2

1K 90 2
                                    

Kegiatan hari ini selesai, tae dan jini berjalan ke gerbang karena paman han sudah menunggu. Sementara namu juga menunggu jin.

"Hai jinie, jadi kan", tanya namu.. jini terlihat salah tingkah dan malu malu

"Jadi, tapi.. tapi harus pulang sebelum ayah pulang kantor", ucap jin

"Baiklah, tak masalah"

"Kak jooniee ingat ya.... jiniie ga boleh lecet, joonie juga harus anterin sampe rumah, ga boleh di tinggal depan gerbang aja apalagi di gang komplek", ucap tae galak, namun malah terlihat menggemaskan

"Hahha iya adek, nanti joonie anter sampai rumah, adek mau icecream ga?? Nanti kami beliin"

"Nyogak yaa.. tapi boleh deh.. yang strowbery ya...""

"Iya adek... yaudah sana, paman han udah nunggu"

"Okee byebyeee",

Taepun menuju ke mobilnya, terlihat paman han sedang bicara dengan seorang siswa disini, sepertinya mahasiswa baru.

Tae mendekat dan menyapa paman han

"Pamaan... lama ga nunggu yaa... tadi tae ngobrol dulu", ucap tae yang membuat dua orang itu menoleh padanya

"Ah ndk apa adek, paman tadi lihat adek lagi ngobrol sama jinie dan temannya", tae tersenyum sambil mengangguk lucu.

Siswa yang sedang ngobrol dengan oaman han agak kaget mendnegar bahasa yang digunakan paman han ke tae, tak seperti atasan dan bawahan, malah terlihat seperti keluarga.

"Kau jeon jungkook kan.. kenal sama paman han juga", ucap tae ramah, yang disapa malah ngebug.. dan hanya tersenyum sambil menunduk

"Ah adek kenal jungkook ya.. dia anak paman han dek.. kebetulan dapat beasiswa disini..."

Tae memiringkan kepalanya lalu tampak berfikir, ah JK ingin masukin tae kekarung kalau gemes gemes gini

"Tapi kata ayah bunda, pama ga punya anak... tapi ini anaknya udah gede",

Raut muka jk langsung berubah sedih dan terlihat bulir air mata, tae pun mengira dia salah bicara,

"Mm maaf maaf tae tae ga maksud, maaf ya jungkook, tae harusnya ga bicara begitu, paman han maafin adek salah bicara maaf", tae membungkokan nadannya beebrapa kali, air matanya jatuh.

Melihat itu, jk lebih kaget lagi..

Paman han segera menenangkan tae, dia tau kalau tae anak yang lembut dan gampang mereasa bersalah

"Ndka dek.. adek ndk salah.. yang dibilang ayah bunda benar.. paman dan bibi memang tidak dikarunia anak, tapi paman dan bibi memilik jungkook. Dia anak dari adik paman. Ibunya menginggap saat melahirkannya, dan dibawa ayahnya ke busan. Untuk sekarang, jungkook akan tinggal bersama kami sekarang".

"Waah benarkan.. jungkook nanti kita main yaa... kan rumahnya deketan", ucap tae ramah, jk hanya mengangguk

"Ayo adek kita pulang",

"Ayo paman...", tae pun masuk ke dalam mobil, dan paman han menutup pintunya. Setelah itu dia kembali berbicara sebentar dengan jk dan masuk kemobil

"Paman.. kok jungkook ga ikut kita?, dia mau ke rumah paman kan"

"Iya adek, junngkooknya naik bis saja"

"Lih, kenapa naik bis.. barenga aja"

"Eh jangan adek, paman ndk enak sama ayah bunda, paman juga belum izin untuk membawa jongkook tinggal di pafiliun..."

"Ihhh gapapa paman", tae akhirnya keluar

"Jungkook, sini masuk... ayoo pulang", ucap tae menarik tangan jungkon dan mwndorong lembut agar jk masuk ke mobil

"Eh eh ga gausah tuan, saya naik.bus saja.. tidak sopan rasanya kalau saya ikut mobil tuan", ucap jk

"Iiihhhhjj tuan tuan, emang adek setua itu.... paman jalan, adek beteee", tae duduk disebelah JK, dia melipat tangannya di dada dan memanyunkan bibirnya

Paman han dan jungkook liat liatan di kaca spion, jk sudah tak tau harus berbuat apa, dia memilih pun ikut diam.

