29

601 48 3
                                    

Jk membuk mata. Dia melihat sumber kebahagiaan sekaligus sumper deritanya sednag memeluknyan
erat.

Jk menatap lamat wajah tae. Matanya bengakang, hidungnya memerah, bibinya bengkak.. jk masih berkecamuk dengan pikirannya, akankah dia menerima tae kembali atau membuka hatinya untuk orang baru.

Jk mangambil tangan tae, mengecupnya pelan dan meletakannya di dada tae. Jk mulai bergeran meninggalkan apartememt tae.

.
.
.

Pagi hari tae membuka mata, rasanya hampa. Tak ada jk disampingnya. Tae hanya tersenyum kecut. Sebegitu besar hukuman yang harus diterima karena kebodohan dirinya dimasa muda.

Air mata tae jatuh, saat melihat sepatu jk.sudah tak ada. Artinya jk sudah pergi.  Tae kwmbali kekamarnya untuk menangis. Tangisanny benar benar pilu. Sakit rasanya mengetahui besarnya kesalahnany dahulu dan lebih memyakitkan lagi ketika mengingat jk yang memangis tersedu sedu mwnumoahkan segala sakit yang sudah ditanggung selama ini.

Setelah puas menangis, tae membersihkan diri. Menyiapkan makan malam untuk dirinya dan menuntin tv. Tv menyala namun tae tetap tenggelam dengan pikirannya.

.
.
.

"Tae, kamu yakin mau masuk kerja, "

"Yakin yah",

"Oke, kamu akan membantu ayah di divisi strategi dan marketing ya", baik yah, kalau gitu tae kesana

.
.
.

Hari berlalu, sudah dua bulan sejak kejadian itu. Tae sudah mengiklaskan JK. Dia cukup malu kalau masih meminta jk mencintai dan menerimanya semwntara luka yang ditorehkan cukup dalam. Sekarang, dia hanya ingin membantu kedua orangbtuanya dan membahagiakan mereka.
.
.
.

.

"Tae, kamu mau ga ayah kenalkan dengan rekan bisnis ayah, dia masih muda. Dia sudah lama tertarik k kamu, tapi dia mau menjalin hubungan serius dengan kamu"

Tae hanya diam, sang ayahpu khawatir. Dia tak tau pasti apa yang terjadi.. namun dia tau kalau tae punya pengalaman cinta yang buruk

"Ah kalau kamu tak mau tak apa sayang", ucap sang bunda

"Apa ayah bunda mengenalnya"

"Ya, kami mengenalnya.. kami sangat berharap kalau nanti suatu hari tae mau menerima ajakannya menikah nak... mm kami sudah tak muda lagi, kami ingin kamu dijaga oleh orang yang tepat.. dan kami rasa dia tepat nak"

"Beri tae waktu ayah bunda",

Orang tuanya mengangguk.

Tae kembali melihat chatnay dg JK. Tak ada pesan yang masuk. Tae yakin jk juga sudah mengiklaskannya.

Kadang memang kita dipertemukan untuk saling belajar, setelahnya kita baru bertemu dengan orang yang tepat. Tae masih merapalkan doa agar jk bertemu dengan orang yang benar benar mencintainya, paham karakternya dan tak melakukan hal hal bodoh yang menyakitkan jk seperti yangbdirinyabpernah lakukan.

Tae sudah menyerah dengan percintaannya. Dia sudah hancur. Cintanya memilih pergi. Namun tae masih bisa membahagiakan  ornag tuanya dengan menerima perjodohan itu. Setidaknya orang tuanya tak menghawatirkannya lagi. Tae tak mau lagi egois dan malah melukai orang orang tersayangnya.

Malam ini sedang kumpul keluarga. Ada jimn dan suga, serta RM dan jin

"Ayah, bunda, adek sudah memikirkan tawaran yang wkatu itu. Sepertinya adek akan menerimanya"

Raut wajah bahagia langsung muncul diwajah ayah dan bundanya, tae terenyuh, andai dia dulu tak egois.

"Serius nak, adek ga terpaksa kan?",

"Engga bunda, adek percaya ayah dan bunda oasti memilihkan yangbterbaik"

"Mm kalian mau tunangan dulu atau menikah langsung",

"Tae ikut ayah bunda aja..."

