAH TERBIT] Hidden Love
Teen FictionKetika cinta sulit diungkapkan, apakah harus dilupakan? Ini tentang Naya, seorang gadis SMA yang telah memendam perasaannya selama bertahun-tahun. Ketika ia memutuskan untuk menyatakan perasaannya, semua telah terlambat, lelaki yang disukainya telah...