.
.
.

Saat mobil memasuki pekarangan rumah megah tae, sang bunda sudah ada disana

Tae turun sambil menghentak hentakan kalinya

"Adek kenapa sayang, kok cemberut", sapa sang bunda sambil memeluk anaknya. Tak lama jk dan paman han keluar dari mobil. Bunda yang tak kenal jk melihat k paman han seolah minta penjelasan

"Dia bunda... dia...", ucap tae menunjuk kookie

"Kamu, siapa? Coba kesini", ucap bunda

"Ah nyonya, maaf, dia anak saya jungkook yang pernay saya ceritakan. Saya minta izin membawanya tinggal di pafiliun bersama saya dan istri sampai dia dapat apartemen, maaf saya lancang nyonya",

Jk merasa bersalah ke pamannya, harusnya dia menginap saja ditempat bambam

"Bunda dia diaaa... dia manggil adek tuan tuan... emang adek setua itu... engga kan bun adek ga tuaa.... apa wajah adek udah banyak kerutan... aaaaa adek keseell kesell" , ucapnya sambil menghentak hentakn kaki.

" saya minta maaf nyonya, saya hanya ingin sopan ke majikan ayah saya, makanya saya menanggil tuan muda taehyung seperti itu, maafkan saya", ucap jk sambil membungkun

Jk merasakn tangan mengelus rambutnya saat membungkuk, lembut.. seperti itukan sentuhan ibu, batin JK

"Siapa namamu nak"

"Jeon jungkook nyonya"

"Ah baiklah jungkook, karena tae tak duka dipanggil tuan, kamu bisa panggil dia kak tae saja ya.."

"Baik nyonya..", ucap jk sopan

Kemudian bunda beralih ke tae

"Udah ya dek, kan jungkook niatnya baik.. sekarang adek ganti baju, trus makan ya",

"Iya bunda..., jungkook ayo", ucap tae menarik tangan JK

Bundanya hanya geleng geleng liat kelakuan tae

Jk.disertet ke kamar tae, kemudian tae mengeluarkan bebrapa bajunya

"Jungkook ayo ganti baju, ini pakai saja baju tae.."

Jk tau harga baju tae itu sangat mahal untuknya, jadi dia menolah

"Tak.usah tuan, eh kak tae... saya ambio baju di pafiliun saja"

"Ihhh jangan pulang dulu... nanti aja pulangnya ya.. kita mam dulu, abis itu main PS.. okee", ucap tae berlalu sambio masuk ke kamar mandi..

Setelah tae selesai, JK didorong masuk ke kamar mandi untuk berganti

Mereka turun, disambut sang bunda

"Ayo mam dulu", ucap sang bunda sambil menata makanan

Tae duduk disalah satu kursi. Sementar jk hanya berdiri. Tae yang melihat itupun menarik tangan JK.

"Ayoo duduk kookei"

"Kookie? Siapa?", bunda

"Jungkook bunda.. tapi  adek mau manggilnya kookie aja", ucap tae tampa meminta persetujuan JK sama sekali

Sang bunda hanya tersenyum

Dia mengambilkan nasi untuk tae dan memasukan lauk lauknya

"Nah, adek sudah... sekarang kookie,", ucap sang bunda sambil mengisi piring jk dengan nasi,

"Kookie mau lauk apa nak, harus makan sayur ya..", ucap sang bunda sambil mengisi lauk yang sama persis dengan lauk tae

"Makasih bundaa", ucap tae

"Makasih nyonya", ucap kookie yang masih malu malu

Sang bunda tersunyum ramah dan menguruh kedua ank SMA itu makan. Jujur kookie sangat lapar dan makanan ini sangat lezat menurutnya.

Kalo tae memang tipe  ornag yang makannya lama, sementara JK makan sangat cepat seperti kuli

"Kookie nambah ya... sini bunda isi nasinya nak", ucap sang bunda sambil mengisi lagi piring kookie, dia tau kookie sepertinya sedang lapar, kemudian menambahkan lauk dipiring kookie

Tae yang melihatnya hanya tersenyum dan lanjut menyantap makanannya

Sederhana (KOOKV)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang