1. 𝐄𝐤𝐬𝐤𝐮𝐥

330 31 3
                                    

Bulan ini bulan Januari. artinya kita sudah mulai memasuki awal semester. [Name],  siswi kelas dua SMAN 1, tengah dilanda bingung memilih ekskul yang hendak ia pilih. Ya, [Name] memang suka mencoba hal baru. Semester lalu buktinya, dia merupakan bagian dari tim basket SMAN 1.

"Ah elah, bingung gw mau ikut apaan." ucapnya sambil menggaruk kepala. 

"Pake bingung segala. Pilih aja yang lo suka." balas salah satu temannya [Name], sebut saja Mawar. 

"Ya masalahnya gw suka semua. Masa olahraga lagi? Futsal, gitu? Udah bosen olahraga gw." [Name] kembali dilanda bingung.  

Si Mawar ini pun ikut bingung. Mawar sudah mendaftar menjadi anggota klub tata boga, jadi dia tidak ambil pusing lagi. 

"Ya apa kek, di bidang lain. Musik, misalnya." Mawar menunjuk tabel dengan tulisan tercetak tebal di kertas pendaftaran itu. 

"Gitar, vokal, piano, drum, band..." [Name] berpikir keras. 

"Lo kan udah bisa ngegenjreng sama nyanyi. Pas lah tuh masuk band." komentar Mawar. 

"HAH, Bener juga lo, makasih!" [Name] langsung mengisi surat pendaftaran tersebut. Dari dulu dia memang sudah ingin bermain dalam sebuah band. 

"Lah, orang gw ngusulin doang." Mawar terheran-heran. Mengambil keputusannya spontan sekali.

Jam pulang sekolah pun tiba. Murid-murid berhamburan keluar.

"Maw, temenin gw beli gorengan dong." pinta [Name]
"Aduh, bukannya gw gamau, tapi gw harus balik sekarang, sori ya [Name]." kata si Mawar.
[Name] sebenarnya rada kecewa karena itu artinya dia gaada temen lagi di sekolah, tapi yaudahlah.
"Iya Maw, gapapa. Hati-hati." [Name] melambai sebelum motor ojek yang ditumpangi Mawar melaju.

Karena sudah tidak ada teman di sekolahnya, akhirnya dia memutuskan untuk pulang saja. Toh, gaada kegiatan.

Baru saja [Name] ingin pulang, tiba-tiba terlintas niatan mampir ke ruang musik. Ya liat-liat dulu lah sebelum mulai ekskul biar nggak blank amat.

[Name] pun membuka pintunya secara tiba-tiba, membuat seseorang di dalam ruang tersebut kaget. Lelaki itu tengah mengutak-atik ampli.

"Lah, Suna?"

"Oh, [Name]." Lelaki bernama Suna itu pun lanjut mengotak-atik amplinya sambil mencolokkannya ke dalam bass-nya.

Mereka berdua sama-sama murid kelas XI IPS 2, dan rumah mereka tidak terlalu jauh. Tentu mereka saling mengenal, walau tak terlalu dekat. [Name] nya aja yang sok akrab awoakwoak.

"Baru tau gw lu main bass." ujar [Name].

"Iya." balas Suna singkat. Dia masih sibuk menyesuaikan setingan amplinya. "Tumben ke ruang musik."

"Pengen join band."

Suna tidak menghiraukan kata-kata [Name], lalu beberapa saat kemudian ia tersadar.

"Eh, apa kata lu? Lu mau join band? Bisa main apa lu?" Suna menghujani [Name] dengan pertanyaan.

"Gw bisa main gitar." entah mengapa [Name] kesal karena ucapan Suna seolah-olah meremehkannya.

"Jangan-jangan cuma gaya-gayaan." ucap Suna curiga.

"Ngaco!" [Name] pun ngegas. Suna cuma cekikikan.

"Sante dong." Suna pun beranjak, menaruh bass berukuran sedangnya itu. "Mau ngapain lo ke sini?"

"Liat-liat doang." [Name] pun berdiri sambil mengambil tasnya.

"Cie, nyariin siapa lu?" Suna nyengir sendiri.

"Bacot." umpat [Name].

Suna membungkus bassnya lalu ia pun berjalan keluar. "Gw balik duluan ya, dadah." ucap Suna.

"Heeh." balas [Name] seadanya.

[Name] memang sudah memiliki skill dasar dalam bermain alat musik. Tapi karena [Name] gamau keliatan malu-maluin, ya jadi semaleman tuh dia latihan genjreng gitar sampe tengah malem.

"Kira-kira genre bandnya apaan yak?" pikirnya. Dia sudah memiliki bayangan indah tentang band yang akan dimasukinya ini. Ya, entah bagaimana nasib [Name] ke depannya...

Segitu dulu pembukaannya 🥰 tenang masih ada next chap kok mwehehehe 

Jangan lupa vote! 

Anak Band ★ Semi Eita x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang