Shidou Ryusei

499 38 15
                                    

"Hitungan ketiga, kita berdua pacaran, ya? Hana, dul, se—"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hitungan ketiga, kita berdua pacaran, ya? Hana, dul, se—"

"Sorry to say, Bagas lebih menarik."

"Hah? Bagas? Siapa Bagas? Bagasari?"

"Terserah."

Shidou Ryusei. Aku ingin menulis namanya di Death Note, lalu aku akan me-request meninggalnya karena membuat trend TikTok 'Hayang Jajan'. Shidou itu murni nyebelin, tengil, biang masalah, agak cabul, ngomongnya aneh, serampangan, banyak tingkah, dan poninya mirip sama antena kecoak. Dunia kayaknya betah banget sama Shidou. Aku sampai heran melihat Shidou tantrum.

Shidou punya temen yang satu-dua sama dia. Contohnya Kaiser, Aiku, Otoya, Karasu, terakhir Sae. Sae yang paling normal. Aku bingung kenapa Sae oke-gas-oke-gas temenan sama bocil epep? Circle-nya aneh semua. Kaiser, dia mesum banget. Aiku, dia playboy bintang lima—mirip sama Otoya. Karasu? Dia udah punya pacar. Pacarnya temenku juga. Dia curhat sama aku kalau Karasu nyebelin, tapi ngangenin. Waduh.

Aku bergerak; meninggalkan Shidou yang masih persisten ngajak pacaran. Apaan, sih? Maksa banget dia.

"(Name), Billie Eilish ternyata orang Nganjuk, loh." Shidou menyusulku dengan riang. "Hitler juga matinya di Garut. Bjir, ternyata orang terkenal asalnya dari Indonesia."

"Terserah, Do. Terserah. Mau Billie Eilish orang Cikurubuk pun, aku enggak peduli." Aku misuh-misuh kayak orang gila.

"Jangan begitu, (Name). Peter Parker juga orang Bekasi aslinya."

"Rendang juga aslinya dari Indonesia, 'kan?" Aku iseng bertanya. Pertanyaan ini bisa mengundang war kalau aku berkomentar di salah satu unggahan sesuatu yang berhubungan dengan Indonesia dan Malaysia.

Shidou cengengesan. "Kamu mancing war, ya?"

"Habisnya kamu berisik banget. Lagian, kalau kamu orang Indonesia, kamu pasti bilang rendang itu dari Minangkabau."

"Iya, iya." Shidou terkekeh.

Aku dan Shidou pergi ke kelas mengingat bel masuk baru saja berbunyi. Aku sama dia udah temenan sejak SD, sekarang kami SMA. Shidou itu aslinya baik. Baik banget malah. Tapi, sifat baiknya kehalang sama sikap petakilannya. Aku ingat, Shidou pernah gendong aku dari sekolah sampai ke rumah karena aku jatuh. Waktu itu kami masih kelas empat SD.

Kalau ditanya, apa aku suka sama Shidou? Jelas jawabannya bener. Nyebelin-nyebelin begitu, dia itu penyayang banget. Walaupun orang bilang dia red flag, aslinya dia hutan Kalimantan. Tapi, aku enggak tau Shidou suka sama aku atau enggak. Kalau memang suka pun, cara ungkapin perasaannya enggak banget. Aku pengen confess yang serius.

𝑨𝑲𝑺𝑨𝑹𝑨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang