closure

1K 180 51
                                    

Jaemin menarik kerah Junho dengan matanya yang berkilat. Haechan baru saja akan berdiri dan melerai kawannya itu jika saja Junho tak segera berbalik dan memohon maaf berulang kali.

"Maafkan aku Na Jaemin. Sungguh, aku hanya menjalankan tugasku."

"Apa maksudmu?"

"Ini sudah jam delapan. Kuharap CEO Kim tak memecatku hanya karena aku lebih cepat satu jam dalam menyerahkan benda ini padamu." Sang manajer yang sedikit gagap itupun mengeluarkan benda pipih dari sling bagnya. Menyerahkan seluruh ponsel yang disita kepada pemiliknya, tak terkecuali milik Lisa.

Ponsel istrinya terpampang disana. Alis Jaemin semakin berkerut. Tak paham dengan apa yang tengah terjadi dan kemana arah pembicaraan Junho saat ini.

Bukannya dilepas, genggaman Jaemin pada kerah Junho justru lebih erat hingga lelaki dihadapannya terbatuk sesak.

Situasi itu lantas berhasil membuat orang-orang yang menyaksikan berkerut takut, "Kenapa ponsel istriku bisa ada padamu, hyung?"

Junho terbatuk dengan wajah pucatnya, "K-kau, lihat saja sendiri. Aku hanya menjalankan apa yang diminta oleh CEO Kim."

Dengan kening yang berkedut, pun Jaemin segera meraih ponsel Lisa dan membuka passwordnya yang memang ia ketahui.

Nada dering tak lagi berbunyi. Satu panggilan dari Jisoo terabaikan begitu saja namun sebuah pesan masuk dari kawan sang istri itu menangkap atensinya.

Jisooya:

Suamimu belum ada kabarnya? Apa agensi sengaja menutup mulut Jaemin?
Lihat berita ini sedang sangat ramai https://pann.nate.com/talk/3723.32
Jennie Kim benar-benar luar biasa.

Melihat itupun Jaemin segera mengklik link yang dikirim oleh Jisoo saat itu juga.

Sebuah berita seputar Jennie Kim yang meminta maaf karena sudah mengucapkan hal menggemparkan sebagai istri dari salah seorang personel grup band yang baru debut. Dimana personel tersebut adalah...

"Jaemin?!" Suara Haechan yang memekik sembari bangkit dari duduknya pun menangkap atensi semua orang, "Sejak kapan kau menikahi Jennie Kim?" Ujarnya. Semua anggota yang ponselnya disita memang segera mengecek portal berita karena penasaran dengan debut mereka.

"Wah, apakah ini yang dinamakan media play? Jaemin bahkan baru debut hari ini. Tapi CEO Kim sudah memperlakukannya seperti ini??"

"Tapi si Jennie Kim ini juga bukan main. Kenapa ia mengatakan omong kosong dan segera meminta maaf setelah membuat keributan?"

Timpalan demi timpalan dari kawan-kawan Jaemin semakin membuat rahang lelaki itu mengeras. Namun semua kalimat seakan tertimbun dengan hal yang paling membuatnya ingin tahu, "Dimana istriku? Kenapa ponselnya bisa ada padamu?"

"G-gudang peralatan di lantai satu."

"GUDANG??!" Delik mata Jaemin semakin berkilat.

"A-aku terpaksa melakukannya sebab Lisa tiba-tiba muncul siang tadi. K-kau tahu anakku dua. CEO Kim mengancam akan memecatku jika ada yang klarifikasi sebelum jam delapan malam ini."

BUGH.

Sebuah pukulan dilayangkan Jaemin saat ini. Semua yang menyaksikan pun mematung di tempat, "Berani sekali kalian memperlakukan istriku seperti itu." Ucapnya sembari berlari meninggalkan semua yang masih terkejut.

Lelaki itu terlihat tak sabar saat menekan tombol lift dan memilih untuk berlari menuruni tangga.

Jika Lisa muncul di siang hari, setidaknya wanita itu telah terkunci kurang lebih selama enam jam.

PlötzlichTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang