Still a secret

28 13 8
                                    

"Ehh?" Andina menoleh sekilas pada Fiona kemudian ia membayar tempered glass yang sudah dibeli.

"Udah?" Fiona berdiri dari duduknya yang disusul oleh Andina.

Andina mengangguk sebagai jawaban, lalu keduanya melenggang pergi menuju motor yang terparkir. Berhubung belum jam lima Fiona dan Andina berkeliling sebentar sambil mencari jajanan pinggir jalan, sekitar sepuluh menit mereka berkendara akhinya mereka telah sampai di sebuah tempat street food.

Setelah memarkirkan motor Fiona dan Andina pun berjalan-jalan sambil melihat jajanan yang menarik mata mereka, setelah menelusuri setiap penjuru tempat street food ini akhinya mereka pun terpincut dengan jajanan yang sangat otentik dari Negara Turki yaitu kebab.

"Lo mau juga, An?" tanya Fiona dapat anggukan dari Andina.

"Kebab nya dua mang!" Abang penjual kebab mengangguk. "Mau daging apa neng?"

"Daging ayam aja, Na!" celetuk Andina tidak jauh dari Fiona.

"Daging ayam aja" Fiona mengcopy kalimat Andina, tanpa berlama-lama lagi penjual kebab itu pun membuatkan pesanan Fiona.

Setelah menunggu beberapa menit akhinya kebab pesanan mereka telah selesai dibuat. Karena masih kurang, Fiona dan Andina berkeliling lagi kali ini mereka akan mencari makanan lain yang sudah jarang mereka makan.

Kebab yang Fiona dan Andina beli

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kebab yang Fiona dan Andina beli

Belum sempat membeli jajanan lain Andina malah terpincut oleh jajanan yang selalu dibeli anak kecil yaitu gulali. Setelah membeli gulali mereka pun melanjutkan mencari makanan berikutnya. Walaupun dompet sedikit kering kerontang tapi tidak masalah jika soal jajan untuk membahagiakan diri sendiri.

Andina menunjuk satu food tent. "Kalo itu gimana?"

Fiona nampak berfikir sejenak kemudian ia menggeleng. "Kalo lo mau beli, gue tunggu disini"

"Iya gue kepingin nih, kalo gitu gue beli dulu ya. Lo tunggu sini!" Andina melenggang pergi meninggal Fiona sendirian.

Sambil menunggu, Fiona mengeluarkan ponselnya lalu berselancar di salah satu media sosial yaitu instagram. Saat tengah asik berselancar di media sosial, sudut mata kanan Fiona menangkap seseorang dengan penampilan bisa di bilang mencurigakan? Mencolok? Dan sedikit aneh? Ya kurang lebih seperti itu lah makna dari tatapan dan ekspresi wajah Fiona.

"Dari gerak geriknya dia..., mencurigakan!" monolog Fiona terus menatap ke arah orang tersebut, walaupun kedua matanya terlihat tengah fokus menatap layar ponsel tapi percaya lah sudut mata kanan nya tengah mengamati orang itu.

"Jangan-jangan dia penguntit?!" monolog Fiona memasukkan kembali ponselnya kedalam saku jaketnya.

Grep!

"Mau kemana lo?" Andina memegang kuat lengan Fiona, membuat gadis itu seketika menoleh pada Andina.

"Ehh? Engga kemana-mana ko. Hehe..." Fiona tersenyum kikuk disaat Andina mengerutkan halis dan menatap tajam pada dirinya.

Love is CriminalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang