Part:5

5.3K 687 32
                                    

Vote and comment juseyo...
....

Srek

Srek

Srek

Bunyi gesekan rantai dengan meja makan menjadi alunan bunyi di dalam kesunyikan di meja makan istana utama kekaisaran.

Semua orang tampak terganggu, terutama pangeran kedua, Naveen De Vandhyaksa yang bahkan sedari tadi memegang erat sendok garpu yang dipegangnya.

Tapi orang yang menjadi penyebab keributan itu, malah tampak tak peduli dan sibuk memakan makanannya dengan nikmat. Lagipula bunyi gesekan rantai-rantai itu sudah seperti lagu yang dia dengar setiap harinya.

Yang terpenting saat ini adalah makanan. Apalagi untuk pertama kalinya setelah dirinya terlempar kedunia ini, Louis tidak pernah makan dengan menu sebanyak ini.

Di Pavilium tempatnya tinggal, setiap hari hanya ada menu sederhana dan itu sudah membuatnya merasa jenuh.

"Berisik!" Ujar Naveen yang sudah kehabisan kesabarannya. Sejak tadi dirinya berusaha sabar ketika melihat keberadaan Louis duduk tenang di kursi di sampingnya, karena ternyata kehadirannya atas permintaan Permaisuri sendiri.

Jadi Naveen tidak punya hak untuk protes dan mengusirnya.

Tapi niatnya yang ingin makan dengan tenang setelah latihan berat seharian penuh, malah terganggu dengan bunyi gesekan-gesekan rantai itu.

"Hmm maafkan saya" ujar Louis dengan kikuk dan langsung meletakkan tangannya di bawah meja. Suasana hening setelah itu, Naveen hanya bersikap cuek dan melanjutkan makanannya setelah keheningan itu.

Louis hanya diam, tidak tau harus apa. Sedangkan masih banyak makanan yang ingin dia coba. Tapi karena gesekan rantai yang mengganggu mereka, membuatnya tidak berani melanjutkan makannya karena tidak ingin mengganggu.

"Berapa lama kamu bisa menahan kekuatan kamu ketika rantai itu di lepas?"

Louis mengalihkan atensinya pada Kaisar yang sepertinya berbicara padanya.

"Sekitar 45 menit" ujar Louis tampak ragu.

"Tidak bisa lebih lama dari itu?" Tanya Liona membuat atensi Louis teralih pada permaisuri.

"Mungkin, tapi saya juga tidak yakin"

"Kenapa?" Tanya William lagi-lagi atensi Louis teralih pada pangeran mahkota.

Louis menghela nafasnya pelan, kenapa mereka jadi banyak bertanya seperti ini. Tidak bisakah mereka melanjutkan memakan makanan mereka saja sampai selesai, dan nanti mungkin dia akan mencoba untuk meminta sisa makanan itu pada Kaisar.

Anggap saja dia tidak tau malu, Louis tidak peduli. Yang terpenting, dia bisa memakan makanan enak ini hari ini. Kapan lagi kan, dia bisa memakan makanan seperti ini lagi kalau bukan hari ini.

"Biasanya rantai ini hanya akan saya lepas ketika bersih-bersih dan mengganti pakaian, dan itu tidak pernah lebih dari 45 menit" jelas Louis membuat semuanya diam.

"Cih untuk pembunuh seperti kamu, ternyata kamu penurut juga" ujar Neveen dengan nada sinis, membuat semua pasang mata teralih padanya.

"Benar, saya adalah orang berbahaya, karena itu saya tidak ingin membuat masalah lagi" ujar Louis dengan tenangnya seakan dirinya tidak termakan sedikitpun perkataan pedas kakak keduanya itu.

"Baguslah kalau kamu sadar diri" ujar Naveen entah kenapa dia merasa sedikit bersalah karena hal itu, apalagi dengan respon Louis yang begitu santai.

"Lanjutkan memakan makanan kamu" ujar Kaisar dan membuka rantai di tangan Louis dengan sihirnya, membuat Louis kaget dan menatap Kaisar dengan senyuman kecil.

Become a Cursed PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang