Vote and comment juseyo...
....
Louis bergerak gelisah dalam tidurnya. Bahkan keringat besar terus keluar dan membasahi tubuh Louis. Louis memberontak, rasanya benar-benar sangat menyakitkan. Dia ingin membuka matanya, tapi entah mengapa terasa sangat begitu berat.
Tapi samar-samar dirinya mendengarkan suara yang tidak begitu jelas. Hal yang biasa setiap 6 bulan sekali saat bulan purnama muncul, Louis mengalami hal yang hampir serupa.
Badannya terasa begitu panas, bahkan urat-urat ditubuhnya menonjol keluar, tangannya yang terantai di sisi ranjang terkepal erat, bahkan dia menggigit bibirnya, yang menandakan betapa tersiksanya remaja itu saat ini.
"Panas hahhh"
"Panas" lirihnya terasa tersiksa, hingga beberapa menit kemudian Louis merasa tenang dan kembali terlelap.
Xavier yang sebenarnya sedari tadi berada diujung pintu hanya diam menyaksikan tanpa bisa melakukan apapun.
Apalagi ketika melihat seorang pria paruh baya, yang sedari tadi mengerahkan kekuatannya membantu Louis terbebas dari rasa sakitnya.
Pria itu terduduk di tepi kasur Louis, menatap anak itu dengan pandangan yang rumit diartikan.
"Jaga dia!" ujar Pria itu mulai berdiri dan menutupi kepalanya dengan jubah yang dia pakai.
"Maaf yang mulia, tapi apa sebaiknya anda kembali membawa pangeran ke tiga ke bagian istana, supaya anda bisa memantaunya lebih dekat" ujar Xavier mulai memberanikan berbicara.
"Jangan melewati batas Xavier, lakukan saja tugas kamu!" Suara dingin dan tegas membuat Xavier seketika terduduk.
"Maaf atas kelancangan saya yang mulia, saya hanya merasa kasihan pada pangeran ketiga, dirinya di sini tersiksa tanpa...."
Bruk
Uhuk uhuk
Belum sempat Xavier melanjutkan ucapannya, suara hantaman terdengar di dinding kamar Louis, dan setelah itu diiringi suara batuk dari Xavier hingga mengeluarkan sedikit darah dari mulutnya.
Hal itu menandakan seberapa kuat kekuatan yang digunakan oleh Gerald untuk mendorong Xavier.
Xavier masih terus terbatuk, dan menatap Gerald yang menatapnya dengan tatapan tajam dan dingin.
"Tugas kamu hanya melayaninya... untuk urusan lain, itu bukan urusan kamu.. ingat itu!" ujar Gerald dengan aura mencekam.
"Maafkan saya yang mulia" ujar Xavier sebelum akhirnya Gerald menghilang dengan sihir yang dimilikinya.
Setelah itu akhirnya Xavier bisa menghela nafas lega. Kemudian berdiri dan mendekati Louis yang tampak nyaman dalam tidurnya.
Xavier menghela nafasnya pelan. Dia awalnya hanyalah pelayan biasa, tapi entah kesalahan apa yang dilakukan, dirinya ditunjuk menjadi pelayan pangeran yang dihindari oleh semua orang ini.
Selama menjadi pelayan Louis, sebenarnya dia selalu merasa takut, karena dirinya sendiri juga menyaksikan betapa besarnya kekuatan yang di keluarkan Louis 5 tahun yang lalu.
Tapi setelah berada di dekat pengeran ketiga itu, jujur saja dia tidaklah merasa kerepotan sedikitpun. Louis bisa dibilang pangeran yang mandiri, bahkan remaja itu tidak pernah keluar dari area pavilium.
Tugas Xavier sama seperti pelayan biasanya, yang membedakannya hanyalah setiap bulan purnama ini. Kutukan yang ada dalam diri Louis akan beraksi dan akan menyiksa anak itu dengan cara yang berbeda.
Terkadang, kekuatannya akan meluap keluar seperti saat Louis berusia 9 tahun. Tapi semenjak Kaisar membantu menangani Louis selama 5 tahun ini setiap bulan purnama, tidak banyak efek samping yang dialami pangeran ketiga itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Become a Cursed Prince
Novela JuvenilMenjadi Pangeran terkutuk dan diasingkan? Bukankah hal itu sangatlah menyedihkan? Memangnya siapa yang ingin menjadi seorang pangeran yang diperlakukan seperti seorang tahanan dan seseorang yang harus dihindari di kerajaannya sendiri? Dianggap malap...