10

660 65 5
                                    

Semua bingung saat tae mulai menangis, dia memukul mukul dada jk

"Kookie jahat hiks hiksss jahat hiksss aa..."

"Kak tae kanapa... ada apa.. kok nangis", tanya jk lembut sambil memengangi tangan tae yang dari tadi memukul dadanya

Kemudan tae merebahkan kepalanya didada jk dan mulai memeluk tubuh jk. Jk membalas pelukannya dan mencoba menenangkan tae.

"Kookie kemana aja.. kok ga balas chat tae"

"Maaf ka, saya ada kerjaan di jeju"

"Kok ga bilang, kookie kan udah dapat beasiswa, ga boleh kerja lagi. Hiks"

"Maaf ga bisa kak, saya harus kerja"

"Kenapa kookie ga mau berhenti, ada siapa disana yang buat kooki nyaman"

"Ga ada kak... saya kerja agar bisa nabung (dan membayar hutang ayah, batin kookie).

"Hikss ga boleh gaboleeh kookie ga boleh kerja lagi.. hikss hiksss mulai sekarang kookie harus tinggal disini, hikss ga boleh di apart lagi" ingatklah tae itu anak bungsu yang semua keinginannya harus terpenuhi

"Maaf kak... saya ga bisa.. saya harus kerja"

Tae menggeleng heboh dan tetap kekeh jk harus tinggal dipaviliun

"Engga hiksa hiksss pokoknya kookie harus disini hiks hiksss" , tubuh taepun ambuk. Dia pingsan

Akhirnya semua tambah panik dan jk langsung menggendong tae ke kamarnya.

Dokterpun datang untuk mengecek tae. Dan kondisi tae sebenarnya baik baik saja.

"Pamah, aku harus balik", ucap jk

Sang paman mengizinkan, jk harus balik ke busan untuk membayar cicilan hutang sang ayah. Setelahnya jk langsung pergi.


"Engghh....", mata tae mulai terbuka

Sang bunda langsung mengelus lembut kepala anaknya, sang ayah juga langsung mendekat ke kasur anaknya

"Adek, gagapa kan sayang", ucap sang bunda

"Kookie mana?", ucap tae lirih

"Dia sudah pergi adek", tae dia mendengar ucapan bundanya. Tae dia ingat kalau tae sedang menangis memohon untuk tinggal, kemudian dia pingsan.

Tae terdiam, dia merasa kookie tak peduli padanya. taepun ingin menertawakan kebodohan dirinya yang memohon pada orang yang tidak peduli padanya.

"Adek, sayang.. kamu gapapakan", tanya sang ayah karena sang anak hanya melamun

"Gapapa ayah... maaf adek membuat ayah bunda dan jine khawatir",

"Sayang istirahat ya..."

Tae memgangguk. Hatinya sakit karena kookie tak menungguinya saat pingsan, sebegitu acuhnya kookie terhadap dirinya. Huft.

.
.
.
.

Triiing

"Paman, bagaimana keaadaan kak tae?"

"Dia sudah baikan nak"

"Syukurlah, baiklah paman aku akan menemui keluarga ayah dulu"

"Nak, kamu hati hati ya", ucap paman han khawatir
.
.
.

Jk sudah sampai di rumah keluarga ayahnya, dan dia bertemu tantenya

"Wooow... lihat siapa yang datang", ucao sang tante mengejek

"Tante, saya mau cicil hutang",

Sang tante tertawa terbahak bahak

Kemudian jk mengeluarkan sekumpulan uang dari tasnya

"Kau mencuri kan, waah berandalan gila, kau kabur dari sini dan mengumpulkan banyak uang curian. Wanita jalang itu hanya melahirkan kesialan sepertimu", ucap sang bibi sambil merampas uangnya

"Jangan menghina ibuku, kau tak berhak melakukannya, kau tak lebih baik darinya", ucap jk dengan nada marah

"Omo omoooo yeobooo... lihat dia membentakku, apaa salahkuuu", ucap sang tante penuh drama

Bughhh

Bughh

Praakk

Ahhhhh

Jk dipukuli om nya

"Kau, jangan berani meninggikan suaramu ke istriku, pergi kau oembawa sial, dan kembalilah untuk mencicil hutang orang tua tak berguna mu itu"

Ciiihjj

Jk yang sudab tersungkur ke tanah juga diludahi oleh sang paman.

Jk tak ambil pusing, dia segera berkunjung ke makan ibunya, lalu bergegas balik ke seoul agar besok dapat bersekolah kembali.
.
.
.
.

#sekolah#

"Kak tae....", sapa jk sedikit berlari mengejar tae yang sedang berjalan ke kelasnya

"Ya", jawab tae dingin

"Kaka udah baikan ya, syukurlah"

"Mm makasih", ucap tae datar dan langsung  pergi. Jk hanya tersenyum sendu melihatnya.


Sederhana (KOOKV)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang