9. 𝐇𝐲𝐬𝐭𝐞𝐫𝐢𝐚

99 21 0
                                    

Suara bass berdentum di dalam ruangan.

"[Name], kamu tau lagunya kan?" Kuroo bertanya memastikan.

"Tau, tapi aku gabisa mainnya." [Name] nyengir.

"Gapapa, ga langsung main kok. Kamu liat dulu aja, nanti diajarin Bang Semi." Kuroo mengedipkan matanya.

Akhirnya [Name] berkesempatan melihat band tersebut bermain di depan matanya sendiri.

🎸

It's bugging me
Grating me
And twisting me around
Yeah, I'm endlessly
Caving in
And turning inside out

[Name] merinding mendengarnya. Dentuman yang dihasilkan dari suara drum terasa sampai ke dalam tubuhnya.

'Cause I want it now
I want it now
Give me your heart and your soul
And I'm breaking out
I'm breaking out
Last chance to lose control

Musik dihentikan. [Name] pun langsung tepuk tangan.

"KEREN BANGETTTTT"
"Ahahahah, makasih."

[Name] sangat bersyukur dapat menjadi bagian dari band ini. Perasaan semacam ini tak pernah ia rasakan saat mengikuti ekskul lainnya.

"Kira-kira gitu, [Name]. Kamu masih mau liat-liat atau langsung latihan lagunya?" Semi bertanya.

"Langsung aja lah." [Name] mengambil gitarnya.

Semi tersenyum. "Gas!"

🎸

Jam 5:15, aktivitas ekskul masih berlanjut. Osamu sudah pulang duluan karena di lagu ini dia memang tak berperan banyak.

Mereka hanya latihan masing-masing lalu saat sudah lumayan lancar mereka akan menggabungkannya.

Sedangkan [Name], kini sedang mempelajari gitar dari lagu tersebut. Sebenarnya [Name] menolak diajarkan Semi karena takut merepotkan dan ia bisa melihat video online. Tapi karena Semi ingin membantu sungguhan, akhirnya [Name] tak bisa menolaknya.

Sebenarnya alasan menolaknya karena ia tak ingin Semi melihat kesalahannya, sih.

"Geser ke fret sepuluh. Lalu kau ulang-ulang saja." ucap Semi.

"Gini?" [Name] memindahkan jari-jarinya. Semi hanya tertawa kecil. Nadanya tak beraturan karena [Name] salah memencet.

"Hehe, bukan. Coba dipindahkan ke kanaaaan sedikit. Ya, disitu." Semi membantu memindahkan jari [Name] dengan tangannya.

"Oh iya." [Name] merasa gugup sampai keringat dingin. Bagaimana tidak, dari tadi lelaki ini berada tepat di depannya, memindahkan jari-jari [Name].
Siapa yang ga dagdigdugserrejsjs kalo digituin coba.

"Maaf kalo aku megang tanganmu terus ya." Perkataannya seolah-olah membaca pikiran [Name].

"Engga kok, gapapa." Akhirnya [Name] memilih mengikuti apa katanya saja.

Setelah beberapa saat mempelajari bagian lagu tersebut, akhirnya [Name] dapat menghafalnya.

"Kak Semi, aku udah bisa." Lapor [Name].

Anak Band ★ Semi Eita x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang