Edrick terlihat sedang memasukkan bukunya ke dalam tas saat Frederick masuk ke kamarnya. Lelaki itu langsung duduk di pinggir tempat tidur Edrick dan memperhatikan adiknya. Ia merasa aneh dengan cara adiknya dalam mendekati perempuan yang disukai."Udah mau pergi kursus lo?"
"Belum, ntar aja pas udah mau jam tiga. Ngapain ke sini? Main masuk ke kamar orang tanpa ketuk pintu pula."
"Pintu kamar lo aja tadi nggak ditutup, ya gue asuk ajalah."
Edrick tampak tidak merespon apa pun lagi, lelaki itu hanya mengenakan headsetnya dan mulai bermain game PC. Masih ada waktu setengah jam lagi sebelum jam tiga, waktunya ia kursus Bahasa Inggris.
"Padahal lo udah sepintar ini, kenapa kursus Bahasa Inggris lagi? Miss Emily pasti bingung saat lo bilang mau daftar kursus lagi, padahal murid kesayangannya ini udah selesaiin kelas advanced dua tahun yang lalu."
Edrick telah kursus Bahasa Inggris sejak kelas 3 SD. Ia kursus di Emily Educational Academy, tempat kursus milik sahabat mamanya, yang saat ini menjadi tempat kursus Naya. Kebetulan, Edrick sangat suka pelajaran Bahasa Inggris, berbeda dengan ketiga saudaranya yang memiliki ketertarikan pada pelajaran lain.
Sejak kecil, Edrick telah berprestasi dan cepat menguasai materi. Hal tersebut membuat Miss Emily sangat menyayanginya, bagai anak sendiri. Itu sebabnya, begitu Edrick menyelesaikan kelas advanced saat SMP 3, Miss Emily cukup sedih. Murid kesayangannya sudah tidak belajar Bahasa Inggris di tempatnya lagi.
Ketika mendengar Naya kursus di Emily Educational Academy-saat gadis itu bercerita kepada teman-temannya di jam istirahat-ia telah memutuskan untuk kembali kursus Bahasa Inggris dan lanjut kelas proficient.
Miss Emily sangat senang saat murid kesayangannya datang menemuinya di hari Rabu. Wanita itu tidak menyangka akan melihat Edrick lagi setelah hampir dua tahun.
"Halo Miss, apa kabar?"
"Edrick?"
"Iya, aku Edrick, Miss. Maaf ganggu malam-malam." Edrick datang menemui gurunya saat waktu telah menunjukkan pukul setengah delapan.
"Astaga, lama nggak jumpa. Apa kabar kamu?" Miss Emily memeluk Edrick untuk melepas rindunya. Terakhir, saat Edrick datang ke rumahnya adalah setengah tahun yang lalu, bersama Erika. Lelaki itu hanya bermaksud mengantar mamanya kemudian pulang, tetapi ia ditahan dan diminta ikut bergabung.
"Baik, Miss."
"Makin tinggi dan ganteng aja ya kamu," ucap Miss Emily sambil mengurai pelukannya.
"Makasih, Miss. Miss Emily juga makin cantik aja kulihat."
"Ah, bisa aja kamu. Yuk, masuk dulu! Udah makan belum?"
"Udah, Miss." Edrick mengikuti Miss Emily, kemudian duduk di sofa ruang tamu saat telah dipersilakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[SUDAH TERBIT] Hidden Love
Novela JuvenilKetika cinta sulit diungkapkan, apakah harus dilupakan? Ini tentang Naya, seorang gadis SMA yang telah memendam perasaannya selama bertahun-tahun. Ketika ia memutuskan untuk menyatakan perasaannya, semua telah terlambat, lelaki yang disukainya telah...