HAPPY READING
"Jangan bercanda, Hyung!"
"Untuk apa aku bercanda?"
Pria itu mengerang, "lalu apa tujuannya melakukan semua itu?! Berbohong? Untuk apa?!"
Seseorang yang ia panggil 'Hyung' tersebut mendengus, cukup menjengkelkan di telinganya.
"Tanyakan sendiri pada kekasih mu itu, Jeon. Untuk apa dia menyembunyikan kehamilannya dan berakhir melarikan diri ke Chicago dan kembali lagi dengan membawa sesuatu yang amat menjengkelkan."
"Dia anakku, Hyung!"
Sekali lagi, sang kakak mendengus geli. Pria bermarga Wang itu berbalik hendak pergi.
"Maka jadilah pahlawan kesiangan yang menjumpai mereka karena keterlambatan berpikir dari otak bodoh mu itu. Lihat reaksinya, dan pikirkan sendiri resikonya." Ujarnya, sebelum benar-benar pergi dari ruang rawat sang adik.
Jeon Jungkook menggeleng kecil dengan erangan frustasi yang terdengar berat. Pikirannya kembali melambung pada percakapannya dengan sang kakak beberapa hari lalu. Hal itu cukup membuat kondisinya yang awalnya membaik kini kembali memburuk.
Anak? Anaknya?
Jungkook bahkan tidak pernah sekalipun berpikir hal itu benar-benar terjadi. Maksudnya-- bagaimana bisa?!
"Enam belas tahun yang lalu, seharusnya kau mengingat hari dimana kalian menghabiskan waktu tanpa ingat akan dunia yang masih berjalan dengan semestinya."
Enam belas tahun yang lalu... Jungkook memang ingat tentang malam itu. Tapi dia tidak berpikir jika kejadian waktu itu akan membuahkan hasil. Karena Jungkook akan selalu menggunakan pengaman ketika sedang bermain, dalam artian lain; partnernya tidak mungkin hamil karenanya.
"Tidak ada orang mabuk yang sadar dengan keadaannya, adikku yang bodoh. Mungkin karena terlalu terpesona dengan lawan main mu, tanganmu keliru memasukkan pengaman ke jempol kakimu."
"Sial!"
Emosi sang penyanyi legendaris itu tersulut. Jika yang dikatakan oleh sang kakak memang benar adanya, itu berarti hasil dari malam itu sekarang telah berbaur dengan manusia lainnya.
Ada rasa hangat yang menjalar dalam hatinya, saat mengingat jika kini dia tak lagi sebatang kara. Sang kekasih; Myoui Mina, telah kembali dari titah keluarga--begitu yang ia dengar--setelah 16 tahun pergi darinya. Wanita yang begitu ia cintai dan merelakan banyak wanita yang selama ini gencar untuk mendekatinya.
Pertemuan pertama mereka setelah sekian lama berpisah adalah di satu tahun terakhir. Tidak ada yang begitu membahagiakan baginya selain karena bertemu kembali dengan sang kekasih. Dan sebagai bentuk rasa rindu dan pembuktian pada sang terkasih, Jungkook menulis lagu berjudul Still with you yang seketika booming dan membuatnya mendapatkan pasar dagang di seluruh dunia.
Mina adalah cintanya, dunianya, bentuk dari segala hal yang selama ini hancur namun seolah kembali baru ketika perempuan itu hadir dalam hidupnya. Mina adalah sosok yang begitu ia cintai yang akan selalu menjadi bagian terindah dalam setiap perjalanannya menuju rumah.
"Tapi, Jeon... kau harus memikirkan kembali resiko dari semua hal yang sempat aku paparkan tadi. Kau dan Mina telah memiliki anak, namun status diantara kalian jelas masih sebatas kekasih. Jika publik mengetahui hal ini, mungkin tidak ada toleransi bagi kalian di mata masyarakat."
Dan satu hal itu yang membuat Jungkook bimbang. Resiko dari menjadi seorang artis papan atas yang namanya tersohor dan hampir tidak memiliki catatan buruk dalam dunia hiburan. Diusianya yang hampir berkepala empat, publik mungkin tidak akan heran jika dirinya mengumumkan hubungannya dengan sang kekasih atau justru rencana menikah. Namun, bagaimana reaksi orang-orang terkait dirinya yang telah memiliki anak dengan kekasihnya tanpa ikatan pernikahan?
KAMU SEDANG MEMBACA
TWILIGHT : From Home
أدب الهواة[on hold] ❝Mari bersama menunggu senja, lalu menyambut suka di bawah atap yang sama❞ © matchavesper, 2024.