"Baiklah, kita langsung selenggarakan pernikahan nya saja ya.. ayah akan kabari dia segera"

Tae mengangguk, dia ikut bahagia melihat orangbtuanya bahagia, walau dia tak.tae apakah dia akan bahagia setelah ini. Ah tapi dia memang sidah tak oantas bahagia batinnya.

Sekarang minggu kedua, seperti biasa tae akan pergi ke pasar malam dna naik kora kora. Tae kembali memangis, entahlah, dia masih mengharpakan jk namun jk sudah menghilang. Tae anghao jk sudah menemukan kebahagiaannya dan jelas kalau tae bukan yang dipilih jk larena jk meningalkannya.

.
.
.

Malam harinya terlihat ayah dan buda sedang mondar mandir di depan tv

"Yah bun, kok belum tidur", tanya tae yang baru pulang

"Yaampun adek, kamu kemana aj sayang... nak, kamu jangan aneh aneh ya.. kalau ga mau lernikahan ini, ayah dan bunda bisa batalkan kok", ucap bunda

Tae tersenyum,

"Maaf bun, tadi tae main kepasar malam, dan ada beberpa makanan lucu, jadi lebih lama disana.. maaf buat ayah bunda khawatir", ucap tae lembut sambil memeluk bunda

"Nak, tadi sore dia kesini. Dia minta oe
Pernikahanya minggu depan, dia sudah menyiapkab semuanya, tinggal meunggu persetujuanmu saja"

"Baik yah.. tae setuju saja... ayah dan bunda gapapa kan kalau nikahnya minggu deoan", air mata snag buda jatuh melihat anaknya begitu patuh. Kehilang kooke dulu benar benar merubah watak keras kepala anaknya, bahkan dia mwngorbankan kebahagiaannya demi orangbtuanya

"Maafin kami ya nak.."

"Loh bunda ko nangis, tae gapapa bund, tae percaya ayah dan bunda oasti milihin yang terbaik

Ayah dan bunda memgangguk

"Dia ganteng ga bund?",

"Nah bunda jyga ga ketemu nak, tadi cuam ayah yang ada disini"

"Ayah kebih ganteng", jawab sang ayah pede, mengeundang tawa istri dan anaknya..
.
.



Sore ini harinterakhir tae kerja, dia diminta untuk tak bekerja dan fokue ke persiapab pernikahannya

Tae duduk manis di sebuah caffe selepas jam kantor. Tak lama ada 3 pria menghampirinay.bambam, enwo dan mingyu

"Haii hyung tumben nih traktir traktir", bambam

"Tumben?? Sering kali", mingyu

"Hahah jangan berantem, ayo makan",

Setelah makan, tae mukai membuka suara

"Mmmm jk apa kabar?"

"Dia lagi sibuk urus projek d jepang hyubg, 3 bulan belakangn hampir ga pernah ketemu kami"
bohong bambam, tapi soal sibuk proyek jepang itu benar.

Tae hanya memgangguk

"Kayaknya gue bukan rumah yabg bakal dituju kookie deh, gue makin bengerasa ga pantes.. jadi gue putusin buat nyerah. Seenggaknya gue udah minta maaf walau itu ga ngubah apa apa.

Gue hiks bakal sellau doain kookie dapat yang terbaik

Hiduo gue rasanya hampa banget, ga ada arah.  Orang tua gue mau jodohin gue sama kenalannya. Gue ga mau egois lagi dan malah melukai orabg orabg yang gue sayang. Jadi gue putusin buat menerima perjodohan itu. Gue nikan minggu depan. Kalan semua datang ya", ucao tae mwncoba tersenyum namun air matanya menetes

Ketiga sahabat jk juga merasa ikur sedih

"Lo dan jk pantas bahagia hyung, entah kaliab bersama atua dengan oasangan masing masing.gue yakin jk udha maafin lo, so stop nyalahin dirilo terus ya. Lo dah mau nikah, fokus ke keiduoan baru lo, mudah mudahan lo bahagia dan menemukan cinta yang baru di oernikahanlo", enwo

"Gue turut bahagia hyung..  walau lo dulu banyak salah, 8 tahun udh cukup buat lo hukum dirilo. Sekarang lo fokus ke bahagia elo", bambam

"Kami bakal datang ko di hari bahagia lo.. gue yakin lo dan jk.akan bahagia"










Sederhana (KOOKV)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang