31

648 53 2
                                    

Pagi ini JK harus pke jeju selama 3 hari karena ada meeting mendadak, setelah selesai dia baru akan memboyong tae ke apartemennya.
.
.
.

Tae bangun dengan kepala yang sakit. Perlahan tae membuka matanya dan tetap dalam posisi rebahan. Dia melihat kamarnya rapi seperti biasa. Tae tersenyum sendu, dia tak mau bangun dari tidurnya karena mimpinya sangat indah. Menikah dengan kookienya. Tapi itu hanya mimpi.

Tae berjalan ke kamar mandi, mencuci muka dan mencoba mengingat nama dan wajah suaminya. Yang ada dikepalanya hanya Jungkook.

Tae mandi dan membersihkan diri. Dia turun kebawah. Sekarnag sudah pukuk 3 sore dan tae sudah melewatkan dua kali makan.

"Adek... kamu baru bangun", bunda

Tae mengangguk dan duduk di meja makan. Bibi han menghidangkan makanan untuk tae.

Sang bunda mememani anaknya makan

"Adek, suami kamu ada urusan mendadak ke jeju, jadi dia akan mwnjemputmu dua hari lagi. Setelah itu kalian akan tinggal di apartmennya"

Tae hanya mengangguk, dia ingin bertanya ke bundanya siapa nama suami dan bagaimana wajah suaminya. Namun urungbkarena tae takut membuat bundanya sedih. Dia tak mau bundnya tau kalau dihati dan pikirannya hanya ada jungkook bahkan tae sudah ditahap berhalusinasi, mengangap jungkooklah yang menikahinya.

.
.
.

Setelah makan malam, jimin datang karena tae menintanya. Jimin diseret ke kamarnya.

Tar terlihat gelisah, jimin mengira tae kangen suaminya atau dia bingung terkait malam pertama. Jimin hanya terseny dan memgelus kepala tae

"Kenapa adek, kangen suamimu?"

Tae menggeleng, dia menatap jimin ragum. Air mata tae membasahi pipinya sukses membuat jimin panik. Tangan jimin digenggam

"Jim.. hiks hikss... gue mau cerita tapi pliss jangan marah"

Jimin hanya memganggung sambil menggenggam tangan tae

"Jim.. hiks hikss.. abang jungkook",

"Jungkook, tae lo..", ucapan jimin dipotong oleh tae

"Maaf mafff gue juga berusaha lupain jungkook, hikss hikss tapi tapi hikss gue  sampe ngerasa dia datang ke nikahan gue hiks hikss dan gue cuma denger nama dia saat nikah, hiks hiksss gue ngelihat wajah jungkook, his hiksss gue guee malah ga inget nama dan wajah suami gue hiks hikssss jimmm hikss jim gue harus gimana"

Jimin langsung memeluk tae. Menenangkan tae.

"Lo tenang ya... inget lo udh nikah... lo harus iklasin masalalu lu tae... ingat lo udah nikah. Jangan mengulangi kesalahan dimasalalu lo",

Ucap jimin menangkup pipi tae. Kemudian membersihkan vekas air mata dipipi tae.

"Yaudah,, sekarang lo tidur, besok pagi gue jemput, kita ke salon... jadi pas suami lo pulang, lo udah cantiiiik banget"

Tae hanya tersenyum dan mengangguk.
Tae sudah lega karena mengeluarkan unek unegnya.
.
.
.
.

Hari ini suasana hati tae mebjadi lwbih baik, dia akan tampil cantik menyambut suaminya. Mereka selesai jam 3 sore, dan tae langsung pulang dan bersiap memyambut suaminya. Entahlah, tae hanya bahagia karna suaminya akan pulang.

Tae sedang didapur menata makanan ringan yang dibelinya tadi dengan jimin. Bunda dan jimin juga membanti di dapur

Sepasang tangan kekar memeluk pinggang tae, tae kaget melihat tangan tersebut adalah tangan tae. Air mata tae jatuh, kenapa dia harus kembali mengingat kookie-nya

"Sayang, lagi apa", ucap orang yang memeluk tae, suaranya sangat mirip dengan suara jk. Leher tae jugadikecup suaminya. Tae menutup matanya erat, memgucaokan ribuan maaf pada suaminya karena semua yang ada dikepalanya adalah JK.

Tubuk tae diputar, jk kaget kenapa ostrinya menangis

"Sayang, kok nangis", tanya jk khawatir

Sederhana (KOOKV)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang