Chigiri Hyoma

605 54 18
                                    

Ruangan kelas yang dipenuhi oleh sekitar tiga puluh orang itu terdengar bising─bahkan menjadi kelas paling berisik di lantai tiga ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ruangan kelas yang dipenuhi oleh sekitar tiga puluh orang itu terdengar bising─bahkan menjadi kelas paling berisik di lantai tiga ini. Namun, meskipun begitu, perhatian Chigiri terpaku kepada figur seorang perempuan berambut pendek yang sedang mengerjakan tugas dengan sebuah earphone menyumbat rungu.

Chigiri kenal jelas siapa gadis itu. Ialah (Name), salah satu teman sekelas Chigiri yang cukup ramah. Walaupun tidak begitu dekat, tetapi ia pernah mengajak gadis itu berbincang sepulang sekolah dan (Name) lumayan asyik diajak membicarakan sesuatu, apalagi tentang pelajaran atau masa depan.

Sayangnya, Chigiri tidak menyukai fakta bahwa (Name) adalah seorang people pleaser. Adalah istilah kekinian yang mendeskripsikan jika seseorang lebih mementingkan kebahagiaan orang lain dibanding dirinya sendiri. Bahkan mereka cenderung lebih baik melukai diri sendiri daripada menyakiti orang lain. Akan tetapi, Chigiri tidak mau menyimpulkan bahwa (Name) seperti itu dalam sekali lihat saja.

"Jangan lupa di hari Selasa kita harus mengumpulkan tugas akhir dari proyek yang kita buat. Apakah kau sudah mengerjakannya?"

"Aku masih mengerjakannya." (Name) membalas seraya melepaskan earphone di telinganya yang Chigiri yakini, gadis itu tidak mendengarkan apa pun di ponselnya.

"Yah, padahal deadline-nya sebentar lagi. (Name)-chan tahu sendiri, 'kan, aku ini sibuk melakukan pemotretan untuk majalah sekolah? Kalau tahu begini, lebih baik aku satu kelompok dengan yang lain saja." Gadis bernama Miya itu terus-menerus mengomel pada (Name) yang tampak mengangguk-angguk bagaikan orang bodoh.

(Name) membungkuk di hadapan Miya. "Aku pasti menyelesaikannya, Miya-san. Jangan cemas!" Dengan sungguh-sungguh, (Name) mengatakan itu seolah dirinya telah melakukan kesalahan fatal yang akan diberi konsekuensi berat.

"Baiklah, kalau tugasnya tidak selesai di hari Selasa, aku akan marah padamu," ancam Miya sebelum beranjak dari bangku (Name); menghampiri teman-temannya lagi.

(Name) menghela napas dengan lega, sebelum kembali mengerjakan tugas─yang jelas bukan tugas individu─di bangkunya tanpa mengindahkan bisingnya kelas 3-2 ini. Chigiri mengernyitkan dahinya; merasa bahwa sikap (Name) untuk memenuhi ekspektasi orang lain sudah keterlaluan. Jangankan orang lain, Chigiri yakin (Name) sangat berjuang keras untuk memuaskan keinginan orang tuanya.

Singkatnya, sepulang sekolah Chigiri berniat untuk mengajak (Name) pulang bersama. Gadis itu tampak setuju dan sekarang mereka berada di jalan tanpa membicarakan apa pun. Chigiri sebenarnya bingung harus membahas apa. Sedangkan (Name), sepertinya biasa-biasa saja dengan situasi di antara mereka.

"(Name)."

Akhirnya Chigiri memberanikan diri.

"Apakah kau tidak lelah terus-menerus memperlakukan dirimu seperti itu?" Chigiri melontarkannya tanpa jeda sama sekali, bahkan tidak berpikir jika (Name) akan terkejut setelahnya.

𝑨𝑲𝑺𝑨𝑹𝑨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang