27

536 46 2
                                    

Tae membuka matanya. Dia merasakan ada tangan yang memeluk pinggangnya. Itu tangan kookienya. Senyum tae langsung muncul. Tae berusaha membalikan tubuhnya sampai akhirnya dia berhadapan dengan jk yang juga sedang tidur.

Sekarang pukul dua pagi. Tae masih betah melihat wajah pria yang dulu dengan bodohnya dia sakiti dan berimvas tae harus kehilangan kookie selama 8tahun. Jutaan kutukan kembali dialamatkan tae ke dirinya sendiri.

Dulu dia terlalu naif menatap dunia, dia selalu beranggapan kalau dia akan selalu mendapatkan apapun yang dia mau karena tae tau semua orang menyayanginya. Tak kan ada yang tega menolak keinginnnya, sampai dia memaksakan hal itu pula pada kookienya. Dia lupa kalau dia dan kookie berbeda. Dia lupa kalau kookie harus berjuang untuk hidupnya, dia lupa kalau kehidupan remaja kookie tak sebenruntung dirinya. Dia total bodoh selama ini dan baru menyadarinya sekarang

Air mata tae meluncur tanpa henti membuat mata indah itu kembali memerah. Tangan tae mengelus rambut orang yang lembut padanya dulu. Mengelus bibir yang selalu menjadi favoritnya. Mengelus tangan yang selalu menggenggam tangan halusnya dan mmeberikan jutaan rasa bahagian. Dia mengelus hati yang memiliki banyak cinta untuknya namun dengan bodohnya dia malah memberikan banyak luka.

Tae mendekatkan kepalanya kedada jk dan mmeeluknya. Merepalkan jutaan maaf berharap hati itu mau sekali lagi memberikan kesempatan untuknya yang sekarang sudah jauh lebih mampu berfikir dewasa dan tidak seegois dulu. Jk yang merasakan pergerakan tae refleks memperat pelukannya ditubuh tae kemudian mengeles punggung kedayangannya.

.

.

.

Pagi ini tae terbangun dengan senyum diwajahnya. Ini adalah tidur ternyamannya selama 8 tahun terakhir. Aroma tubuh jk yang menenangkan dan hangatnya pelukan jk jadi obat tidur tersendiri untuknya.

Tae melihat kesekelilingz namun tak menemukan sosok JK. Akhirnya tae menuu kamar mando untuk membersihkan diri. Setelah mandi, tae dengan santai memilih pakaian jk yang muat untuknya. Sebenarnya baju JK kebesaran semua untuk tae, namun tae malah suka.

Tae menggunakan baju kemeja maroon milik JK. Lengangnya digulung hingga siku. Tiga kancingnya sengaja dibuka hingga mengekspos tulang selangkat tae yang indah.

Tae turun dari kamar jk di lantai dua. Dia melihat jk sedang duduk di meja makan. Kemudian  tae menghampiri

"Abang udah sarapan"

Jk dan seorang gadis yang ada di pantri menoleh

"Kau... sedang apa kau disini", bentak Jeni

"Kau yang sedang apa... pergi kau dari sini", bentak tae tak kalah bengis

Jk hanya menikmati kopinya.

Tae yang melirik jk acuh memilih duduk disamping jk.

"Abang mau makan apa"

"Aku sudah memasakan nasi goreng untuk jk oppa, kau minggir sialan"

"Siapa yang kau bilang sialan ha", ucap tae berdiri sambil menggebrak meja. Jujur jk agak takut melihat tae yang tetiba seperti beruang betina seperti itu.

"Tae kau pergilah dari disini", ucap jk dingin

Air mata tae menggenang, dia masuk ke kamar jk dan mengganti bajunya dengan baju yang kemarin. Air matanya jatuh, setelahnya dia keluar dan pergi dari apartemn jk.

Tentu jeni bersorak senang.
"Oppa ayo kita makan",

"Kau pergi dari sini setelah membereskan kekacauan yang kau buat", ucap JK kemudian beranjak pergi ke kantor.

Sederhana (KOOKV)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang