TWILIGHT ; 3. Hello, Friends

931 165 76
                                    

HAPPY READING

Mina berkali-kali menatap sang anak dengan kedua netra yang berkaca-kaca. Rasa bersalah semakin menyeruak saat melihat senyum tulus dari Dain yang sedari tadi tak pernah luntur.

"Dain, Mommy benar-benar minta maaf padamu. Pekerjaan ini sangat menguntungkan, dan dapat menambah pemasukan pada ekonomi kita. Tapi, tidak seharusnya kamu memilih untuk masuk ke asrama. Mommy dapat mengantarmu untuk ke sekolah, atau kita bisa menyewa sopir pribadi untukmu."

Myoui Mina telah resmi berpindah kerja dari Amerika ke Korea. Atasannya mempercayakan sebuah proyek besar padanya dengan menjanjikan gaji tambahan dan sejumlah fasilitas terbaik untuk anak semata wayangnya, Myoui Dain.

Mina tentu tak ingin menyia-nyiakan kesempatan itu, dan berakhir menyetujuinya. Dain terpaksa harus berpindah sekolah ke salah satu kota besar di Korea, dan memulai hari baru di sana.

Permasalahannya, Mina kurang pengertian dalam kondisi sang anak. Kurang lebih, seperti itulah pemikiran Mina.

Apartemen mereka cukup jauh dari sekolah baru Dain, dan kemungkinan Mina untuk mengantar-jemput sang anak juga sedikit. Mina telah menyarankan pada Dain untuk menggunakan sopir pribadi, namun sang anak menolak.

"Aku tahu, Mommy pasti akan sibuk. Tidak masalah jika aku harus tinggal di asrama, tempat itu tidaklah buruk."

Dain menggerakkan jemarinya untuk merangkai sebuah kalimat yang di tujukan untuk sang ibu.

"Tetap saja, baby girl... Mommy khawatir." kata Mina pelan.

"Jangan khawatir, Mommy. Lagipula, aku juga ingin memiliki teman. Kami pasti berbagi kamar di asrama, bukankah itu terdengar sangat menyenangkan?"

Kedua netra Dain berbinar, yang tanpa sadar hal itu membuat Mina tersenyum. Jika sudah seperti ini, Mina tidak bisa menolak.

Mina mengangguk, "baiklah, jika itu keinginan mu. Tapi ingat, jika ada yang menyakiti mu, langsung bilang pada Mommy. Mengerti?"

"Mengerti, Mommy!"

Dain melakukan pose hormat setelah berhasil merangkai kalimat, lalu keduanya tertawa sembari berpelukan.

Perjalanan menuju apartemen baru mereka memakan waktu cukup lama. Dain tak akan heran jika terjadi macet, karena bahkan di tempat tinggalnya dulu juga sering sekali ada macet.

Dain hanya berharap, tempat kali ini akan jauh lebih menyenangkan daripada tempat lamanya. Tidak masalah jika nanti dia hanya memiliki sedikit teman, asal mereka dapat berbaik hati menerima kekurangannya itu.

__________

Sore hari yang Donghyuck katakan telah tiba. Saat ini, kamar baru yang telah diisi oleh 3 orang sedang kedatangan tamu yang akan menjadi bagian dari mereka.

Asa menyambut baik seseorang yang tak lain adalah Dain, membuat gadis dengan gummy smile itu merasa bahagia karena kedatangannya diterima. Ahyeon pun demikian, hanya saja reaksi dari gadis itu tak berlebihan seperti yang Asa lakukan. Ahyeon bersikap sewajarnya.

Donghyuck tersenyum puas setelah berhasil menjelaskan banyak hal pada Dain. Laki-laki itu lantas segera berpamitan, setelah sebelumnya mengusap lembut pucuk kepala Asa.

Ah, laki-laki itu seperti senang membuat Asa bahagia hanya dengan sebuah afeksi kecil.

Jika Asa dan Ahyeon menyambut baik Dain, berbanding terbalik dengan Canny di tempat tidurnya. Gadis pirang berponi itu menatap nyalang pada Dain dengan kedua tangan yang dilipat, terlihat sangat angkuh.

TWILIGHT : From HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang