BAB 8

474 50 1
                                    

☜☆☞

"jie akan berkorban di saat jaemin dalam masalah karena jaemin itu berhati malaikat" ucap jisung

'kau salah aku bahkan lebih kejam dari pada iblis' ucap jaemin dalam hati

"jaemin" panggil jisung

"apa" ucap jaemin sambil melihat jisung

"kenapa kamu berkeringat" tanya jisung

"tidak apa apa, ayo kita pergi" ucap jaemin sambil menurunkan jisung dari pangkuannya, jangan heran jika jaemin berkeringan sebab ia sedari tadi sedang menahan dirin agar tidak berbuat lebih

"aku menemukannya" ucap seseorang dari balik pohon saat jaemin dan juga jisung pergi dari area taman

"makanannya tadi gimana" tnya jisung kepada jaemin

"lo makan dikelas aja, nanti ada yang nganter" ucap jaemin

"emang boleh" tanya jisung

"boleh" ucap jaemin

"jisung" panggil seseorang dari arah belakang membuat jaemin dan jisung pun harus melihat kearah belakang

"cikooo" ucap jisung sambil berlari kearah ciko, jaemin yang ingin menahan jisung pun tas sempat

"ciko jie kangen" ucap jisung sambil memeluk ciko

"sama aku juga kangen" ucap ciko membalas pelukan jisung

"ciko kok ada di sini" tanya jisung

"karena kangen sama kamu makannya ciko kesini" ucap ciko

"e'eh ada apa" ucap jisung kaget karen jaemin tiba tiba melepas kan pelukan mereka berdua dan menariknya agar berada di sebelahnya

"siapa" tanya jaemin kepada ciko

"gue temannya" ucap ciko

"jaemin ini ciko, anaknya tuan tutu" ucap jisung "ciko ini jaemin jie sekarang tinggal bersamanya" sambungnya

"aku tau siapa dia, dia adalah orang yang meleceh kan mu dan membuang cincin mu entah kemana, makannya kamu jadi seperti ini kan" ucap ciko tepat di hadapan jaemin menatap jaemin dengan tajam

"ihhh ciko tidak boleh seperti itu" ucap jisung sambil mendorong ciko dengan perlahan agar sedikit ada jarak antara jaemin dan ciko

"kenapa, kenapa kamu membelanya" tanya ciko

"tidak jie tidak membelanya" ucap jisung

"terus kenapa kamu mau berhubungan dengannya sedangkan saat aku mengajaknya kamu selalu menolaknya" ucap ciko

"bukan seperti itu, itu hanya ketidak sengajaan" ucap jisung

"tapi kamu senangkan berhubungan dengannya" ucap ciko

"CIKO" teriak jisung "kenapa kamu seperti ini" sambungnya sambil menunduk kan kepalannya

"hahh" hela napas ciko "bukan seperti itu aku hanya merasa gagal menjagamu dengan baik, aku tidak bisa menjagamu disini maaf kan aku" sambungnya sambil memegang kedua bahu jisung

"tidaik ini bukan salah ciko ini...

"ya ini salah ayah ku karena menyuruh mu datang kesini" ucap ciko memotong ucapan jisung

"bukan seperti itu ciko, tidak ada salah siapa siapa itu hanya kesialan saja" ucap jisung

"iya tapi aku masih tidak teriama bahwa pria ini menyentuhmu" ucap ciko menatap jaemin tajam sambil melepaskan tangannya dari bahu jisung

ten virtuesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang