Gardenia Residence - 04.30 PM.
Kediaman Zionara.
Fiona tengah menunggu dijemput oleh Andina, sambil menunggu Fiona bermain sebentar dengan adiknya yang baru saja bangun tidur.
Nafeeza Mysha Zionara, adalah adik perempuan Fiona yang masih berusia sekitar tiga tahun. Nafeeza sudah bisa berbicara walaupun masih belum lancar. Nafeeza sangat menyukai susu bubuk bahkan ia bisa habis hampir tiga bungkus susu bubuk dalam seminggu. Nafeeza memiliki lesung di pipi kanan nya, rambutnya lurus aga sedikit tipis, kedua pipinya gembil, matanya sedikit sipit, dan halisnya cukup tebal, bulu mata nya juga lentik, beratnya sekitar 13.6 kg dan tingginya sekitar 87 cm.
"Kak Na, ade pipis lana" Fiona masih mencerna kalimat adiknya itu. "Hah? Apaan de?"
"Pipis ceana, ade"
Fiona melihat kebawah ia mendapati celana adiknya yang basah kuyup. "Ohh ade pipis ya?!"
Nafeeza mengangguk seketika itu juga berlari untuk menghampiri Mama nya yang berada di dapur. Seketika Fiona panik melihat adiknya yang berlari menuju dapur, tanpa pikir panjang Fiona pun ikut mengejar adiknya yang sudah memasuki dapur tempat di mana Mama nya berada.
"Buset!! Matilah aku!" gumam Fiona berdiri di ambang pintu dapur sambil tersenyum kikuk.
"Ade pipis ya kak?!" Fiona mengangguk lalu ia menelan saliva nya dengan susah payah. "Hmm, kalo gitu ambilkan celana ade di kamar kak!"
Fiona mengangguk dan langsung menjalankan perintah dari Mama nya agar tidak kena omel dengan kata-kata mutiara nya. Tidak lama kemudian Fiona kembali sambil membawa celana ganti, setelah selesai mengganti celena Nafeeza dengan riang kembali bermain dan menarik baju Fiona.
"Kak!" Fiona pun menoleh saat dipanggil Mama nya. "Iya? Kenapa Ma?"
"Tolong bersihin bekas kencing adik mu yang ada di lantai ya kak!" Fioan tersenyum singkat lalu ia melepaskan tangan adiknya yang memegang bajunya.
"Ade main dulu disana ya, nanti Kak Na nyusul" Nafeeza kebingungan dengan Fiona yang tiba-tiba berjalan memasuki dapur lagi.
Nafeeza berlari menuju tempat bermain khusus miliknya dan ia bermain bersama boneka nya. Tidak hanya itu Nafeeza juga memiliki beberapa mainan anak laki-laki seperti mobil, robot, pistol mainan, pedang mainan, dan masih banyak lagi. Itu pun karena hadiah ulang tahun dari bibi dan paman nya serta dari beberapa kerabat dekat. Awalnya mengira jika Nafeenza adalah anak laki-laki ternyata anak perempuan, tapi saat di usg berjenis kelamin laki-laki lalu kenapa saat ugs yang ke dua kali menjadi perempuan dan yang keluar sekarang pun adalah anak perempuan? Entahlah kurang mengerti akan hal seperti itu, walaupun sering di perdebatkan.
"FIONA!!" Pekik seseorang dari luar rumah. Seketika Mama Fiona muncul dari balik tembok, lalu Fiona pun bergegas membuka kan pintu.
"Siapa Kak?!" pekik mama nya sudah muncul di ambang pintu dapur. "Andina ma!!"
"Ayo! Takut keburu tutup konternya" Fiona mengangguk lalu ia kembali masuk dan berpamitan pada Mama dan juga adiknya.
"Jangan pulang kemalaman ya Kak!" Mamah Fiona berada di teras rumah sambil menggendong Nafeeza.
Fiona yang sudah naik ke jok motor Andina pun mengangguk. "Mama tenang aja, Fiona engga akan pulang malam!"
Mamah nya pun tersenyum, Andina pun menarik pedal gas nya seketika kendaraan itu pun melesat menjauh dari kediaman Fiona.
Di perjalanan Fiona dan Andina saling mengobrol asik satu sama lain, berawal dari membahas topik yang sedang tren sampai ke hal-hal random pun di bahas. Sekitar lima belas menit berkendara keduanya telah sampai di depan konter yang jaraknya tidak terlalu jauh dari perumahan keduanya. Cukup ramai, tapi tidak masalah bagi Fiona dan juga Andina, keduanya langsung menarik kursi dan duduk dengan santai di saat semua orang sabar menunggu dan mengantri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is Criminal
Teen Fiction[SLOW UPDATE] Kisah cinta yang berujung bahagia pasti sangat di impikan setiap orang, tapi nyatanya tidak semudah itu. Kehidupan di dunia ini penuh dengan tantangan dan saling memanipulasi, tidak lupa dunia ini juga dipenuhi dengan tipu daya cinta...