Vote and comment juseyo...
....."Kerja bagus hari ini Pangeran, kemampuan anda dalam pengetahuan benar-benar sangat mengejutkan, dalam beberapa hari anda dapat mengusai pelajaran yang saya berikan" puji Mr. Jonathan setelah mereka mengakhiri pelajaran hari ini.
"Anda terlalu memuji saya, padahal penjelasan dari Mr. Jonathan lah yang sangat mudah dipahami sehingga membuat saya mudah mengerti" ujar Louis dengan senyuman kecil.
Mr. Jonathan pun ikut tersenyum, menatap anak yang memiliki rumor buruk di kekaisaran ini. Menurutnya, Louis tidak seburuk yang mereka bicarakan. Anak ini benar-benar sopan dan ramah, berbanding terbalik dari cerita yang dia dengar kalau Louis suka bersikap kasar dan menindas bawahannya.
Memang benar, kita tidak seharusnya menilai seseorang kalau belum pernah dekat dengan orang tersebut, apalagi kalau belum pernah melihat secara langsung dan hanya mendengar cerita seseorang yang belum tentu adanya.
Jonathan, jadi ikut merasa bersalah karena pernah menjadi salah satu dari mereka. Dia pun pernah berprasangka buruk juga pada Louis awalnya.
Apalagi ketika utusan Kaisar menemuinya dikediamannya untuk membantu Louis dalam memahami tentang anggara dan keuangan, Jonathan sudah merasa tidak enak dan tidak rela harus mengajar Louis karena rumor tentang pangeran ketiga itu.
Tapi karena ini permintaan langsung dari Kaisar, Jonathan tidak bisa menolaknya secara gamblang. Dan berakhir dirinya menerima, dan bertemu langsung dengan Pangeran ketiga yang dikatakan berpenampilan seperti monster itu.
Jonathan sendiri sampai mereka heran dimana asalnya Rumor itu. Padahal Louis sendiri terlihat menawan, walaupun dengan warna rambut dan bola mata yang tidak biasa di kekaisaran ini.
"Kenapa anda menatap saya seperti itu?" Tanya Louis karena sedikit merasa risih dengan tatapan Jonathan padanya.
Ditatapnya Jonathan yang tampak terkejut karena ucapannya itu, dan seketika menampilkan raut wajah bersalah.
"Maafkan kelancangan saya pangeran, saya hanya sedang memikirkan sesuatu" ujar Jonathan dan diangguki oleh Louis.
"Tidak apa, saya tau kalau saya ini memang menawan" ujar Louis dengan sedikit gurauan untuk mencairkan suasana.
"Saya tidak akan mengelak hal itu Pangeran, anda benar-benar menawan" ujar Jonathan terdengar sungguh-sungguh dan hal itu membuat Louis merasa malu sendiri.
Padahal niatnya tadi untuk mencairkan suasana, tapi Louis tidak menyangka kalau Jonathan akan meresponnya seperti ini.
Tapi itu bukankah hal yang bagus, karena ternyata bukan hanya dirinya saja yang mengakui kalau Louis itu menawan, tapi orang lain juga.
Dia jadu merasa semakin percaya diri akan hal itu, walaupun perasaan malu masih dia rasakan karena dipuji secara terang-terangan seperti ini.
Louis berdehem, menormalkan raut wajahnya.
Jonathan yang menyadari hal itu, hanya tersenyum kecil dan akhirnya bangkit dari duduknya.
"Kalau begitu saya izin kembali Pangeran, terima kasih atas hidangan yang anda sediakan" ujar Jonathan membungkuk hormat.
"Ini bukanlah hal yang besar, hati-hati dijalan Mr. Jonathan"
Jonathan mengangguk, masih dengan posisi membungkuk hormat diapun mengucapkan salam.
"Salam kepada bintang Vandhayaksa" ujar Jonathan dan dibalas deheman oleh Louis. Hingga akhirnya Jonathan berdiri dengan tegak dan melangkah meninggalkan kamar milik Louis.
Louis masih dalam posisinya duduk di atas sofa dan memakan camilan yang ada di hadapannya.
Hingga beberapa menit kemudian, Louis dapat merasakan badannya yang terasa panas dan bergetar hebat. Diapun langsung berdiri dan tergesa-gesa memakai borgol rantai ditangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become a Cursed Prince
Fiksi RemajaMenjadi Pangeran terkutuk dan diasingkan? Bukankah hal itu sangatlah menyedihkan? Memangnya siapa yang ingin menjadi seorang pangeran yang diperlakukan seperti seorang tahanan dan seseorang yang harus dihindari di kerajaannya sendiri? Dianggap malap...