happy reading maaf kalo ada ke typoan maklum namanya juga manusia biasa
...
sudah 2 hari mereka bertengkar tak ada yang bertegur sapa seisi mansion pun juga keheranan biasanya mereka sangat bucin namun 2 hari ini tidak sama sekali
vio merasa kesepian kerna rian tak pernah melirik nya ia juga merasa bersalah tidak mendengar kan pria itu
"arghh apa yang harus gua lakuin?minta maaf?tapi gua gengsi yaudah lah anj"
"kantin kuy"
ajak samudra mereka berlima pun berjalan kekantin vio melirik kesana kemari ia menangkap siluet mattheo yang tengah berusaha mencuri perhatian rian
hati nya memanas menahan gejolak cemburu ia tak tahan dengan sigap vio bangkit mendorong mattheo
menduduki dirinya dipangkuan rian yang tengah menikmati nasi goreng ia tau kekasih nya tengah cemburu tapi ia biarkan saja anak itu menurunkan gengsi nya
"hiks kak vio kok dorong mattheo hiks hiks"
"buset vio"
"aku pada mu vio"
"yaelah jalang amat sih udah jelas rian udah punya pawang"
"hooh sadar diri bening lebih bagus dari pada kuning Langsat"
banyak caci dan makian terdengar mattheo ingin menampar vio dengan sigap rian menahan tangannya
"penganggu"
satu kata yang membuat semua orang gembira kerna mereka kira vio akan melawan mattheo sendiri namun rian membelanya
mattheo dengan malu berlari keluar kantin banyak sorak sorakan terdengar meneriaki namanya
"mauu nasi goreng"
"boleh sini buka mulut nya"
vio pun membuka mulutnya dengan cepat rian menyuapi nya sementara keempat temannya pun berpindah kemeja mereka
vio memeluk rian mengalungkan tangannya dileher rian pria itu tau pria manis ini ingin meminta maaf
"maaf janji ngk bolos lagi"
bisiknya rian tersenyum tipis lalu menyuapi vio sementara itu vio hanya diam apakah rian masih marah padanya?
"enggak marah sayang makan dulu ya?nanti dibahas habisin oke?"
vio yang mendengar itu terkejut pipinya juga sedikit merona lalu mengangguk sementara itu kantin yang awal nya ricuh seketika diam kerna suara rian
"enak?"
"enak enakk kamu juga makan dong"
vio menyuapi rian diterima baik oleh sang empunya ia tersenyum tipis sebelum mencium bibir vio
"yatuhann bucin nya jangan disini napa"
ujar samudra membuat haidar tertawa kecil lalu menyerahkan nasi goreng nya samudra menatap Haidar
"makan gua suapin"
"yeyyyy"
samudra pun makan disuapi oleh haidar tak mau kalah nanda juga menyuapi Galen membuat seisi warga kantin makin terkejut
"wtf? 4 pasangan di bastara wah wah pj mana pj"
pikik seorang siswa vio hanya tersenyum kecil lalu membuka mulutnya melanjutkan makanan yang tertunda
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Pria brandalan itu milikku
De Todo"lo bisa stop ngk brandal mulu Lo" "gk gua ngk bisa selain donatur dilarang mengatur" pria itu hanya terdiam usai mendengar ucapan dari pria manis itu ia memikirkan bagaimana cara anak itu agar menurut padanya?