Vote and comment juseyo..
...Tiga hari berlalu setelah Louis memutuskan untuk hidup dengan bebas dan tak bersembunyi lagi, Louis sering tampak berkeliaran di dalam bagian istana. Sering kali dirinya mendengar bisik-bisik dan juga keresahan tentang dirinya, tapi Louis tidak peduli.
Selama mereka tidak melewati batas, Louis akan mencoba bersabar. Walaupun Kaisar sudah memperbolehkannya untuk melawan, tapi tetap saja dirinya harus berhati-hati.
Karena jujur saja, dia belum sepenuhnya percaya dengan Kaisar ataupun orang-orang disekitarnya.
Bukan tanpa sebab, keanehan yang dia rasakan tentang sikap Kaisar dan yang lainnya terhadapnya, sungguh membuatnya sedikit resah.
Jangan sampai, karena Kaisar sudah membebaskannya untuk membalas orang yang menindasnya membuatnya lengah, sehingga membuatnya masuk ke dalam jebakan atau sebuah masalah.
Karena yang dia tau, Kaisar dan pangeran lainnya sangat tidak menyukai keberadaannya. Bisa saja mereka sedang merancanakan sesuatu untuk memenjarakannya kembali atau memberikan hukuman mati padanya?
Tidak ada yang tau apa yang terjadi setelahnya, Louis hanya bersikap waspada.
Walaupun dalam benak kecilnya juga mengatakan, kalau dirinya terlalu berlebihan memikirkan hal tersebut. Karena bagaimanapun, Kaisar memiliki kekuasaan untuk membunuh seseorang yang tidak dia sukai. Tapi sampai sekarang, Kaisar masih membiarkannya hidup, walaupun Kaisar tidak menyukainya.
Tapi apapun itu, Louis sekarang hanya bisa bersikap hati-hati, agar dia bisa melanjutkan rencananya nantinya. Untuk hidup bebas dan tanpa hidup menjadi seorang buronan kerajaan, seperti halnya yang terjadi pada Louis di cerita aslinya.
"Udah 3 hari berlalu"
"Istana ini benar-benar sangat luas" ujar Louis sekarang berada di taman istana setelah kembali berkeliling istana tadinya.
"Vier, tolong siapkan camilan dan teh hangat, saya ingin bersantai di sini" perintah Louis dan tentu saja disanggupi oleh Xavier.
"Baik yang mulia"
Xavier pergi, meninggalkan Louis sendirian. Louis masih bersantai, memejamkan matanya menikmati angin yang menghembus kulitnya.
"Sejuk banget, inilah yang seharusnya gue lakuin dari dulu, hidup santai dengan bergelimang harta" gumam Louis dan kembali membuka matanya.
"Hidup sebagai seorang pangeran memang sempurna, dan akan lebih menyenangkan kalau Louis terlahir sebagai pangeran biasa saja"
"Tapi sayang nasibnya tak sebaik itu"
Louis menghela nafasnya pelan, mengangkat tangannya.
"Mumpung gue sedang sendirian, apa gue coba ngendaliin kekuatan gue aja ya?" Gumam Louis dan memperhatikan sekitarnya, yang memang tampak sepi karena dirinya berada jauh di bagian istana.
Louis menatap ragu, kemudian setelah berpikir lagi, akhirnya dia mengangguk mantap.
Dia mencoba menggunakan kekuatannya yang katanya tidak tersegel 10% untuk membuka rantai ditangannya. Setelah mencoba berkonsentrasi, diapun berhasil mengeluarkan kekuatan apinya. Tapi ternyata tindakannya itu malah membuat rantai ditangannya ikutan menjadi terasa panas.
"Sialan panas banget" ringisnya dan mengeluarkan kekuatan airnya untuk mendinginkan rantai yang panas itu.
"Kalau gue lanjutin sebenarnya bisa, tapi pasti luka ditangan gue semakin parah" gumamnya dan menghela nafas berat.
Yang Aslan tau, keluarga kekaisaran Vandhyaksa memiliki kekuatan cahaya dan juga alam. Mereka bisa mengeluarkan kekuatan Alam seperti air, api, es ataupun angin. Dan sejauh ini, Aslan hanya tau kalau Louis memiliki 2 kekuatan saja yaitu api dan juga air.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become a Cursed Prince
Fiksi RemajaMenjadi Pangeran terkutuk dan diasingkan? Bukankah hal itu sangatlah menyedihkan? Memangnya siapa yang ingin menjadi seorang pangeran yang diperlakukan seperti seorang tahanan dan seseorang yang harus dihindari di kerajaannya sendiri? Dianggap malap...